Anda di halaman 1dari 160

JENIS-JENIS

POHON ENDEMIK
KALIMANTAN

Kade Sidiyasa

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

Samboja, 2015

Kade Sidiyasa | i
JENIS-JENIS POHON ENDEMIK KALIMANTAN

Copyright © 2015 Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam

ISBN : 978-602-17988-8-1

Penanggung Jawab :
Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut., M.Si.
(Kepala Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam)

Redaktur :
Ir. IGN. Oka Suparta
(Kepala Seksi Data, Informasi dan Sarana Penelitian)

Editor :
Prof. Dr. M. Bismark

Sekretariat Redaksi :
Hari Hadiwibowo, S.Psi, M.T.
Eka Purnamawati, S.Hut.
Deny Adi Putra, S.Hut.

Desain Grafis :
Agustina Dwi Setyowati, S.Sn

Diterbitkan oleh :
Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam
Jl. Soekarno Hatta Km. 38 Samboja PO BOX 578, Balikpapan, Kalimantan Timur 76112
Telepon: (0542) 7217663 Fax: (0542) 7217665
E-mail: bpt.ksda@forda-mof.org; Website: www.balitek-ksda.or.id

Pencetakan buku ini dibiayai oleh :


DIPA BPTKSDA 2015

ii | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


KATA PENGANTAR

Buku yang menyajikan daftar jenis-jenis pohon endemik Kalimantan ini disusun
atas dorongan dan dukungan dari banyak pihak, baik dari kalangan mahasiswa, peneliti,
para penentu dan pengambil kebijakan serta para praktisi kehutanan yang umumnya
banyak berkecimpung di lapangan. Mereka sadar bahwa dalam melaksanakan tugas
rutin yang menjadi beban kerjanya menuntut ketersediaan informasi yang lebih akurat,
valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Tingkat degradasi hutan dan lahan hutan yang tinggi merupakan menyebab
hilangnya banyak sumberdaya hayati dari muka bumi ini. Hal ini telah disadari dengan
baik bahwa yang terjadi ini dapat merugikan kita semua karena berakibat pada
hilangnya banyak sumberdaya hayati dan informasi yang hingga saat ini masih belum
terungkap. Dalam hubungannya dengan konservasi, data yang walaupun masih berupa
daftar (check list) ini, tetap akan merupakan sumber informasi yang penting mengingat
semua data tersebut bersumber dari buku-buku Flora dan hasil-hasil revisi (penelitian
botani) yang telah dipublikasi pada jurnal-jurnal ilmiah bertaraf internasional.

Sebagai institusi yang berkecimpung di bidang penelitian dan pengembangan


(litbang) kehutanan, sudah sewajarnya data semacam itu perlu dibuat dan dimiliki untuk
berbagai keperluan. Penentuan status kelangkaan suatu jenis sumberdaya hayati (dalam
hal ini pohon) juga tidak terlepas dari sempit dan luasnya daerah persebarannya,
konsentrasi daerah persebarannya (apakah endemik, hanya terdapat di satu wilayah atau
pulau tertentu saja), potensi dan populasinya. Bahkan sangat mungkin bahwa masih

Kade Sidiyasa | iii


banyak jenis yang belum terdata status kelangkaannya karena informasi (data yang
memadai) tidak tersedia.

Semoga buku ini bersifat memberikan informasi dasar sesuai yang diharapkan
oleh para mahasiswa, pengambil kebijakan, peneliti, dan praktisi lainnya yang
berkecimpung di bidang kehutanan, biologi, tumbuhan dan ilmu-ilmu lain yang
merupakan turunannya. Selain itu, dengan disusunnya buku “Jenis-jenis Pohon Endemik
Kalimantan” diharapkan semua pihak mengetahui bahwa di Kalimantan banyak terdapat
jenis-jenis pohon yang bersifat endemik dan perlu dilindungi agar tidak menjadi punah.
Semoga buku ini bermanfaat adanya.

Samboja, September 2013

Penulis

iv | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


KATA SAMBUTAN

Telah banyak buku-buku tentang flora yang dipublikasi walaupun penulis dan
penerbitnya sebagian besar dilakukan oleh peneliti atau pihak asing. Namun demikian,
hal ini tetap penting karena juga mengungkap potensi dan informasi ilmiah tentang
kekayaan alam hayati yang terdapat di bumi Indonesia tercinta ini. Tanpa keterlibatan
pihak atau peneliti asing tersebut maka sulit bagi kita untuk mampu melakukannya
sendiri. Perlu kita ketahui bahwa hingga saat ini potensi dan keterbatasan akan
sumberdaya manusia yang tertarik dan mampu untuk bekerja (dalam hal ini) di bidang
taksonomi tumbuhan sangat sedikit.

Berkaitan dengan masalah tersebut maka perlu dicari jalan keluarnya, perlu
dipikirkan bagaimana kita membuat agar ilmu yang berkaitan dengan tumbuhan,
khususnya taksonomi tumbuhan Itu menjadi menarik dan diminati oleh banyak orang.
Masalah kesulitan dalam identifikasi memang dirasa berat, dan hal ini sangat diperlukan
dalam kegiatan inventarisari keanekaragaman sumberdaya hayati, khususnya flora yang
kita miliki, namun jika hal tersebut dilakukan secara beramai-ramai maka pekerjaannya
akan menjadi ringan.

Perlu juga diingat bahwa Indonesia sangat kaya akan jenis tumbuhan. Untuk jenis
tumbuhan berbunga (spermatophyta) saja, diperkirakan terdapat 25.000-30.000 jenis
yang tersebar di berbagai tipe habitat di sedikitnya 17.000 pulau besar maupun kecil,
mulai dari tepi pantai hingga puncak-puncak gunung yang menjulang hingga
ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut. Di Kalimantan sendiri diperkirakan terdapat

Kade Sidiyasa | v
10.000-12.000. Khusus untuk pohon yang jumlahnya sekitar 4.000 jenis, T.C. Whitmore
(Oxford University) bersama para peneliti di Kelompok Peneliti Botani Pusat Penelitian
dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Bogor mencatat sebanyak 2.676 jenis
terdapat di Kalimantan. Sumber lain juga menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut
baru sekitar 400 jenis yang sudah dikenal secara ekonomi, termasuk 260 jenis yang
sudah digolongkan ke dalam kelompok kayu perdagangan. Dengan demikian maka
sangat jelas bahwa masih banyak jenis pohon yang perlu diidentifikasi, diteliti dan
diambil langkah-langkah preventif (bila diperlukan) sebelum jenis-jenis tersebut punah.

Diterbitkannya buku ini diharapkan dapat mengungkap dan membantu para


peneliti dan pengambil kebijakan dalam menelusuri hal-hal yang dianggap penting
sesuai yang diinginkan karena informasi yang lengkap untuk setiap jenis termuat dalam
buku-buku flora dan majalah ilmiah tentang tumbuhan yang tercantum dalam daftar.
Walaupun buku tentang “Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan” ini hanya berupa
daftar, namun paling tidak dapat memberi petunjuk awal bahwa jenis-jenis pohon yang
terdaftar tersebut merupakan jenis yang endemik. Melihat bentuk penyajiannya yang
sekarang ini berupa daftar nama-nama ilmiah yang sangat teknis, maka penggunanya
terbatas hanya untuk kalangan tertentu. Agar dapat menjangkau kalangan masyarakat
yang lebih luas, maka perlu dikembangkan lebih lanjut ke bentuk yang lebih umum,
misalnya dengan menambahkan informasi (deskripsi) yang lengkap dengan
menyertakan gambar-gambar atau foto jenis-jenis pohon yang endemik.

Samboja, Oktober 2015


Kepala Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam,

Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si.

vi | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Nur
Sumedi S.Pi, MP. dan Ahmad Gadang Pamungkas, S.Hut, M.Si (Kepala Balai Penelitian
Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam) dan Ir. I G.N. Oka Suparta (Kepala Seksi Data,
Informasi dan Sarana Penelitian) yang telah memberi dukungan atas tersusun dan
terbitnya buku ini. Demikian pula ucapan terima kasih penulis tujukan kepada tim
Dewan Redaksi atas masukan, saran dan perbaikan-perbaikan yang diberikan. Kepada
tim Sekretariat Redaksi, Hari Hadiwibowo, S.Psi, M.T., Eka Purnamawati, S.Hut, Deny Adi
Putra, S.Hut. dan Desain Grafis Agustina Dwi Setyowati, S.Sn. penulis juga mengucapkan
terima kasih atas berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses penyusunan hingga buku “Jenis-jenis Pohon
Endemik Kalimantan” ini bisa diterbitkan.

Kepada National Herbarium of the Netherlands (Leiden University), Prof. Dr. E.


Soepadmo (Forest Research Institute Malaysia), Dr. Teguh Triyono (Balai Penelitian
Botani, Puslitbang Biologi LIPI) dan Arbainsyah, S.Pd. penulis mengucapkan terima kasih
atas pemberian beberapa buku dan jurnal botani yang merupakan material penting
dalam penyusunan buku.

Terima kasih juga ditujukan kepada rekan-rekan peneliti, terutama Ir. Tajudin Edy
Komar, M.Sc., Dr. Ismayadi Samsoedin, Prof. Dr. M. Bismark dan Prof. Dr. Abdullah Syarief
Muhktar (Pulitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Bogor) atas dukungannya yang
senantiasa membangkitkan semangat kerja bagi penulis.

Kade Sidiyasa | vii


CATATAN PENERBIT

Beberapa nama famili dan genus dalam naskah awal yang ditulis oleh Dr. Kade
Sidiyasa masih menggunakan penamaan konvensional dan sebagian besar sumber
pustaka yang digunakan juga terbit sebelum revisi penamaan oleh Angiosperm
Phylogenic Group (APG) pada tahun 2009 atau yang dikenal dengan APG III. Beberapa
peneliti lain dalam publikasinya juga masih menggunakan sistem konvensional atau
menggunakan nama lama dan baru secara bersamaan. Hal ini dapat diterima
dikarenakan penamaan seperti itu tidak dianggap salah, namun terkesan tidak aktual.
Penyesuaian penamaan ini dilakukan pada saat proses review oleh para editor dan
perbaikan ejaan dan aksara oleh sekretariat redaksi. Namun pada saat proses tersebut
berlangsung, Dr. Kade Sidiyasa telah terlebih dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa,
sehingga tidak sempat melihat hasil perbaikan yang telah dilakukan. Hal ini sempat
menimbulkan ketidaknyamanan bagi kami, penerbit, karena ada proses yang menjadi
terlewatkan, yaitu diskusi dan persetujuan langsung dari penulis. Namun kami yakin,
sebagaimana biasanya, Dr. Kade Sidiyasa adalah orang yang terbuka terhadap
perkembangan pengetahuan dan selalu mendorong para peneliti di bawahnya untuk
seperti dirinya, mencari informasi terkini yang bisa didapatkan, walaupun proses
pencarian di berbagai jurnal dan buku ini juga sering dikeluhkan beliau karena
terbatasnya akses kepada jurnal-jurnal ilmiah international dan buku-buku terkini.
Penyesuaian nama famili dan genus kami lakukan sesuai dengan tata nama
tumbuhan terkini yang telah dipublikasikan oleh Angiosperm Phylogenic Group (2009)
dan Van Balgooy (2010) khusus untuk tumbuhan di wilayah Malesiana. Penyesuaian ini
diharapkan akan meningkatkan kekinian dari karya beliau dan dapat dipergunakan lebih
luas baik untuk peneliti, mahasiswa dan praktisi botani khususnya yang tertarik dengan
keragaman pohon endemik di pulau Kalimantan.
Nama terkini kami cantumkan terlebih dahulu dan diikuti nama atau nama-nama
lama dalam tanda kurung. Mengikuti Van Balgooy (2010), untuk famili yang tidak seluruh
terpecah atau tergabung dalam family baru atau yang lainnnya diberi tanda pp. Sebagai
contoh:
- Malvaceae (Bombacaceae, Sterculiaceae, Tiliaceae)
- Putranjivaceae (Euphorbiaceae pp)
- Magnolia sabahensis Dandy ex Noot. (Manglietia)

viii | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... iii
KATA SAMBUTAN ............................................................................................................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................................................ vii
CATATAN PENERBIT ........................................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................... ix
PENDAHULUAN ................................................................................................................................................ 1
PENGERTIAN TENTANG ENDEMIK ............................................................................................................ 3
MATERI ............................................................................................................................................................ 4
TEKNIK PENYAJIAN .......................................................................................................................................... 8
DAFTAR JENIS POHON ENDEMIK KALIMANTAN ................................................................................ 11
ACHARIACEAE (FLACOURTIACEAE pp) ............................................................................................ 11
ANACARDIACEAE....................................................................................................................................... 12
ANISOPHYLLEACEAE (RHIZOPHORACEAE pp) ............................................................................. 15
ANNONACEAE ............................................................................................................................................. 15
APOCYNACEAE............................................................................................................................................ 16
ARAUCARIACEAE........................................................................................................................................ 16
BIGNONIACEAE............................................................................................................................................ 17
BURSERACEAE.............................................................................................................................................. 17
CALOPHYLLACEAE (GUTIFERAE pp).................................................................................................. 19
CAPRIFOLIACEAE........................................................................................................................................ 21
CASUARINACEAE........................................................................................................................................ 21
CELASTRACEAE ........................................................................................................................................... 22

Kade Sidiyasa | ix
CHRYSOBALANACEAE.............................................................................................................................. 23
CLETHRACEAE.............................................................................................................................................. 23
COMBRETACEAE......................................................................................................................................... 24
COMPOSITAE................................................................................................................................................ 24
CONNARACEAE........................................................................................................................................... 24
CONVOLVULACEAE................................................................................................................................... 24
CORNACEAE (ALANGIACEAE)............................................................................................................... 24
CRYPTERONIACEAE ................................................................................................................................... 25
CUNONIACEAE ............................................................................................................................................ 25
DAPHNIPHYLLACEAE................................................................................................................................ 25
DILLENIACEAE.............................................................................................................................................. 26
DIPTEROCARPACEAE ................................................................................................................................ 26
EBENACEAE................................................................................................................................................... 40
ELAEOCARPACEAE..................................................................................................................................... 43
ERYTHROXYLACEAE.................................................................................................................................. 46
EUPHORBIACEAE ........................................................................................................................................ 46
FAGACEAE ..................................................................................................................................................... 51
GUTTIFERAE .................................................................................................................................................. 54
ICACINACEAE ............................................................................................................................................... 55
JUGLANDACEAE ......................................................................................................................................... 56
LAMIACEAE (VERBENACEAE pp) ......................................................................................................... 56
LAURACEAE................................................................................................................................................... 59
LECYTHIDACEAE......................................................................................................................................... 62
LEGUMINOSAE............................................................................................................................................. 62
LOGANIACEAE ............................................................................................................................................. 64
LYTHRACEAE ................................................................................................................................................ 65
MAGNOLIACEAE......................................................................................................................................... 65
MALVACEAE (BOMBACACEAE, STERCULIACEAE, TILIACEAE)................................................ 65
MELASTOMATACEAE................................................................................................................................ 71
MELIACEAE.................................................................................................................................................... 72
MORACEAE.................................................................................................................................................... 74
MYRISTICACEAE .......................................................................................................................................... 78

x | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


MYRTACEAE.................................................................................................................................................. 84
OCHNACEAE................................................................................................................................................. 94
OLEACEAE...................................................................................................................................................... 95
OXALIDACEAE.............................................................................................................................................. 95
PENTAPHYLACACEAE (THEACEAE pp)............................................................................................. 95
PERACEAE (EUPHORBIACEAE pp)....................................................................................................... 96
PHYLLANTHACEAE (EUPHORBIACEAE pp)..................................................................................... 96
PITTOSPORACEAE ...................................................................................................................................... 99
PODOCARPACEAE...................................................................................................................................... 100
POLYGALACEAE.......................................................................................................................................... 101
PROTEACEAE ................................................................................................................................................ 104
PUTRANJIVACEAE (EUPHORBIACEAE pp) ....................................................................................... 105
RHIZOPHORACEAE .................................................................................................................................... 106
ROSACEAE ..................................................................................................................................................... 107
RUBIACEAE.................................................................................................................................................... 107
RUTACEAE...................................................................................................................................................... 107
SALICACEAE (FLACOURTIACEAE pp, SCYPHOSTEGIACEAE)................................................... 108
SAPINDACEAE ................................................................................................................................... 109
SAPOTACEAE ..................................................................................................................................... 110
SCHISANDRACEAE (ILLICIACEAE).............................................................................................. 113
SIMAROUBACEAE............................................................................................................................. 113
STAPHYLEACEAE.............................................................................................................................. 113
SYMPLOCACEAE............................................................................................................................... 114
THEACEAE ........................................................................................................................................... 115
THYMELAEACEAE............................................................................................................................. 115
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS

Kade Sidiyasa | xi
xii | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal memiliki


keanekaragaman sumberdaya alam hayati sangat tinggi setelah Brazil (Bisby, 1995;
Nontji, 2001). Diantara jenis-jenis sumberdaya alam hayati tersebut, baik flora maupun
faunanya, banyak yang bersifat endemik, dan ini merupakan kekayaan yang sangat
berharga (Ahmadjayadi, 2001). Menurut Noerdjito dan Maryanto (2001) tingginya
keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia didukung oleh beberapa hal, antara
lain:
1. Indonesia terletak pada dua kawasan biogeografi yakni Orientalis dan
Australasia. Dengan kondisi yang demikian maka Indonesia memiliki jenis
hayati yang bersifat Asia dan sebagian lagi bersifat Australia.
2. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17.000
pulau besar dan kecil yang memiliki berbagai tipe ekosistem, topografi dan
faktor alam lainnya memungkinkan terbentuknya anak jenis dan jenis-jenis
baru.
3. Indonesia terletak di daerah tropika yang merupakan salah satu sasaran tempat
migrasinya berbagai jenis satwa untuk menghindari cuaca dingin di kutub
utara maupun selatan.

Selain itu, disebutkan pula bahwa dengan keanekaragaman sumberdaya alam


hayati yang tingginya yang dimiliki Indonesia tersebut beresiko terhadap banyaknya
jenis yang populasinya rendah dan sebarannya sempit (endemik atau habitat khusus).
Bagi jenis-jenis yang memiliki nilai komersial tinggi, ancaman akibat kegiatan manusia
cenderung lebih tinggi yang pada akhirnya berakibat pula pada terancamnya jenis-jenis
hayati tersebut menjadi langka dan punah. Hal ini akan menjadi semakin rawan

Kade Sidiyasa | 1
terhadap jenis-jenis hayati yang bersifat endemik. Contoh beberapa jenis pohon
endemik untuk Kalimantan dengan ancaman tinggi akibat dari eksploitasi yang
cenderung berlebihan antara lain Agathis kinabaluensis de Laub. dan A. lenticula de Laub.
yang hanya terdapat di sekitar Gunung Kinabalu (Sabah), Dipterocarpus glabrigemmatus
P.S. Ashton (Sarawak dan Kalimantan Timur), Shorea alutacea P.S. Ashton (hanya di
bagian barat Sarawak) dan lain-lain. Semua jenis pohon tersebut dikenal memiliki kayu
yang bernilai komersial tinggi.

Di lain pihak, jumlah jenis yang sudah dilindungi perundang-undangan tergolong


masih sangat sedikit dan cenderung lebih terbatas pada jenis-jenis yang populasinya
rendah (Noerdjito dan Maryanto, 2001).

Perlu disadari bahwa di banyak negara yang sedang berkembang seperti Indonesia,
keanekaragaman hayati memegang peran penting bagi kehidupan masyarakatnya yaitu
dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik serta lingkungan hidup itu sendiri. Masih
banyak penduduk Indonesia, terutama yang bermukim di sekitar hutan, kehidupannya
ditopang langsung oleh keberadaan sumberdaya alam hayati, baik flora maupun fauna.
Kehadiran keanekaragaman hayati (khususnya flora) juga diperlukan dalam menunjang
penyediaan bahan baku bagunan, sumber pangan, obat-obatan, bahan bakar nabati,
sumber pakan ternak dan sumberdaya genetik.

Berkaitan dengan banyaknya jenis sumberdaya alam hayati yang bersifat endemik
di Kalimantan, di lain pihak eksplorasi dan perusakan habitatnya yang semakin tidak
terkendali dapat dipastikan bahwa tingkat ancaman kelangkaan dan kepunahan jenis-
jenis tersebut di waktu mendatang akan semakin tinggi. Buku ini meyajikan daftar jenis-
jenis sumberdaya alam hati berupa pohon yang terdapat di Kalimantan, yang hingga
saat ini belum tersedia secara khusus. Diharapkan agar informasi yang disajikan dapat
dijadikan dasar atau informasi awal dalam melakukan berbagai bentuk kegiatan
penelitian, pemanfaatan, konservasi dan pengambilan kebijakan lainnya.

2 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


PENGERTIAN TENTANG ENDEMIK

Beberapa kalangan (mahasiswa, peneliti dan pihak lain), menyebutkan istilah


endemik untuk tumbuhan maupun hewan seringkali keliru, dikaburkan dengan istilah
indigenous atau native species. Menurut Heywood (1995), endemik adalah keberadaan
suatu jenis yang keberadaannya terbatas hanya pada suatu tempat atau daerah tertentu
saja, sedangkan indigenous yang biasa juga disebut native species adalah jenis hayati
yang secara alami dan turun-temurun terdapat di daerah yang bersangkutan.

Daerah tertentu untuk istilah endemik dapat berarti satu pulau atau kepulauan,
pembagian wilayah administrasi pemerintahan, satu negara, bahkan satu pembagian
wilayah sebaran sumber hayati yang meliputi beberapa negara. Sebagai contoh, Ashton
(1982) menyebutkan bahwa Dryobalanops adalah marga tumbuhan yang endemik
untuk Malesiana, yang mana diketahui bahwa Malesiana tersebut merupakan satu
wilayah yang meliputi beberapa negara yakni Thailand bagian selatan, Malaysia,
Indonesia, Filipina, Timor Leste dan Papua New Guinea (Steenis, 1950). Contoh lain,
Gonystylus glaucescens endemik untuk Kalimantan (hanya terdapat di Kalimantan Timur)
(Airy Shaw, 1972; Sidiyasa et al., 2010), Coelostegia montana endemik untuk Borneo
(terdapat di Sarawak, Sabah dan Kalimantan Timur) (Sidiyasa, 2001; Nadiah dan
Soepadmo, 2011); dan lain-lain.

Mengingat sifatnya yang endemik maka kehadirannya di suatu tempat sering


dijadikan salah satu indikator dalam berbagai bidang penelitian yang berkaitan dengan
biogeografi, asal-usul atau sejarah terbentuknya suatu daratan dan lain-lain (Turner,
1995).

Kade Sidiyasa | 3
MATERI

Buku ini memuat daftar jenis tumbuhan yang berupa pohon yang berdiameter
batang 10 cm atau lebih, dan bersifat endemik untuk Kalimantan. Namun demikian,
untuk menghindari kesalahan dan kehilangan informasi maka jenis-jenis pohon yang
berdiameter batang sekitar 6 cm dan tinggi 6 m juga dimasukkan. Hal ini penting
mengingat pohon-pohon tersebut sangat mungkin bisa tumbuh menjadipohon yang
lebih besar, yakni mencapai diameter batang minimal 10 cm.

Data jenis pohon yang disajikan bersumber dari buku-buku flora dan jurnal
penelitian taksonomi tumbuhan terutama Flora Malesiana, Blumea, Kew Bulletin, Tree
Flora of Sabah and Sarawak, Manual of the Larger and More Important Non Dipterocarp
Trees of Central Kalimantan, Manual of Dipterocarps for Foresters: Borneo Island Medium
and Heavy Hardwoods, Tree Flora Check List for Kalimantan, Manual of the Larger and
More Important Non Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Pedoman Identifikasi
Pohon-Pohon Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan Reinwardtia dan Journal Arnold
Arboretum. Dalam penyajiannya, sumber acuan tersebut dicantumkan dalam bentuk
pustaka sebagaimana biasa berlaku dalam buku-buku flora dan buku-buku/jurnal botani
lainnya.

Sebanyak 1.433 jenis pohon yang terdaftar dalam buku ini. Jumlah tersebut
termasuk dalam 218 marga dan 65 suku. Untuk takson yang berada di bawah tingkat
jenis (anak jenis atau sub species dan forma) masing-masing berjumlah 121 anak jenis

4 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


(dalam daftar ditulis “ssp.” atau “var.”) dan tiga forma. Pohon-pohon tersebut tersebar di
berbagai tipe habitat dan ekosistem, mulai dari tepi pantai hingga pegunungan dan
meliputi berbagai tipe. vegetasi yakni hutan mangrove, hutan lahan pamah, hutan rawa
(termasuk rawa gambut), hutan kerangas, hutan dipterokarpa, vegetasi tepi sungai,
daerah berbatu kapur dan lain-lain. Secara rinci jenis-jenis pohon endemik untuk
Kalimantan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data jenis pohon endemik Kalimantan

No. Suku Marga Jenis Var./sub spesies forma


1 Alangiaceae 1 2
2 Anacardiaceae 7 41
3 Anisophyleaceae 1 1
4 Annonaceae 7 11
5 Apocynaceae 4 6
6 Araucariaceae 1 4
7 Bignoniaceae 1 1
8 Bombacaceae 2 18
9 Burseraceae 4 27 2
10 Caprifoliaceae 1 4
11 Cassuarinaceae 1 1
12 Celastraceae 4 18 2
13 Chrysobalanaceae 5 8
14 Combretaceae 1 1
15 Compositae 1 2
16 Connaraceae 2 2
17 Convolvulaceae 1 3 1
18 Cornaceae 1 2
19 Crypteroniaceae 3 7
20 Dilleniaceae 1 1
21 Dipterocarpaceae 9 171 27
22 Ebenaceae 1 51 1
23 Elaeocarpaceae 1 50 4
24 Erythroxylaceae 1 1
25 Euphorbiaceae 28 147 24
26 Fagaceae 3 46
27 Flacourtiaceae 4 18
28 Guttiferae 4 55 2
29 Icacinaceae 4 7
30 Illiciaceae 1 2

Kade Sidiyasa | 5
31 Juglandaceae 1 4
32 Lauraceae 8 46
33 Lecythidaceae 2 8 2
34 Leguminosae 11 25 2
35 Loganiaceae 1 11
36 Lythraceae 1 2
37 Magnoliaceae 2 8 1
38 Malvaceae 1 1
39 Melastomataceae 1 9
40 Meliaceae 6 32 3
41 Moraceae 2 50 3
42 Myristicaceae 5 80 19 1
43 Myrtaceae 5 123 15
44 Ochnaceae 1 1
45 Oleaceae 2 2
46 Oxalidaceae 1 4
47 Pittosporaceae 1 2
48 Podocarpaceae 4 13
49 Polygalaceae 1 41 1
50 Proteaceae 1 3
51 Rhizophoraceae 3 10
52 Rosaceae 1 6
53 Rubiaceae 4 4 1
54 Rutaceae 6 13
55 Sapindaceae 11 23 6 2
56 Sapotaceae 7 52
57 Scyphotegiaceae 1 1
58 Simaroubaceae 1 1 1
59 Staphyleaceae 1 5 1
60 Sterculiaceae 5 13
61 Symplocaceae 1 16
62 Theaceae 2 22 2
63 Thymelaeaceae 3 21
64 Tiliaceae 5 43 1
65 Verbenaceae 5 30
Jumlah 218 1.433 121 3

Suku Dipterocarpaceae tercatat memiliki jumlah jenis endemik paling banyak, yakni
171 jenis, kemudian diikuti oleh Euphorbiaceae (147 jenis), Myrtaceae (123 jenis)
Myristicaceae (80 jenis), Guttiferae (55 Jenis), Ebenaceae (51 jenis) dan seterusnya hingga
beberapa suku yang jenis endemiknya hanya satu, antara lain Anisophileaceae,

6 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Bignoniaceae, Cassuarinaceae, Combretaceae dan Erythroxylaceae. Khusus untuk
Scyphotegiaceae (marga Scyphotegia) dan Simaroubaceae (marga Allantospermum),
selain jumlah marga dan jenisnya yang endemik masing-masing hanya satu, jenis-jenis
ini juga memiliki potensi alami yang sangat rendah, dan hanya dijumpai pada tempat-
tempat tertentu saja, terutama di Kalimantan bagian utara (Steenis, 1972; Soepadmo, et
al., 1996).

Khusus untuk Dipterocarpaceae, terdapat perbedaan jumlah (jenis endemik) yang


mencolok dengan angka yang disebutkan oleh Ashton (1982) yang jumlahnya 182 jenis.
Hal ini karena ada data taksonomi baru, khususnya daerah persebaran sebagai hasil revisi
oleh Newman et al. (1998 dan 1999) dalam bukunya: Manual of Dipterocarps for Foresters,
Borneo Island Medium and Heavy Hardwoods; dan Pedoman Identifikasi Pohon-Pohon
Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan. Namun demikian, beberapa jenis yang termasuk
dalam suku ini sangat rentan terhadap ancaman kelangkaan dan kepunahan karena
eksploitasinya yang terus berlangsung, sementara upaya pengembangannya masih
banyak mengalami kendala, terutama masalah kesesuaian habitat. Hingga saat ini yang
sudah mendapat perlindungan perundang-undangan di Indonesia adalah jenis-jenis
Dipterocarpaceae yang termasuk dalam kelompok penghasil buah tengkawang dan
Dipterocarpus spp. (Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 261 Tahun 1990, Surat
Keputusan Menteri Pertanian No. 54 Tahun 1972 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun
1999).

Kade Sidiyasa | 7
TEKNIK PENYAJIAN

Agar buku ini dapat dibaca dan digunakan dengan mudah, efektif dan efisien oleh
banyak kalangan masyarakat maka dalam penyertaan atau penulisan data yang
dilingkupi untuk setiap jenis pohon disusun secara konsisten, yakni nama suku, marga
dan jenis (termasuk anak jenis dan forma), daerah persebaran, habitat dan ekologi, serta
buku pustaka yang dijadikan bahan acuan. Secara rinci, setiap data yang disertakan
diuraikan sebagai berikut.

Nama suku, marga dan jenis tumbuhan disusun secara alfabetik. Nama suku hanya
ditulis satu kali pada awal dari marga dan jenis yang termasuk dalam suku yang
bersangkutan, sedangkan nama jenis (yang terdiri atas nama marga dan penunjuk jenis)
dan anak jenis (apabila ada) ditulis secara lengkap pada setiap penyebutannya dalam
daftar. Hanya nama ilmiah yang saat ini berlaku (baku) yang dicantumkan, kecuali ada
nama lain yang juga sangat sering digunakan, maka dicantumkan sebagai “sinonim”.
Untuk kelengkapan nama ilmiah maka setiap nama jenis dilengkapi dengan nama orang
pemberi nama jenis hayati (author) yang bersangkutan. Selain itu setiap jenis yang
terdaftar tersebut dilengkapi pula dengan daerah persebaran, habitat, dan ekologinya.

Persebaran suatu jenis mengacu pada teknik penyajian seperti yang dilakukan oleh
Whitmore et al. (1989-1990) dalam bukunya Tree Flora of Indonesia, Check List For
Kalimantan atau oleh Newman et al., 1998 dan 1999) dalam buku Manual of Dipterocarps
for Foresters dan Pedoman Identifikasi Pohon-Pohon Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan,
yakni dengan menyebutkan di wilayah (provinsi atau district) mana saja jenis pohon
tersebut dijumpai. Misal: Sarawak, jika hanya terdapat di Sarawak; Kalimantan Barat,

8 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Kalimantan Tengah, jika hanya terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah)
dan seterusnya. Apabila daerah persebarannya meliputi seluruh atau hampir seluruh
pulau Kalimantan (termasuk Sarawak, Sabah dan Brunei Darussalam) maka
penyebutannya adalah Borneo. Alasannya sama seperti yang berlaku untuk ukuran
diameter batang pohon, yakni untuk menghindari hilangnya informasi mengingat
keberadaan suatu jenis tumbuhan yang tidak mengenal batas-batas politik, dalam hal ini
negara, maka jenis-jenis yang hingga saat ini dikenal hanya ada di Sarawak, Sabah atau
Brunei Darussalam, sangat mungkin terdapat juga di Kalimantan (yang oleh para ahli
biologi sering disebut sebagai the Indonesian part of Borneo). Kesalahan informasi seperti
ini sering terjadi karena ketidak tersediaannya koleksi atau tidak disertakannya koleksi
herbarium yang ada dalam kegiatan revisi botani.

Habitat dan ekologi setiap jenis hanya meliputi kondisi yang bersifat umum,
contoh: hutan lahan pamah, hutan Dipterocarpaceae campuran, vegetasi tepi pantai,
hutan rawa gambut, hutan pegunungan dan lain-lain. Demikian pula letak ketinggian
tempat di atas permukaan laut juga disebutkan secara sangat umum, misal: hutan
pegunungan hingga ketinggian 1.800 m dpl. dan seterusnya. Bagi jenis-jenis yang data
habitat dan ekologinya tidak tersedia pada buku acuan (pustaka) yang dipakai maka data
tersebut tidak dicantumkan dalam buku.

Penyertaan buku acuan mengikuti sistem yang umum dipakai dalam penulisan
buku-buku flora maupun jurnal ilmiah bidang botani dan taksonomi tumbuhan. Selain
itu, hanya buku-buku yang paling mutakhir yang dijadikan bahan acuan. Khusus bagi
pustaka yang penulisannya menggunakan singkatan atau akronim maka dijelaskan
sebagai berikut:

- J. Arn. Arb. : Journal of the Arnold Arboretum.


- Agric. Univ. Wag. Papers : Agricultural University, Wageningan. Paper, sebelumnya
dikenal dengan nama Mededelingen van de Landbouwhogeschool te Wageningen.
- Blumea Suppl.: Blumea Supplement.
- Bot. Jahrb.: Botanische Jahrbucher ii

Kade Sidiyasa | 9
- Bull. Bot. Surv. India: Bulletin of the Botanical Survey of India.
- Bull. Jard. Bot. Buitenz.: Bulletin du Jardin Botanique de Buitenzorg.
- CLK: Tree Flora of Kalimantan. Check List for Kalimantan.
- Gard. Bull. Sing.: The Gardens’ Bulletin Singapore.
- FM: Flora Malesiana Seri I (tumbuhan berbiji). Flora Malesiana Foundation.
- For. Res. Inst. Indon.: Forest Research Institute of Indonesia.
- J. Adel. Bot. Gdn.: Journal of the Adelaide Botanic Gardens.
- Kew Bull.: Kew Bulletin.
- Kew Bull. Add.: Kew Bulletin Additional Series.
- MDF-BMHH: Manual of Dipterocarps for Foresters. Borneo Island Medium and Heavy
Hardwoods.
- MLMI-NDTCK: Manual of the Larger and More Important Non Dipterocarp Trees of
Central Kalimantan, Indonesia.
- MNDTS: Manual of the Non-Dipterocarp Trees of Sarawak.
- Notizbl. Berlin : Notizblatt des Botanischen Gartens und Museum zu Berlin.
- Opera Bot. : Opera Botanica.
- Pedoman Ident. Dipt. Kal. : Pedoman Identifikasi Pohon-Pohon Dipterocarpaceae
Pulau Kalimantan.
- Pengumuman LPH Bog. : Pengumuman Lembaga Penelitian Hutan Bogor.
- Reinw. : Reinwardtia.
- TFSS : Tree Flora of Sabah and Sarawak.
Daftar pustaka yang di tempatkan pada halaman terakhir dari buku ini
menyertakan khusus bagi buku-buku, jurnal ataupun publikasi dalam bentuk lain yang
dijadikan bahan acuan. Dengan kata lain, bahan acuan tersebut tidak secara khusus
menyangkut taksonomi tumbuhan.

Agar mampu memberi informasi dan manfaat yang lebih efektif, efisien dan mudah
dalam membantu mengenal marga atau jenis pohon yang dimaksud, maka beberapa
foto atau gambar tentang jenis pohon yang terdaftar juga disertakan di bagian belakang
buku ini.

10 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


DAFTAR JENIS POHON
ENDEMIK
KALIMANTAN

ACHARIACEAE (FLACOURTIACEAE pp) Hydnocarpus elmeri Merr.


Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Hydnocarpus anomala (Merr.) Sleum. Tengah, Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: FM I,5 (1954) 25; MLMI-NDTCK 1
dengan drainase baik. (1997) 262.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
261. Hydnocarpus pinguis Sleum.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Hydnocarpus beccariana Sleum. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. dengan ketinggian hingga 400 m.
Habitat dan ekologi: Pada tanah podsolik Pustaka: FM I,5 (1954) 21; Ashton, Trees of
dengan struktur liat berpasir Sarawak 2 (1988) 267.
Pustaka: FM I,5 (1954) 26; Ashton, Trees of
Sarawak 2 (1988) 261. Hydnocarpus tenuipetala Sleum.
Persebaran: Sarawak.
Hydnocarpus borneensis Sleum. Pustaka: FM I,5 (1954) 21; Ashton, Trees of
Persebaran: Borneo. Sarawak 2 (1988) 273.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dengan ketinggian hingga 600 m. Ryparosa baccaurioides Sleum.
Pustaka: FM I,5 (1954) 26; Ashton, Trees of Persebaran: North Borneo.
Sarawak 2 (1988) 262; MLMI-NDTCK 1 (1997) Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
262. tengah hingga ketinggian 1.600 m.
Pustaka: FM I,5 (1954) 43.
Hydnocarpus calophylla (Ridl.) Sleum.
Persebaran: Sarawak. Ryparosa glauca Ridl.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak.
daerah dekat sungai dan perbukitan kapur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,5 (1954) 21; Ashton, Trees of daerah punggung bukit pada ketinggian di
Sarawak 2 (1988) 264. bawah 600 m.
Pustaka: FM I,5 (1954) 43; Ashton, Trees of
Hydnocarpus crassifolia Sleum. Sarawak 2 (1988) 277.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran.
Pustaka: FM I,5 (1954) 30; Ashton, Trees of
Sarawak 2 (1988) 265.

Kade Sidiyasa | 11
Ryparosa hirsuta J.J. Smith Gluta sabahana Ding Hou
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
tengah hingga ketinggian 1.200 m. kadang-kadang di daerah rawa.
Pustaka: FM I,5 (1954) 44; Ashton, Trees of Pustaka: FM I,8 (1978) 455; MLMI-NDTCK 1
Sarawak 2 (1988) 277; MLMI-NDTCK 1 (1997) (1997) 24.
266.
Gluta speciosa (Ridl.) Ding Hou
Ryparosa kostermansii Sleum. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah termasuk daerah rawa.
hingga ketinggian 700 m. Pustaka: FM I,8 (1978) 450; MLMI-NDTCK 1
Pustaka: FM I,5 (1954) 46; Ashton, Trees of (1997) 24.
Sarawak 2 (1988) 279; MLMI-NDTCK 1 (1997)
267. Mangifera casturi Kosterm.
Persebaran: Kalimantan (kecuali Kalimantan
Barat).
ANACARDIACEAE Habitat dan ekologi: Banyak ditanam di
lahan masyarakat.
Drimycarpus maximus Kochummen Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 29.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Mangifera khoonmengiana Kochummen
Pustaka: TFSS 2 (1996) 22; MLMI-NDTCK 1 Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
(1997) 21. Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 40.
Gluta laxiflora Ridl.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Mangifera microphylla Griff. ex Hook.f.
Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 33.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 26; MLMI-NDTCK 1
(1997) 23. Mangifera pajang Kosterm.
Persebaran: Borneo.
Gluta oba (Merr.) Ding Hou Habitat dan ekologi Hutan lahan pamah,
Persebaran: Borneo. termasuk daerah rawa.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: FM I,8 (1978) 436; MLMI-NDTCK 1
Pustaka: FM I,8 (1978) 454; TFSS 2 (1996) 27; (1997) 33.
MLMI-NDTCK 1 (1997) 23.
Melanochyla axillaris Ridl.
Gluta rugulosa Ding Hou Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, hingga ketinggian 450 m.
termasuk hutan kerangas. Pustaka: FM I,8 (1978) 495; MLMI-NDTCK 1
Pustaka: FM I,8 (1978) 452; MLMI-NDTCK 1 (1997) 37.
(1997) 24.

12 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Melanochyla beccariana Oliver Melanochyla montana Kochummen
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
hingga ketinggian 1.500 m. tengah hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: FM I,8 (1978) 497; MLMI-NDTCK 1 Pustaka: TFSS 2 (1996) 56; MLMI-NDTCK 1
(1997) 37. (1997) 39.

Melanochyla borneensis (Ridl.) Ding Hou Melanochyla scalarinervis Kochummen


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat, Persebaran: Sarawak.
Kalimantan Tengah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: TFSS 2 (1996) 57.
Pustaka: FM I,8 (1978) 497; MLMI-NDTCK 1
(1997) 37. Melanochyla semecarpoides Ding Hou
Persebaran: Sarawak.
Melanochyla bullata Ding Hou Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo. Pustaka: FM I,8 (1978) 495.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 500 m. Melanochyla woodiana Kochummen
Pustaka: FM I,8 (1978) 496; MLMI-NDTCK 1 Persebaran: Sabah.
(1997) 38. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 58.
Melanochyla castaneifolia Ding Hou
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. Parishia dinghouiana Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: FM I,8 (1978) 496; TFSS 2 (1996) 53; Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
MLMI-NDTCK 1 (1997) 38. di tepi sungai.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 60; MLMI-NDTCK 1
Melanochyla condensata Kochummen (1997) 39.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Parishia sericea Ridl.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 54. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Melanochyla elmeri Merr. hingga ketinggian 750 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: FM I,8 (1978) 544; TFSS 2 (1996) 64;
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, MLMI-NDTCK 1 (1997) 41.
daerah batu kapur dan hutan rawa, hingga
ketinggian 200 m. Parishia trifoliolata Kochummen
Pustaka: FM I,8 (1978) 498; MLMI-NDTCK 1 Persebaran: Sarawak.
(1997) 38. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 64; MLMI-NDTCK 1
Melanochyla minutiflora Ding Hou (1997) 43.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Semecarpus angulatus Kochummen
Pustaka: FM I,8 (1978) 497. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 74.

Kade Sidiyasa | 13
Semecarpus angustifolius Kochummen Semecarpus lineatus Kochummen
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Lahan berbukit, pada
Pustaka: TFSS 2 (1996) 75. ketinggian 700 m.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 81.
Semecarpus borneensis Merr.
Persebaran: Sabah. Semecarpus minutipetalus Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak.
hingga ketinggian 1.500 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,8 (1978) 507; TFSS 2 (1996) 75. Pustaka: TFSS 2 (1996) 82.

Semecarpus calcicolus Kochummen Semecarpus pulvinatus Kochummen


Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 76. Pustaka: TFSS 2 (1996) 83.

Semecarpus cupularis Kochummen Semecarpus refovelutinus Ridl.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 77. Pustaka: FM I,8 (1978) 513.

Semecarpus euodiifolius Kochummen Semecarpus sandakanus Kochummen


Persebaran: Sabah Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 78. Pustaka: TFSS 2 (1996) 84.

Semecarpus glaucus Engl. Swintonia minutulata Ding Hou


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
termasuk daerah rawa dan berbatu kapur. daerah perbukitan hingga ketinggian
Pustaka: FM I,8 (1978) 513; TFSS 2 (1996) 78; 800 m.
MLMI-NDTCK 1 (1997) 45. Pustaka: FM I,8 (1978) 443; MLMI-NDTCK 1
(1997) 51.
Semecarpus impressicostatus
Kochummen Swintonia sarawakana Kochummen
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: TFSS 2 (1996) 80. tengah, pada ketinggian 1.300 m.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 91; MLMI-NDTCK 1
Semecarpus kinabaluensis Kochummen (1997) 51.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Subhutan pegunungan
hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 81.

14 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


ANISOPHYLLEACEAE (RHIZOPHORACEAE Anisophyllea rhomboidea Baill.
pp) Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Anisophyllea ferruginea Ding Hou hingga ketinggian 650 m.
Persebaran : Borneo. Pustaka: TFSS 1 (1995) 23.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, pada
ketinggian hingga 600 m. ANNONACEAE
Pustaka: FM I,5 (1958) 477; MLMI-NDTCK 1
(1997) 55 (dalam Rhizophoraceae) Cyathocalyx havilandii Boerl.
Persebaran : Borneo.
Anisophyllea beccariana Baill. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 62.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan Cyathocalyx magnifica Beilschm.
Dipterocarpaaceae campuran, daerah Persebaran: Sabah Kalimantan.
punggung bukit yang sempit, pada Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 62.
ketinggian hingga 1.000 m.
Pustaka: FM I,5 (1958) 476; Ashton, Trees of Enicosanthum eriantoides Airy Shaw
Sarawak 2 (1988) 345. Persebaran : Borneo.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 64.
Anisophyllea chartacea Madani
Persebaran: Sarawak. Enicosanthum paradoxon Becc.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran : Borneo.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 18. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 64.

Anisophyllea ferruginea Ding Hou Miliusa macropoda Miq.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,5 (1958) 477; SCL (1980) 290. daerah tepi sungai.
Pustaka: Blumea 48 (2003) 447; MLMI-
Anisophyllea globosa Madani NDTCK 1 (1997) 66.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Miliusa korthalsiana Miq.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 22. Persebaran: Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur.
Anisophyllea ipressinervia Madani Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Persebaran: Sabah. daerah tepi sungai.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 67.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 22.
Monocarpus kalimantanensis Kessler
Anisophyllea nitida Madani Persebaran: Kalimantan.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Rheedea 3,1 (1993) 73; MLMI-
Pustaka: TFSS 1 (1995) 23. NDTCK 1 (1997) 68.

Kade Sidiyasa | 15
Phaeanthus impressinervius Merr. Kopsia rajangensis D.J. Middleton
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Blumea 45 (2000) 220. Habitat dan ekologi: Hutan primer dan
sekunder pada ketinggian hingga 300 m.
Phaeanthus splendens Miqr. Pustaka: FM I,18 (2007) 253.
Persebaran: Borneo.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 68. Kopsia tenuis Leenh. & Steenis
Persebaran: Sarawak.
Phaeanthus tephrocarpus Merr. Habitat dan ekologi: Hutan
Persebaran: Sabah. Dipterocarpaceae campuran, pada tanah liat
Pustaka: Blumea 45 (2000) 226. berpasir dengan ketinggian 20-735 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Polyalthia xanthopetala Merr. 39; FM I,18 (2007) 258.
Persebaran: Borneo.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 70. Tabernaemontana antheonycta
Leeuwenberg
Xylopia coriifolia Ridl. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Sabah.
Tengah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut. pada ketinggian hingga 250 m.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 75. Pustaka: Leeuwenberg (1991) 117; FM I,18
(2007) 373.

APOCYNACEAE Voacanga havilandii Ridl.


Persebaran: Borneo.
Kibatalia borneensis (Stapf) Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Persebaran: Sarawak. daerah terbuka.
Habitat dan ekologi: Dataran rendah, daerah Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
rawa dan hutan kerangas. 46; FM I,18 (2007) 417.
Pustaka: Agric. Univ. Wag. Papers 86-5
(1986) 50; FM 1, 18 (2007) 213.
ARAUCARIACEAE
Kopsia dasyrachis Ridl.
Persebaran: Sabah. Agathis endertii Meijer
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian 900 m. Habitat dan ekologi: Derah pantai hingga
Pustaka: FM I,18 (2007) 238. ketinggian 1.440 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 439.
Kopsia pauciflora Hook.f. var. mitrephora
(Sleesen) D.J. Middleton Agathis kinabaluensis de Laub.
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Habitat dan ekologi: Hutan primer. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) hingga ketinggian 2.400 m.
39; FM I,18 (2007) 251. Pustaka: FM I,10 (1988) 439.

16 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Agathis lenticula de Laub. Canarium latistipulatum Ridl.
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu). Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 1.680 m. Pustaka: FM I,5 (1956) 258.
Pustaka: TFSS 1(1995) 31.
Canarium merrillii H.J. Lam
Agathis orbicula de Laub. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, hingga tengah hingga ketinggian 1.400 m.
ketinggian 1.050 m. Pustaka: FM I,5 (1956) 282.
Pustaka: TFSS 1(1995) 32.
Canarium pseudopimela H.J. Lam
Persebaran: Sarawak.
BIGNONIACEAE Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 63.
Radermachera ramiflora Steen.
Persebaran: Sabah. Canarium sarawakanum Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak.
tengah, lereng bukit. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,8 (1977) 152. hingga hutan pegunungan tengah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 64.

BURSERACEAE Dacryodes elmeri H.J. Lam.


Persebaran: Brunei Darussalam, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Canarium divergens Engl.
Pustaka: FM I,5 (1956) 225.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Sabah.
Dacryodes expansa (Ridl.) H.J. Lam
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 54.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,5 (1956) 228.
Canarium fusco-calycinum Stapf ex Ridl.
Persebaran: Sarawak.
Haplolobus beccarii Husson
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 54.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,5 (1956) 243.
Canarium kinabaluense Leenh.
Persebaran: Borneo.
Haplolobus bintuluensis Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak.
hingga hutan pegunungan bawah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,5 (1956) 260.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 79.
Canarium kostermansii Leenh.
Haplolobus borneensis H.J. Lam
Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
hingga hutan pegunungan bawah.
Pustaka: FM I,5 (1956) 245.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 56.

Kade Sidiyasa | 17
Haplolobus inaequifolius Kochummen Santiria kalkmaniana Kochummen
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 79. Pustaka: TFSS 1 (1995) 89.

Haplolobus kapitensis Kochummen Santiria megaphylla Kalkman


Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Sabah.
hingga ketinggian 600 m. Habitat dan ekologi: Lahan berpasir.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 80. Pustaka: FM I,5 (1956) 236

Haplolobus leenhoutsii Kochummen Santiria molis Engl.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 80. Pustaka: FM I,5 (1956) 231, MLMI-NDTCK 1
(1997) 123.
Haplolobus sarawakanus Kochummen
Persebaran: Sarawak. Santiria nigricans Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 81. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.600 m.
Santiria apiculata A.W. Benn. var. pilosa Pustaka: TFSS 1 (1995) 93.
(Engl.) Kalkman
Persebaran: Borneo. Santiria rubiginosa Blume var.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah pedicellata (Ridl.) Kalkman
hingga hutan pegunungan tengah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 86. Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 94.
Santiria dacryodifolia Kochummen
Persebaran: Sarawak. Santiria rubiginosa Blume var.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan latipetiolata Kochummen
tengah hingga ketinggian 1.400 m. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 87. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: TFSS 1 (1995) 94.
Santiria grandiflora Kalkman
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Santiria sarawakana Kochummen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: FM I,5 (1956) 232. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 95.
Santiria impressinervis Kochummen
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
bawah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 89.

18 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


CALOPHYLLACEAE (GUTIFERAE pp) Calophyllum clemensorum P.F. Stevens
Persebaran: Sabah.
Calophyllum andersonii P.F. Stevens Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak tengah hingga ketinggian 2.135 m.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 503.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 429
Calophyllum complanatum P.F. Stevens
Calophyllum ardens P.F. Stevens Persebaran: Sabah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah dengan
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut. kandungan logam yang tinggi hingga
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 649. ketinggian 425 m.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 394.
Calophyllum aurantiacum P.F. Stevens
Persebaran: Sarawak. Calophyllum confertum P.F. Stevens
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan batu Persebaran: Sarawak.
kapur hingga ketinggian 165 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 659 Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 425.

Calophyllum banyengii P.F. Stevens Calophyllum elegans Ridl.


Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 532. Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 410.

Calophyllum benjaminum Ridl. Calophyllum ferrugineum Ridl. var.


Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei orientale P.F. Stevens
Darussalam. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 462.
121.
Calophyllum garcinioides P.F. Stevens
Calophyllum borneense Vesque Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Daerah punggung hingga ketinggian 2.438 m.
bukit dengan tanah yang subur, pada Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 412.
ketinggian di bawah 1.000 m.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 659. Calophyllum glaucescens Ridl.
Persebaran: Sarawak.
Calophyllum calciola P.F. Stevens Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo. Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 384.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur
hingga ketinggian 800 m. Calophyllum griseum P.F. Stevens
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 492. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Calophyllum castaneum P.F. Stevens Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 661.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 361.

Kade Sidiyasa | 19
Calophyllum havilandii P.F. Stevens Calophyllum teysmannii Miq. var.
Persebaran: Borneo. bursiculum P.F. Stevens
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Persebaran: Sarawak.
hingga ketinggian 760 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas hingga
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 450. ketinggian 1.200 m.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 436.
Calophyllum mukunense P.F. Stevens
Persebaran: Kalimantan. Calophyllum woodii P.F. Stevens
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 490. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
kadang-kadang di daerah rawa.
Calophyllum praetermissum P.F. Stevens Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 378.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah rawa. Mammea acuminata (Kosterm.) Kosterm.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 427. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Calophyllum pyriforme P.F. Stevens Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Persebaran: Borneo. 185.
Habitat dan ekologi: Vegetasi rawa di daerah
monsoon dan daerah tepi sungai. Mammea woodii Kosterm.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 402. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Darussalam .
Calophyllum recurvatum P.F. Stevens Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo. hingga ketinggian 1.000 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 187;
hingga ketinggian 690 m. Pustaka: Kosterm., Comm. FRI Bogor 72
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 657. (1961) 15.

Calophyllum roseocostatum P.F. Stevens Mesua acuminatissima (Merr.) Kosterm.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah berbatu-batu.
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 405. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
188.
Calophyllum sakarium P.F. Stevens
Persebaran: Sabah. Mesua beccariana (Baill.) Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo
Pustaka: J. Arn. Arb. 61 (1980) 646. Habitat dan ekologi: Punggung bukit hingga
daerah tepi sungai.
Calophyllum tetragonum Merr. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Persebaran: Sarawak. 189.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran hingga Mesua calophylloides (Ridl.) Kosterm.
ketinggian 1.200 m. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
132. hingga ketinggian 1.500 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
189.

20 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Mesua elmeri (Merr.) Kosterm. Mesua pustulata (Ridl.) Ashton
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan. hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
190. 197.

Mesua gigantocarpa Kosterm.


Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. CAPRIFOLIACEAE
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
hutan rawa gambut. Viburnum amplificatum Kern
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Persebaran: Sabah, Kalimantan.
190. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 109.
Mesua hexapetala (Hook.f.) Ashton
Persebaran: Sarawak. Viburnum clemensae Kern
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
191. hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: FM I,4 (1951) 189; TFSS 1 (1995)
Mesua macrantha (Baill.) Kosterm. 110.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Viburnum hispidulum Kern
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Persebaran: Borneo.
194. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.800 m.
Mesua myrtifolia (Baill.) Kosterm. Pustaka: FM I,4 (1951) 187; TFSS 1 (1995)
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. 113.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Viburnum vernicosum Gibbs
196. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Mesua oblongifolia (R.Sl.) Kosterm. hingga ketinggian 1.800 m.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Pustaka: FM I,4 (1951) 187; TFSS 1 (1995)
Habitat dan ekologi: Hutan rawa air tawar. 115.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
196.
CASUARINACEAE
Mesua paniculata (Merr.) Kosterm.
Persebaran: Brunei Darussalam , Sabah.
Gymnostoma nobile (Jungh. ex de Vriese)
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
L.A.S. Johnson
pada ketinggian 1.500 m.
Persebaran: Borneo.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
197.
dekat pantai, hutan kerangas, rawa gambut,
pada ketinggian hingga 1.400 m.
Pustaka: J. Adel. Bot. Gdn. 6 (1982) 84; MLMI-
NDTCK 1 (1997) 130.

Kade Sidiyasa | 21
CELASTRACEAE Lophopetalum sessilifolium Ridl.
Persebaran: Sarawak.
Kokoona leucoclada Kochummen Habitat dan ekologi: Vegetasi tepi sungai
Persebaran: Sabah. dan rawa gambut.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: FM I,6 (1962) 265; TFSS 1 (1995)
Pustaka: TFSS 1 (1995) 125. 137.

Microtropis argentea Kochummen


Kokoona littoralis Laws. var. bakoensis
Persebaran: Sarawak.
Kochummen.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, pada
Persebaran: Sarawak. ketinggian 700 m.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas. Pustaka: TFSS 1 (1995) 141.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 127.
Microtropis borneensis Merr. & Freem.
Kokoona littoralis Laws. var. longifolia Persebaran: Sarawak, Sabah.
Kochummen Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Persebaran: Sarawak. hutan pegunungan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: TFSS 1 (1995) 141.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 127.
Microtropis fascicularis Kochummen
Kokoona ovatolanceolata Ridl. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut. termasuk hutan kerangas.
Pustaka: FM I,6 (1962) 261; MLMI-NDTCK 1 Pustaka: TFSS 1 (1995) 142.
(1997) 135.
Microtropis grandifolia Kochummen
Kokoona sabahana Kochummen Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah hingga ketinggian 600 m.
hingga ketinggian 600 m. Pustaka: TFSS 1 (1995) 142.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 129.
Microtropis keningauensis Kochummen
Lophopetalum glabrum Ding Hou Persebaran: Sabah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: TFSS 1 (1995) 144.
Pustaka: FM I,6 (1962) 266; TFSS 1 (1995)
132. Microtropis kinabaluensis Merr. & Freem
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Lophopetalum rigidum Ridl. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak, Sabah. hingga ketinggian 1.500 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: FM I,6 (1962) 277; TFSS 1 (1995)
144.
hingga ketinggian 2.400 m, termasuk
daerah rawa.
Microtropis ovata Merr. & Freem.
Pustaka: FM I,6 (1962) 267; TFSS 1 (1995) Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
136. Habitat dan ekologi: Subhutan pegunungan
to 1.500 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 145.

22 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Microtropis rigida Ridl. Kostermanthus percocaria Kosterm.
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 1.000 m. Reinw. 7 (1965) 14.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 146.
Parastemon grandifructus Prance
Microtropis sabahensis Kochummen Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, termasuk daerah rawa dan hutan kerangas.
termasuk daerah rawa. Pustaka: TFSS 1 (1995) 171.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 146.
Parinari argenteo-sericea Kosterm.
Microtropis sarawakensis Kochummen Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Reinw. 7 (1965) 158.
daerah sepanjang tepi sungai.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 147. Parinari ashtonii Kosterm.
Persebaran: Sarawak.
Microtropis tetrameris Ding Hou Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Persebaran: Kalimantan Selatan, Kalimantan hutan kerangas.
Timur. Pustaka: Reinw. 7 (1965) 164.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 700 m. Parinari gigantea Kosterm.
Pustaka: FM I,6 (1962) 275. Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Sarawakodendron filamentosum Ding Pustaka: Reinw. 7 (1965) 182.
Hou
Persebaran: Sarawak. Parinari metallica Kosterm.
Habitat dan ekologi: Tanah ultisol dan hutan Persebaran: Sarawak, Brunei, Sabah.
kerangas. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 153. Pustaka: TFSS 1 (1995) 178.

CHRYSOBALANACEAE CLETHRACEAE

Atuna cordata Cockburn ex Prance Clethra canescens Reinw. ex Blume var.


Persebaran: Sabah. clementis (Merr.) Sleum.
Habitat dan ekologi: Daerah bebatuan yang Persebaran: Borneo.
berkadar logam tinggi, pada ketinggian Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga 1.200 m. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 158. Pustaka: FM I,7 (1971) 145.

Kostermanthus heteropetalus (Scort. ex Clethra pachyphylla Merr.


King) Prance Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 2.500 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 163. Pustaka: FM I,7 (1971) 150.

Kade Sidiyasa | 23
COMBRETACEAE CONVOLVULACEAE

Terminalia creaghii Ridl. Erycibe borneensis (Merr.) Hoogl.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: FM I,4 (1954) 566. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 310; FM I,4 (1953)
COMPOSITAE 424 .

Vernonia fimbrillata Koster Erycibe bullata Ridl. ex Hoogl.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
bawah. hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: Blumea 1 (1935) 401. Pustaka: Blumea 7 (1953) 311.

Vernonia phanerophlebia Merr. Erycibe glomerata Blume ssp.


Persebaran: Sarawak. angustifolia (Hall.f.) Hoogl.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 1 (1935) 402. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: FM I,4 (1953) 419; Ashton, Trees of
CONNARACEAE Sarawak 2 (1988) 233.

Connarus agamae Merr.


Persebaran: Sabah. CORNACEAE (ALANGIACEAE)
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 195. Alangium circulare Stone & Kochummen
Persebaran: Sarawak.
Ellipanthus beccarii Pierre var. beccarii Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan. Pustaka: TFSS 1 (1995) 7.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dan hutan pegunungan. Alangium havilandii Bloemb.
Pustaka: FM I,5 (1958) 524. Persebaran: Sarawak, Brunei, Kalimantan
Timur.
Ellipanthus beccarii Pierre var. peltatus Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
(Schllenb.) Leenh. (rawa gambut).
Persebaran: Borneo. Pustaka: TFSS 1 (1995) 8; MLMI-NDTCK 1
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu (1997) 4.
vulkanik.
Pustaka: FM I,5 (1958) 524; TFSS 1 (1995) Mastixia eugenioides Matthew
196. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: FM I,8 (1977) 93; TFSS 1 (1995) 202.

24 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Mastixia glauca Matthew Crypteronia macrophylla Beus.-Osinga
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Kalimantan.
Pustaka: FM I,8 (1977) 95. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan tengah, pada
ketinggian hingga 1.200 m.
CRYPTERONIACEAE Pustaka: FM I,8 (1977) 198; TFSS 2 (1996)
145; MLMI-NDTCK 1 (1997) 163.
Axinandra alata Baill.
Persebaran: Sarawak. Dactylocladus stenostachys Oliv.
Pustaka: FM I,8 (1977) 203. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
Axinandra coriacea Baill. dan kerangas.
Persebaran: Borneo. Pustaka: FM I,8 (1977) 200; TFSS 2 (1996)
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah 148; MLMI-NDTCK 1 (1997) 163.
hingga hutan pegunungan tengah hingga
pada ketinggian 1.200 m. CUNONIACEAE
Pustaka: FM I,8 (1977) 204; MLMI-NDTCK 1
(1997) 161. Weinmannia clemensiae Steenis
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Crypteronia borneensis J.T. Pereira & Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Wong dengan bebatuan yang berkadar logam
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, tinggi, pada ketinggian 1.640-2.600 m.
Sabah, Kalimantan Tengah. Pustaka: FM I,16 (2002) 146; TFSS 6 (2007) 7.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
termasuk daerah tepi sungai hingga
ketinggian 600 m. DAPHNIPHYLLACEAE
Pustaka: TFSS 2 (1996) 141; MLMI-NDTCK 1
(1997) 161. Daphniphyllum borneense Stapf
Persebaran: Borneo
Crypteronia elegans J.T. Pereira & Wong Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam hingga ketinggian 4.000 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: FM 1,13 (1997) 152.
hingga ketinggian 1.100 m
Pustaka: TFSS 2 (1996) 142. Daphniphyllum dichotomum (T.C.Huang)
T.C.Huang
Crypteronia glabriflora J.T. Pereira & Persebaran: Sabah.
Wong Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam tengah hingga ketinggian 960 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: FM 1,13 (1997) 154.
tengah hingga ketinggian 820 m
Pustaka: TFSS 2 (1996) 143

Kade Sidiyasa | 25
DILLENIACEAE Dipterocarpus confertus Sloot.
Persebaran: Borneo, kecuali di bagian barat
Dillenia borneensis Hoogl. daya.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Habitat dan ekologi: Hutan primer dan dan berbukit hingga ketinggian di bawah
sekunder. 800 m.
Pustaka: FM I,4 (1951) 166; MLMI-NDTCK 1 Pustaka: FM I,9 (1982) 315; MDF-BMHH
(1997)174. (1998) 82.

Dipterocarpus conformis Sloot.


DIPTEROCARPACEAE ssp. borneensis P.S. Ashton
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan
Anisoptera grossivenia Sloot.
Dipterocarpaceae di perbukitan pada
Persebaran: Borneo.
ketinggian di bawah 800 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,9 (1982) 321; MDF-BMHH
dan berbukitan dekat pantai.
(1998) 84.
Pustaka: FM I,9 (1982) 330; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 70.
Dipetrocarpus cuspidatus P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak.
Anisoptera reticulata P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Persebaran: North Borneo.
daerah bergelombang dan berbukit.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,9 (1982) 324; MDF-BMHH
dengan tanah berpasir.
(1998) 90.
Pustaka: FM I,9 (1982) 333; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 74.
Dipterocarpus fusiformis P.S. Ashton
Persebaran: Sabah, Kalimantan Tengah dan
Cotylelobium burckii (Heim) Heim
Timur.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan pantai.
terutama di punggung bukit, pada
Pustaka: FM I,9 (1982) 342.
ketinggian 400-600 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 319; MDF-BMHH
Dipterocarpus applanatus Sloot.
(1998) 93.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Dipterocarpus geniculatus Vesque
terutama di lembah dan dekat pantai.
ssp. geniculatus
Pustaka: FM I,9 (1982) 310; MDF-BMHH
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
(1998) 78.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 400 m.
Dipterocarpus caudiferus Merr.
Pustaka: FM I,9 (1982) 320; MDF-BMHH
Persebaran: Borneo kecuali di bagian selatan
(1998) 94.
dan barat daya Pulau Banggi.
Habitat dan ekologi: Daerah berbukit hingga
ketinggian di bawah 800 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 310; MDF-BMHH
(1998) 81.

26 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Dipterocarpus geniculatus Vesque Dipterocarpus ochraceus Meijer
ssp. grandis P.S. Ashton Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Persebaran: North Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah pada ketinggian 600-700 m.
(terutama di daerah yang berbatu-batu). Pustaka: FM I,9 (1982) 325; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 321; MDF-BMHH (1998) 110.
(1998) 95.
Dipterocarpus pachyphyllus Meijer
Dipterocarpus glabrigemmatus P.S. Persebaran: Borneo.
Ashton Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur. dan lereng bukit, pada ketinggian hingga
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, 400 m.
terutama pada tanah liat. Pustaka: FM I,9 (1982) 313; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 318; MDF-BMHH (1998) 111.
(1998) 96.
Dipterocarpus palembanicus Sloot. ssp.
Dipterocarpus globosus Vesque borneensis P.S. Ashton
Persebaran: North Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
termasuk di perbukitan dekat pantai, hingga pada ketinggian hingga 650 m.
pada ketinggian di bawah 400 m.. Pustaka: FM I,9 (1982) 319; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 311; MDF-BMHH (1998) 114.
(1998) 97.
Dipterocarpus stellatus Vesque ssp.
Dipterocarpus lamellatus Hook.f. parvus P.S. Ashton
Persebaran: Brunei Darussalam, Sabah, Persebaran: Borneo.
Kalimantan (jarang). Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Habitat dan ekologi: Dataran rendah, daerah dan perbukitan, pada ketinggian hingga
perbukitan dekat pantai. 700 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 312; MDF-BMHH Pustaka: FM I,9 (1982) 323; MDF-BMHH
(1998) 105. (1998) 119.

Dipterocarpus mundus Sloot. Dipterocarpus stellatus Vesque ssp.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. stellatus
Habitat dan ekologi: Daerah punggung Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
bukit dengan ketinggian 400-600 m. Habitat dan ekologi: Hutan perbukitan,
Pustaka: FM I,9 (1982) 319; MDF-BMHH pada ketinggian 500-800 m.
(1998) 107. Pustaka: FM I,9 (1982) 323; MDF-BMHH
(1998) 118.
Dipterocarpus nudus Vesque
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Dipterocarpus tempehes Sloot.
Habitat dan ekologi: Lereng dan punggung Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
bukit pada ketinggian hingga 650 m. Barat dan Timur.
Pustaka: FM I,9 (1982) 320; MDF-BMHH Habitat dan ekologi: Daerah yang secara
(1998) 108. periodik tergenang dan vegetasi tepi sungai.
Pustaka: FM I,9 (1982) 297; MDF-BMHH
(1998) 120.

Kade Sidiyasa | 27
Dryobalanops beccarii Dyer. Dryobalanops rappa Becc.
Persebaran: Borneo, kecuali di bagian Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat.
barat daya. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Tanah berpasir di Dipterocarpaceae campuran di rawa
daerah perbukitan dekat pantai dengan gambut, pada ketinggian di bawah 200 m.
ketinggian di bawah 700 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 377; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 375; MDF-BMHH (1998) 137.
(1998) 131.
Hopea aequalis P.S. Ashton
Dryobalanops fusca Sloot. Persebaran: Sarawak, Sabah
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas. (jarang)
Pustaka: FM I,9 (1982) 377; MDF-BMHH Pustaka: FM I,9 (1982) 409
(1998) 133.
Hopea altocollina P.S. Ashton
Dryobalanops keithii Sym. Persebaran: North Borneo.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan di
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, pegunungan bawah, pada ketinggian 800-
di daerah bergelombang dan dekat aliran 1.000 m.
sungai. Pustaka: FM I,9 (1982) 409; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 373; MDF-BMHH (1998) 145.
(1998) 134.
Hopea andersonii P.S. Ashton ssp.
Dryobalanops lanceolata Burck andersonii
Persebaran: North Borneo, Kalimantan Timur Persebaran: Sarawak.
(Sangkulirang dan Kutai Barat). Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang daerah berbukit yang berbatu kapur
dengan bebatuan vokanik, pada ketinggian Pustaka: FM I,9 (1982) 425
hingga 700 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 374; MDF-BMHH Hopea basalticola P.S. Ashton
(1998) 135. Persebaran: Borneo
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Dryobalanops oblongifolia Dyer Pustaka: FM I,9 (1982) 426.
ssp. oblongifolia
Persebaran: Sarawak, Kalimantan (kecuali Hopea bullatifolia P.S. Ashton
Kalimantan Selatan). Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Derah lereng dengan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
ketinggian di bawah 600 m. (jarang).
Pustaka: FM I,9 (1982) 373; MDF-BMHH Pustaka: FM I,9 (1982) 433.
(1998) 136.
Hopea centipeda P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 423.

28 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Hopea dasyrrhachis Sloot. Hopea ovoidea P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Daerah tepi pantai.
(jarang). Pustaka: FM I,9 (1982) 426.
Pustaka: FM I,9 (1982) 417.
Hopea pentanervia Sym. ex Wood
Hopea depressinerva P.S. Ashton Persebaran: North Borneo.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah dan kerangas.
(jarang). Pustaka: FM I,9 (1982) 425; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 420. (1998) 154.

Hopea enicosanthoides P.S. Ashton Hopea pterygota P.S. Ashton


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas hingga
Pustaka: FM I,9 (1982) 436. ketinggian 1.000 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 434.
Hopea fluvialis P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Hopea rudiformis P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sabah, Kalimantan.
daerah sepanjang tepi sungai. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 399. Pustaka: FM I,9 (1982) 409.

Hopea longirostrata P.S. Ashton Hopea sphaerocarpa (Heim) P.S. Ashton


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
(jarang). Pustaka: FM I,9 (1982) 411.
Pustaka: FM I,9 (1982) 399.
Hopea tenuinervula P.S. Ashton
Hopea megacarpa P.S. Ashton Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, bagian tenggara Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Kalimantan. Pustaka: FM I,9 (1982) 435.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 426. Hopea treubii Heim
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Hopea mesuoides P.S. Ashton Habitat dan ekologi: Hutan pantai.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. . Pustaka: FM I,9 (1982) 406.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hutan kerangas. Hopea vaccinifolia Ridl. ex P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: FM I,9 (1982) 413.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Pustaka: FM I,9 (1982) 414.
Hopea micrantha Hook.f.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Hopea vesquei Heim
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak.
hutan kerangas. Habitat dan ekologi: Hutan pantai.
Pustaka: FM I,9 (1982) 401. Pustaka: FM I,9 (1982) 401.

Kade Sidiyasa | 29
Hopea wyatt-smithii Wood ex P.S. Ashton Shorea acuminatissima Sym.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Sabah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 429. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah lereng pada ketinggian di bawah
Parashorea macrophylla Wyatt-Smith ex 500 m.
P.S. Ahston Pustaka: FM I,9 (1982) 482; Pedoman Ident.
Persebaran: Kalimantan. Dipt. Kal. (1999) 238.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah dekat sungai, hingga ketinggian Shorea acuta P.S. Ashton
600 m. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: FM I,9 (1982) 382; Pedoman Ident. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Dipt. Kal. (1999) 188. pada ketinggian di bawah 400 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 533; Pedoman Ident.
Parashorea parvifolia Wyatt-Smith ex P.S. Dipt. Kal. (1999) 239.
Ahston
Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Shorea agamii P.S. Ashton ssp. agamii
Timur.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan dan
hutan pegunungan hingga ketinggian Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
1.350 m. dan berbukit, pada ketinggian di bawah
Pustaka: FM I,9 (1982) 382; Pedoman Ident. 700 m.
Dipt. Kal. (1999) 190. Pustaka: FM I,9 (1982) 497; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 241.
Parashorea smythiesii Wyatt-Smith ex P.S.
Ahston Shorea agamii P.S. Ashton ssp. diminuta
Persebaran: North Borneo, Kalimantan P.S. Ashton
Timur. Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Daerah lereng bagian Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
bawah bukit, hingga ketinggian 1.000 m. dan berbukit, pada ketinggian di bawah
Pustaka: FM I,9 (1982) 387; Pedoman Ident. 700 m.
Dipt. Kal. (1999) 192. Pustaka: FM I,9 (1982) 497; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 242.
Parashorea tomentella (Sym.) Meijer
Persebaran: Sabah, bagian utara Kalimantan Shorea albida Sym.
Timur. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Kalimantan Barat.
dengan ketinggian di bawah 200 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Pustaka: FM I,9 (1982) 385; Pedoman Ident. rawa gambut dengan ketinggian hingga
Dipt. Kal. (1999) 193. 1.200 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 499; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 242.

30 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Shorea alutacea P.S. Ashton Shorea bakoensis P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak (hanya di bagian barat). Persebaran: Sarawak (hanya di bagian barat).
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dekat
dan bukit kapur (jarang). pantai (sangat jarang).
Pustaka: FM I,9 (1982) 481; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 479; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 245. Dipt. Kal. (1999) 255.

Shorea amplexicaulis P.S. Ashton Shorea beccariana Burck


Persebaran: Borneo. Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat
Habitat dan ekologi: Lereng dan punggung dan Timur.
bukit, pada ketinggian hingga 1.000 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,9 (1982) 524; Pedoman Ident. dan daerah perbukitan dengan ketinggian
Dipt. Kal. (1999) 246. hingga 1.350 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 526; Pedoman Ident.
Shorea andulensis P.S. Ashton Dipt. Kal. (1999) 258.
Persebaran: North Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Shorea biawak P.S. Ashton
dan daerah yang berbukit, pada ketinggian Persebaran: Sarawak, Sabah.
hingga 400 m. Habitat dan ekologi: Daerah punggung
Pustaka: FM I,9 (1982) 514; Pedoman Ident. bukit dengan ketinggian di bawah 600 m.
Dipt. Kal. (1999) 248. Pustaka: FM I,9 (1982) 464; MDF-BMHH
(1998) 171.
Shorea angustifolia P.S. Ashton
Persebaran: Borneo Shorea brunescens P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: North Borneo, Kalimantan Timur
hingga pegunungan, pada ketinggian dan Selatan.
hingga1.200 m. Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Pustaka: FM I,9 (1982) 478; Pedoman Ident. dan perbukitan dengan ketinggian hingga
Dipt. Kal. (1999) 249. 1.500 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 449; MDF-BMHH
Shorea argentifolia P.S. Ashton (1998) 172.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Timur (di bagian utara Nunukan). Shorea bullata P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak bagian timur, Brunei
hingga ketinggian 600 m. Darussalam.
Pustaka: FM I,9 (1982) 539; Pedoman Ident. Habitat dan ekologi: Daerah berpasir di
Dipt. Kal. (1999) 250. bawah ketinggian 800 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 517; Pedoman Ident.
Shorea asahii P.S. Ashton Dipt. Kal. (1999) 262.
Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Shorea carapae P.S. Ashton
hingga ketinggian 850 m. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Pustaka: FM I,9 (1982) 463; MDF-BMHH Habitat dan ekologi: Dataran tinggi vulkanik,
(1998) 169. pada ketinggian 800-1.200 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 551; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 264.

Kade Sidiyasa | 31
Shorea chaiana P.S. Ashton Shorea cuspidata P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak bagian barat.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Dipterocarpaceae campuran dengan dan kerangas, hingga ketinggian 500 m.
ketinggian di bawah 1.000 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 483; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 477; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 273.
Dipt. Kal. (1999) 265.
Shorea dispar P.S. Ashton
Shorea collaris Sloot. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan. Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah (jarang).
hingga ketinggian 500 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 502; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 477; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 276.
Dipt. Kal. (1999) 265.
Shorea domatiosa P.S. Ashton
Shorea confusa P.S. Ashton Persebaran: North Borneo, Kalimantan Timur
Persebaran: Borneo, Kalimantan Timur. (Nunukan)
Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dan berbukit dengan ketinggian di bawah dengan ketinggian di bawah 600 m.
650 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 460; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 497; Pedoman Ident. (1998) 173.
Dipt. Kal. (1999) 266.
Shorea elliptica Burck
Shorea cordata P.S. Ashton Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Tanah subur di atas hingga ketinggian 500 m.
batuan vulkanik (jarang). Pustaka: FM I,9 (1982) 500; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 495; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 278.
Dipt. Kal. (1999) 267.
Shorea faguetioides P.S. Ashton
Shorea coriacea Burck Persebaran: Borneo, kecuali bagian selatan
Persebaran: Borneo. Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Habitat dan ekologi: Daerah lereng dan
punggung bukit di bawah ketinggian
daerah pegunungan dengan ketinggian
700 m.
hingga 1.000 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 480; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 509; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 282.
Dipt. Kal. (1999) 269.
Shorea falciferoides Foxw.
Shorea crassa P.S. Ashton ssp. glaucescens (Meijer) P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Persebaran: Borneo, kecuali Kalimantan di
Kalimantan Barat dan Tengah. bagian barat dan selatan.
Habitat dan ekologi: daerah perbukitan dan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
berbatu-batu, terutama di dekat pantai, hingga ketinggian 600 m.
pada ketinggian hingga 1.000 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 459; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 457; MDF-BMHH (1998) 178.
(1998) 172.

32 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Shorea fallax Meijer Shorea havilandii Brandis
Persebaran: Sarawak bagian timur, Brunei Persebaran: North Borneo.
Darussalam, Kalimantan Timur bagian utara. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Habitat dan ekologi: Daerah lereng dan rawa gambut.
perbukitan dengan ketinggian hingga Pustaka: FM I,9 (1982) 448; MDF-BMHH
600 m. (1998) 182; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999)
Pustaka: FM I,9 (1982) 516; Pedoman Ident. 298.
Dipt. Kal. (1999) 286.
Shorea hemsleyana (King) King ex Foxw.
Shorea ferruginea Dyer ex Brandis ssp. grandiflora (Brandis) P.S. Ashton
Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dengan ketinggian hingga 1.100 m, kadang
pada daerah dengan ketinggian 150 m. hingga ketinggian di bawah 400 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 533; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 536; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 288. Dipt. Kal. (1999) 300.

Shorea flaviflora Wood ex P.S. Ashton Shorea hypoleuca Meijer


Persebaran: Brunei Darussalam, Sarawak Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
bagian timur, Sabah bagian barat. Tumur (Tidung).
Habitat dan ekologi: Punggung bukit hingga Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
ketinggian 1.300 m. dengan ketinggian di bawah 300 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 518; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 459; MDF-BMHH
Dipt. Kal. (1999) 289. (1998) 183; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999)
302.
Shorea flemmichii Sym.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Shorea iliasii P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak.
daerah berpasir, pada ketinggian hingga di Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
bawah 400 m. daerah perbukitan, hingga ketinggian di
Pustaka: FM I,9 (1982) 507; Pedoman Ident. bawah 400 m.
Dipt. Kal. (1999) 290. Pustaka: FM I,9 (1982) 480; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 303.
Shorea foraminifera P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Shorea inaequilateralis Sym.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa musiman, Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
jarang di daerah perbukitan. Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut.
Pustaka: FM I,9 (1982) 538; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 505; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 291. Dipt. Kal. (1999) 304.

Shorea geniculata Sym. ex P.S. Ashton Shorea induplicata Sloot.


Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan dan
dekat pantai. hutan kerangas.
Pustaka: FM I,9 (1982) 451; MDF-BMHH Pustaka: FM I,9 (1982) 476; Pedoman Ident.
(1998) 180; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) Dipt. Kal. (1999) 306.
294.

Kade Sidiyasa | 33
Shorea isoptera P.S. Ashton Shorea lunduensis P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dengan tanah berbatu kapur, pada hingga ketinggian 650 m.
ketinggian di bawah 600 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 458; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 468; MDF-BMHH (1998) 190.
(1998) 185; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999)
308. Shorea macrobalanos P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Shorea kudatensis Wood ex Meijer Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Persebaran: Sabah. dan punggung bukit hingga ketinggian
Habitat dan ekologi: Hutan dataran rendah, 900 m.
terutama dekat pantai. Pustaka: FM I,9 (1982) 473; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 483; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 326.
Dipt. Kal. (1999) 311.
Shorea macrophylla (de Vriese) P.S.
Shorea ladiana P.S. Ashton Ashton
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Sarawak, Kalimantan (kecuali
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Kalimantan Selatan).
dengan ketinggian hingga 300 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,9 (1982) 463; MDF-BMHH daerah tepi sungai dan lereng bukit, di
(1998) 186; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) bawah ketinggian 600 m.
313. Pustaka: FM I,9 (1982) 523; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 327.
Shorea laxa Sloot.
Persebaran: Sarawak bagian timur, Sabah, Shorea macroptera Dyer ssp. baillonii
Brunei Darussalam. (Heim) P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat dan
dekat pantai dengan kandungan logam Tengah.
yang tinggi. Habitat dan ekologi: Lereng bukit hingga
Pustaka: FM I,9 (1982) 474; Pedoman Ident. ketinggian 600 m.
Dipt. Kal. (1999) 317. Pustaka: FM I,9 (1982) 532; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 328.
Shorea leptoderma Meijer
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur Shorea macroptera Dyer
(Berau). ssp. macropterifolia P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: North Borneo.
Pustaka: FM I,9 (1982) 450; MDF-BMHH Habitat dan ekologi: Lereng bukit pada
(1998) 189; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) ketinggian hingga 600 m.
320. Pustaka: FM I,9 (1982) 533; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 330.
Shorea longiflora (Brandis) Sym.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut,
daerah perbukitan hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 473; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 322.

34 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Shorea macroptera Dyer Shorea obovoidea Sloot.
ssp. sandakanensis (Sym.) P.S. Ashton Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan hingga ketinggian 500 m.
dengan ketinggian hingga 600 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 477; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 533; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 342.
Dipt. Kal. (1999) 331.
Shorea obscura Meijer
Shorea mecistopteryx Ridl. Persebaran: Borneo, kecuali di ujung barat
Persebaran: Borneo. Sarawak dan Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
hingga ketinggian di bawah 400 m. pada ketinggian 600-1.400 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 525; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 457; MDF-BMHH
Dipt. Kal. (1999) 334. (1998) 193.

Shorea micans P.S. Ashton Shorea ochracea Sym.


Persebaran: Sabah. Persebaran: Borneo, kecuali Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Tengah dan Selatan.
pada daerah berbatu-batu. Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Pustaka: FM I,9 (1982) 463; MDF-BMHH dan berbukit dengan ketinggian hingga 750
(1998) 193; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) m.
336. Pustaka: FM I,9 (1982) 492; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 344.
Shorea monticola P.S. Ashton
Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat. Shorea ovalis (Korth.) Blume
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan ssp. sarawakensis P.S. Ashton
pada ketinggian 1.000-1.500 m Persebaran: North Borneo.
Pustaka: FM I,9 (1982) 519; Pedoman Ident. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Dipt. Kal. (1999) 337. Pustaka: FM I,9 (1982) 549; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 348.
Shorea mujongensis P.S. Ashton
Persebaran: North Borneo, Kalimantan Shorea pachyphylla Ridl. ex Sym.
Timur. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Kalimantan.
hingga ketinggian 1.100 m Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
Pustaka: FM I,9 (1982) 484; Pedoman Ident. dan kerangas.
Dipt. Kal. (1999) 338. Pustaka: FM I,9 (1982) 511; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 350.
Shorea myrionerva Sym. ex P.S. Ashton
Shorea pallidifolia P.S. Ashton
Persebaran: North Borneo,Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dataran
daerah tepi sungai, lereng, rawa dan hutan rendah (jarang).
kerangas. Pustaka: FM I,9 (1982) 551; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 530; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 353.
Dipt. Kal. (1999) 341.

Kade Sidiyasa | 35
Shorea parvistipulata Heim ssp. albifolia Shorea polyandra P.S. Ashton
P.S. Ashton Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah;
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah daerah berbatu kapur dan vulkanik, hingga
yang tergenang secara berkala. ketinggian di bawah 600 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 509; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 470; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 359. Dipt. Kal. (1999) 370.

Shorea parvistipulata Heim ssp. nebulosa Shorea praetans P.S. Ashton


(Meijer) P.S. Ashton Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Lembah dan daerah
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan perbukitan dekat pantai (jarang).
pada ketinggian 800-1.300 m Pustaka: FM I,9 (1982) 524; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 509; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999) 371.
Dipt. Kal. (1999) 359.
Shorea pubistyla P.S. Ashton
Shorea parvistipulata Heim Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
ssp. parvistipulata Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo, kecuali di bagian ujung Pustaka: FM I,9 (1982) 516; Pedoman Ident.
barat daya Kalimantan. Dipt. Kal. (1999) 372.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
hingga ketinggian 1.300 m Shorea quadrinervis Sloot.
Pustaka: FM I,9 (1982) 508; Pedoman Ident. Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat.
Dipt. Kal. (1999) 357. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 534; Pedoman Ident.
Shorea patoiensis P.S. Ashton
Dipt. Kal. (1999) 373.
Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Timur. Shorea retusa Meijer
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Borneo.
pada daerah berbatu kapur dan vulkanik, di Habitat dan ekologi: Hutan pantai dan
bawah ketinggian 500 m, bersifat lokal. kerangas.
Pustaka: FM I,9 (1982) 476; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 537; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 360. Dipt. Kal. (1999) 376.

Shorea pilosa P.S. Ashton Shorea revoluta P.S. Ashton


Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat. Persebaran: Sarawak bagian timur, Sabah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Brunei Darussalam.
dengan ketinggian hingga 350 m. Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan dan
Pustaka: FM I,9 (1982) 521; Pedoman Ident. kerangas hingga ketinggian 1.200 m.
Dipt. Kal. (1999) 364. Pustaka: FM I,9 (1982) 543; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 377.
Shorea pinanga Scheff.
Persebaran: Borneo. Shorea richetia Sym.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Lahan bergelombang
hingga ketinggian 700 m.
dan hutan kerangas.
Pustaka: FM I,9 (1982) 526; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 574; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 365. Dipt. Kal. (1999) 378.

36 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Shorea rotundifolia P.S. Ashton Shorea slooteni Wood ex P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak. Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Punggung bukit pada Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan dekat
ketinggian 300-500 m. pantai dengan ketinggian hingga 400 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 524; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 529; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 379. Dipt. Kal. (1999) 390.

Shorea rubella P.S. Ashton Shorea smithiana Sym


Persebaran: North Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan perbukitan dekat Habitat dan ekologi: Lahan bergelombang
pantai hingga ketinggian di bawah 400 m. hingga ketinggian 600 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 500 Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 503; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 380. Dipt. Kal. (1999) 392.

Shorea rubra P.S. Ashton Shorea splendida (de Vriese) P.S. Ashton
Persebaran: North Borneo. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan Habitat dan ekologi: Tanah aluvial yang
hingga ketinggian 1.350 m. tergenang secara berkala.
Pustaka: FM I,9 (1982) 545; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 522; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 381. Dipt. Kal. (1999) 394.

Shorea rugosa Heim Shorea stenoptera Burck


Persebaran: Borneo, kecuali Kalimantan Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat dan
Selatan. Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hingga ketinggian di bawah 400 m. terutama pada tanah dengan endapan
Pustaka: FM I,9 (1982) 540; Pedoman Ident. basah.
Dipt. Kal. (1999) 382. Pustaka: FM I,9 (1982) 523; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 395.
Shorea sagittata P.S. Ashton
ersebaran: Sarawak, Kalimantan. Shorea subcylindrica Sloot.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai Persebaran: Sarawak.
hingga punggung bukit dengan ketinggian Habitat dan ekologi: Lahan bergelombang
hingga 1.000 m. pada ketinggian hingga 500 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 531; Pedoman Ident. Pustaka: FM I,9 (1982) 476; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 384. Dipt. Kal. (1999) 396.

Shorea scaberrima Burck Shorea superba Sym.


Persebaran: Borneo, kecuali Kalimantan Persebaran: Borneo (Sarawak, Sabah,
Timur dan Selatan. Kalimantan Tengah dan Timur).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
hingga ketinggian 600 m.
hingga pada ketinggian 850 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 459; MDF-BMHH
Pustaka: FM I,9 (1982) 515; Pedoman Ident.
(1998) 197; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999)
Dipt. Kal. (1999) 385. 397.

Kade Sidiyasa | 37
Shorea symingtonii Wood Vatica albiramis Sloot.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur Persebaran: Sarawak, Sabah.
(Berau). Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah hingga ketinggian 1.400 m.
hingga ketinggian di bawah 250 m. Pustaka: FM I,9 (1982) 355.
Pustaka: FM I,9 (1982) 495; Pedoman Ident.
Dipt. Kal. (1999) 398. Vatica badiifolia P.S. Ashton
Persebaran: Borneo.
Shorea tenuiramulosa P.S. Ashton Habitat dan ekologi: Daerah pantai.
Persebaran: Sarawak (bagian barat), Sabah Pustaka: FM I,9 (1982) 367.
(bagian timur).
Habitat dan ekologi: Punggung bukit, Vatica borneensis Burck
daerah kering dan berbatu-batu dekat Persebaran: Sarawak, Brunei.
pantai serta daerah perbatasan dengan Habitat dan ekologi: Daerah pantai hingga
hutan kerangas. ketinggian 900 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 478; Pedoman Ident.
Pustaka: FM I,9 (1982) 363.
Dipt. Kal. (1999) 400.

Shorea venulosa Wood ex Meijer Vatica brevipes P.S. Ashton


Persebaran: Borneo (kecuali Kalimantan Persebaran: Sarawak.
bagian selatan dan timur). Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan hingga ketinggian 700 m.
hutan pegunungan hingga ketinggian 1.600 Pustaka: FM I,9 (1982) 366.
m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 510; Pedoman Ident. Vatica cauliflora P.S. Ashton
Dipt. Kal. (1999) 403. Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Shorea waltoni Wood ex Meijer daerah sepanjang tepi sungai.
Persebaran: Sabah (Sandakan). Pustaka: FM I,9 (1982) 370.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 510; Pedoman Ident. Vatica chartacea P.S. Ashton
Dipt. Kal. (1999) 406. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Shorea xathophylla Sym. bersifat lokal.
Persebaran: North Borneo. Pustaka: FM I,9 (1982) 351.
Habitat dan ekologi: Punggung bukit di
bawah ketinggian 1.000 m. Vatica compressa P.S. Ashton
Pustaka: FM I,9 (1982) 479; Pedoman Ident. Persebaran: Sarawak.
Dipt. Kal. (1999) 407. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Pustaka: FM I,9 (1982) 361.
Upuna borneensis Sym. Vatica congesta P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
termasuk daerah dekat pantai. (jarang).
Pustaka: FM I,9 (1982) 339; MDF-BMHH Pustaka: FM I,9 (1982) 362.
(1998) 201; Pedoman Ident. Dipt. Kal. (1999)
410.

38 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Vatica coriacea P.S. Ashton Vatica micrantha Sloot.
Persebaran: Sarawak, Brunei. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 362. Pustaka: FM I,9 (1982) 366.

Vatica dulitensis Sym. Vatica oblongifolia Hook.f. ssp.


Persebaran: Borneo. crassilobata P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
hingga ketinggian 1.350 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 356. Pustaka: FM I,9 (1982) 356.

Vatica endertii Sloot. Vatica oblongifolia Hook.f. ssp. elliptifolia


Persebaran: Borneo. P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
hingga ketinggian 1.000 m. Habitat dan ekologi: Subcoastal (rare).
Pustaka: FM I,9 (1982) 366. Pustaka: FM I,9 (1982) 356.

Vatica glabrata P.S. Ashton Vatica oblongifolia Hook.f.


Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. ssp. multinervosa P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Borneo.
tengah, pada ketinggian 1.200-1.500 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 370. Pustaka: FM I,9 (1982) 356.

Vatica oblongifolia Hook.f.


Vatica globosa P.S. Ashton
ssp. oblongifolia
Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
bersifat lokal.
hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 358. Pustaka: FM I,9 (1982) 356.
Vatica granulosa Sloot. ssp. granulosa Vatica oblongifolia Hook.f. ssp.
Persebaran: Borneo.
selakoensis P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Punggung bukit pada
Persebaran: Sarawak.
ketinggian 500-1.200 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,9 (1982) 354.
tengah hingga ketinggian 1.400 m.
Vatica granulosa Sloot. ssp. sabaensis Pustaka: FM I,9 (1982) 356.
P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah. Vatica parvifolia P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Punggung bukit hingga Persebaran: Sarawak, Brunei.
ketinggian 1.700 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas hingga
Pustaka: FM I,9 (1982) 354. ketinggian 600 m (jarang).
Pustaka: FM I,9 (1982) 365.
Vatica javanica Sloot. ssp. scaphifolia
(Kosterm.) P.S. Ashton Vatica pedicellata Brandis
Persebaran: Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, daerah
Pustaka: FM I,9 (1982) 362. dekat pantai.
Pustaka: Pustaka: FM I,9 (1982) 356.

Kade Sidiyasa | 39
Vatica pentandra P.S. Ashton Diospyros bintulensis Kosterm.
Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 370. Pustaka: Blumea 23 (1977) 453.

Vatica rotata P.S. Ashton Diospyros britanno-borneensis Bakh.


Sarawak, Kalimantan. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi hutan Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
kerangas. 41) 333.
Pustaka: FM I,9 (1982) 357.
Diospyros campanulata Bakh.
Persebaran: Kalimantan Barat.
Vatica rynchocarpa P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah .
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, 41) 348.
daerah tepi sungai.
Pustaka: FM I,9 (1982) 365. Diospyros clementium Bakh.
Persebaran: Sarawak.
Vatica sarawakensis Heim Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah 41) 104.
pada ketinggian hingga 1.000 m.
Pustaka: FM I,9 (1982) 354. Diospyros crassipes Bakh.
Persebaran: Sarawak.
Vatica umbonata (Hook.f.) Burck ssp. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
macrocarpa (Sloot.) P.S. Ashton 41) 290.
Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Diospyros cubica Bakh.
daerah tepi sungai.Pustaka: FM I,9 (1982) Persebaran: Sarawak.
349. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 253.
Vatica vinosa P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Diospyros curraniopsis Bakh.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,9 (1982) 357.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 198.

Diospyros cylindrocarpa Kosterm.


EBENACEAE Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Diospyros alatella Kosterm. Pustaka: Blumea 23 (1977) 456.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Diospyros dajakensis Bakh.
Pustaka: Blumea 23 (1977) 451. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 321.

40 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Diospyros densa Bakh. Diospyros fusiformis Kosterm.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah, Persebaran: Sabah.
Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Blumea 23 (1977) 457.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 120; MLMI-NDTCK 1 (1997) 180. Diospyros gigantocarpa Kosterm.
Persebaran: Kalimantan Bara.t
Diospyros discocalyx Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sabah. Pustaka: Blumea 23 (1977) 458.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 316. Diospyros hackenbergii Diels
Persebaran: Borneo.
Diospyros durionoides Bakh. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Persebaran: Kalimantan. 41) 133.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Diospyros hallierii Bakh.
41) 133; MLMI-NDTCK 1 (1997) 182. Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Diospyros elmeri Merr. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Persebaran: Sarawak. 41) 338.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Diospyros havilandii Bakh.
41) 249. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Diospyros endertii Bakh. 41) 114.
Persebaran: Sarawak, Timur Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Diospyros hypoleuca Hiern ex Becc.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Borneo.
41) 365. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 47.
Diospyros euplebia Merr.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Diospyros jaherii Bakh.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Kalimantan Barat.
41) 168. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 105.
Diospyros ferox Bakh.
Persebaran: Sarawak. Diospyros lateralis Hiern
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Sarawak.
41) 162. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 352.
Diospyros ferruginea Bakh.
Persebaran: Borneo. Diospyros longipedunculata Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
41) 409. Pustaka: Blumea 23 (1977) 462.

Kade Sidiyasa | 41
Diospyros monticola Koterm. Diospyros penibukanensis Bakh.
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
tengah hingga ketinggian 1.300 m. tengah hingga ketinggian 1.300 m
Pustaka: Blumea 23 (1977) 463. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 124
Diospyros muricata Bakh.
Persebaran: Sarawak, Barat Kalimantan. Diospyros perfida Bakh.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Borneo
41) 164. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 400 m
Diospyros nemorosa Bakh. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Persebaran: Kalimantan Teangah. 41) 340; MLMI-NDTCK 1 (1997) 185
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Diospyros pilosanthera Blanco ssp.
41) 305. elmeri (Merr.) Ng
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Diospyros neurosepala Bakh. Tengah, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 185.
41) 181.
Diospyros piscicapa Ridl.
Diospyros nidus-avis Kosterm. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: Blumea 23 (1977) 464. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 259.
Diospyros oligantha Merr.
Persebaran: Sabah. Diospyros plectosepala Hiern
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Sarawak.
41) 118. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 106.
Diospyros orthioneura Diels
Persebaran: Borneo. Diospyros poiensis Bakh.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Sarawak.
41) 47. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Diospyros paraoesi Bakh. 41) 111.
Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Diospyros pulchrinervia Kosterm.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Kalimantan Timur.
41) 108. Pustaka: Blumea 23 (1977) 466.

42 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Diospyros puncticulosa Bakh. Diospyros tuberculata Bakh.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 375 m. Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- 41) 191.
41) 91; MLMI-NDTCK 1 (1997) 186.
Diospyros turfosa Kosterm.
Diospyros sarawakana Bakh. Persebaran: Timur Kalimantan.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Pustaka: Blumea 23 (1977) 473.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936-
41) 288.
ELAEOCARPACEAE
Diospyros setosa Bakh.
Persebaran: Sarawak. Elaeocarpus acnocarpus Weibel
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Persebaran: Borneo.
41) 118. Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut.
Pustaka: CLK 1 (1989) 100.
Diospyros soporifera Bakh.
Persebaran: Kalimantan Barat. Elaeocarpus angustipes Knuth
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Pustaka: CLK 1 (1989) 100.
41) 351.
Elaeocarpus argentellus knuth
Diospyros sororia Bakh. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3, 15 (1936- Pustaka: CLK 1 (1989) 100.
41) 125.
Elaeocarpus baramii Weibel
Diospyros squamaefolia Kosterm. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 1.300 m.
Pustaka: Blumea 23 (1977) 470. Pustaka: CLK 1 (1989) 100.
Diospyros sulcata Kosterm. Elaeocarpus beccarii A.DC.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, Sabah.
kadang-kadang pada daerah dengan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
kandungan logam yang tinggi. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: Blumea 23 (1977) 471. Pustaka: CLK 1 (1989) 100.
Diospyros swinglei Kosterm. Elaeocarpus bruneinescens Knuth
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Blumea 23 (1977) 472. Pustaka: CLK 1 (1989) 101.

Kade Sidiyasa | 43
Elaeocarpus canipes Knuth Elaeocarpus dallasensis Knuth
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: CLK 1 (1989) 102.
hingga hutan pegunungan.
Pustaka: CLK 1 (1989) 101. Elaeocarpus dolichobotrys Merr.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Elaeocarpus chrysophyllus Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, hingga hutan pegunungan.
Kalimantan Timur. Pustaka: CLK 1 (1989) 102.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan. Elaeocarpus euneurus Ridl.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 191. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Elaeocarpus clementis Merr. Pustaka: CLK 1 (1989) 102.
ssp. borneensis (Ridl.) Coode
Persebaran: Sarawak, Sabah. Elaeocarpus ferrugineus Ng ssp.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 191. elliptifolius (Merr.) Coode
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Elaeocarpus clementis Merr. Darussalam, Kalimantan Timur.
ssp. kostermansii (Ridl.) Coode Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Kalimantan Barat, Kalimantan hingga hutan pegunungan tengah.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 192.
Timur.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 191.
Elaeocarpus fulrotomentosus Knuth
Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Elaeocarpus congestifolius Knuth Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Pustaka: CLK 1 (1989) 102.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
hingga ketinggian 3.300 m. Elaeocarpus glaberrimus Knuth
Pustaka: CLK 1 (1989) 101. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Elaeocarpus conoideus Knuth Pustaka: CLK 1 (1989) 103.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Elaeocarpus gustaniifolius Knuth
hingga ketinggian 2.400 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: CLK 1 (1989) 101. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.500 m.
Elaeocarpus cornesi Weibel Pustaka: CLK 1 (1989) 103.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Elaeocarpus hallierii Weibel
Pustaka: CLK 1 (1989) 101. Persebaran: Kalimantan.
Pustaka: CLK 1 (1989) 103.
Elaeocarpus cupreus Merr.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Elaeocarpus hochreutineri Weibel
Sabah, Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Sabah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 102; MLMI-NDTCK 1 Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
(1997) 192. Pustaka: CLK 1 (1989) 103.

44 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Elaeocarpus insignis Ridl. Elaeocarpus miriensis Weibel
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: CLK 1 (1989) 103. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 104.
Elaeocarpus kalimantanabitii Weibel
Persebaran: Sarawak. Elaeocarpus multinervosus Knuth
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
hingga ketinggian 1.950 m. Darussalam, Kalimantan Tengah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 103. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 105; MLMI-NDTCK 1
Elaeocarpus kinabaluensis Knuth (1997) 193.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Elaeocarpus muluensis Weibel
hingga ketinggian 2.000 m. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: CLK 1 (1989) 103. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
tengah.
Elaeocarpus knuthii Merr. Pustaka: CLK 1 (1989) 105.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Elaeocarpus murudensis Merr.
Pustaka: CLK 1 (1989) 103. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Sabah.
Elaeocarpus kostermansii Weibel Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Pustaka: CLK 1 (1989) 105.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 600 m. Elaeocarpus mutabilis Weibel
Pustaka: CLK 1 (1989)103; MLMI-NDTCK 1 Persebaran: Sarawak.
(1997) 193. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 105.
Elaeocarpus lawasii Weibel
Persebaran: Sarawak. Elaeocarpus nooteboomii Coode
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian 2.000 m. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 193.
Pustaka: CLK 1 (1989) 104.
Elaeocarpus pachyophyrus Warb.
Elaeocarpus longibarbatus Warb. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: CLK 1 (1989) 105.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 104. Elaeocarpus penibukanensis Knuth
Persebaran: Sabah.
Elaeocarpus marginatus Weibel Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Borneo. tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: CLK 1 (1989) 106.
Pustaka: CLK 1 (1989) 104.
Elaeocarpus pinosukii Weibel
Elaeocarpus matangensis Knuth Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: CLK 1 (1989) 104. Pustaka: CLK 1 (1989) 106.

Kade Sidiyasa | 45
Elaeocarpus polyanthus Ridl. ERYTHROXYLACEAE
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Erytroxylum sarawakanum R.C.K. Chung
Pustaka: CLK 1 (1989) 106. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Elaeocarpus rinae Coode hingga ketinggian 700 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: TFSS 2 (1996) 171.
Pustaka: CLK 1 (1989) 105; MLMI-NDTCK 1
(1997) 196.
EUPHORBIACEAE
Elaeocarpus roslii spp. opacus Coode
Persebaran: Sarawak, Kalimantan (kecuali
Agrostistachys sessifolia (Kurz) Pax &
Kalimantan Timur).
Hoffm. var. graciliflora Airy Shaw
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 196.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Elaeocarpus sadikinensis Knuth
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 27.
Persebaran: Sarawak, Sabah
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Cephalomappa beccariana Baill.
Pustaka: CLK 1 (1989) 107
var. beccariana
Persebaran: Sarawak.
Elaeocarpus sphaeroblastus Stapf ex Ridl.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 66.
Darussalam, Kalimantan Tengah.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 196.
Cephalomappa beccariana Baill.
var. havilandii Airy Shaw
Elaeocarpus submonoceras ssp. lasionyx
Persebaran: Sarawak.
(Stapf ex Ridl.) Weibel
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo (kecuali Kalimantan
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 66
Selatan).
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 196.
Cephalomappa beccariana Baill. var.
hosei Airy Shaw
Elaeocarpus truncatus Weibel
Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 66.
Pustaka: CLK 1 (1989) 107.
Cephalomappa beccariana Baill. var.
Elaeocarpus validus Knuth
tenuifolia Airy Shaw
Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
tengah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 66.
Pustaka: CLK 1 (1989) 107.
Cephalomappa paludicola Airy Shaw
Elaeocarpus winkleri Merr.
Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: CLK 1 (1989) 107.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 67.

46 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Claoxylon attenuatum Airy Shaw Claoxylon subbullatum Airy Shaw
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.750 m. hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 70. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 74.

Claoxylon caricatum Airy Shaw Croton Borneensis J.J. Sm.


Persebaran: Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
tengah hingga ketinggian 1.100 m. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 91.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 71.
Croton coriifolius Airy Shaw
Claoxylon hirsutellum Airy Shaw Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 92.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 71.
Croton rheophyticus Airy Shaw
Claoxylon kinabaluense Airy Shaw Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan daerah tepi sungai.
hingga ketinggian 1.800 m. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 94.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 72.
Croton singularis Airy Shaw
Claoxylon praetermissum Airy Shaw Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 840 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 73. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 94.

Claoxylon pseudo-insulanum Pax & Dimorphocalyx luzoniensis Merr.


Hoffm. var. trichocarpus Airy Shaw
Persebaran: Timur Kalimantan. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 73. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
perbukitan batu kapur.
Claoxylon salicinum Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 96.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Homalanthus caloneurus Airy Shaw
hingga ketinggian 1.800 m. Persebaran: Brunei, Sabah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 73. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 3.000 m.
Claoxylon stapfianum Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 135.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Koilodepas brevipes Merr.
hingga ketinggian 2.100 m. Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 73. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 138.

Kade Sidiyasa | 47
Koilodepas laevigatum Airy Shaw Macaranga costulata Pax & Hoffm.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 139. hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 156; MLMI-
Koilodepas pectinatum Airy Shaw NDTCK 1 (1997) 227.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Macaranga depressa (Muell. Arg.) Muell.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 139. Arg. forma depressa Whitmore
Persebaran: Kalimantan Selatan.
Macaranga aetheadenia Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 146.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Macaranga depressa (Muell. Arg.) Muell.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 145. Arg. forma glabra Whitmore
Persebaran: Sabah.
Macaranga anceps Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 146.
ssp. puncticulata Whitmore
Persebaran: Sarawak. Macaranga depressa (Muell. Arg.) Muell.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Arg. forma strigosa Whitmore
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 154. Persebaran: Timur Kalimantan.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 146.
Macaranga beccariana Merr.
Persebaran: Borneo. Macaranga eloba Pax & Hoffm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Kalimantan.
hingga ketinggian 900 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 145. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 157.

Macaranga brachythyrsa Pax & Hoffm. Macaranga endertii Whitmore


Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 159. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 157.

Macaranga brevipetiolata Airy Shaw Macaranga fulva Airy Shaw


Persebaran: Borneo. Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 154. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 154.

Macaranga calcicola Airy Shaw var. Macaranga gossypiifolia Pax & Hoffm.
calcifuga Whitmore Persebaran: Kalimantan.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 159.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 146. Macaranga glandibracteolata S.J. Davies
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing 52 (2000) 22.

48 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Macaranga havilandii Airy Shaw Macaranga praestans Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 147. hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 155.
Macaranga hullettii King ex Hook.f.
ssp. borneensis Whitmore Macaranga puberula Heine
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga hutan pegunungan. hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 147. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 153.

Macaranga kinabaluensis Airy Shaw Macaranga rarispina Whitmore


Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga hutan pegunungan. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 155.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 156.
Macaranga repando-dentata Airy Shaw
Macaranga kingii Hook.f. var. platyphylla Persebaran: Borneo.
Airy Shaw Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 155.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 148.
Macaranga rostrata Heine
Macaranga lamellata Whitmore Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: Gard. Bull. Sing 52 (2000) 24. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 152.

Macaranga lowii King ex Hook.f. var. Macaranga sarcocarpa Airy Shaw


kostermansii Airy Shaw Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Kalimantan. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 152.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 155.
Macaranga strigosissima Airy Shaw
Macaranga pearsonii Merr. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 155.
hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 153; MLMI- Macaranga trachyphylla Airy Shaw
NDTCK 1 (1997) 228. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam .
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Macaranga petanostyla Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 150.
Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 149.

Kade Sidiyasa | 49
Macaranga winkleri Pax & Hoffm. Pimelodendron zoanthogyne J.J. Sm.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 187.
hingga hutan pegunungan, pada ketinggian
hingga 1.800 m. Ptychopyxis arborea (Merr.) Airy Shaw var.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 158; MLMI- arborea
NDTCK 1 (1997) 229. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Timur.
Macaranga winkleriella Whitmore Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak. hingga ketinggian 600 m.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 188.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 159.
Ptychopyxis arborea (Merr.) Airy Shaw var.
Mallotus brachythyrsus Merr. cacuminum Airy Shaw
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah. Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.600 m.
Pustaka: Blumea 46,1 (2001) 49.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 189.
Mallotus eucaustus Airy Shaw Ptychopyxis glochidiifolia Airy Shaw
Persebaran: Borneo. Sarawak, Brunei, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 46,1 (2001) 9; MLMI-NDTCK Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 189.
1 (1997) 230.
Ptychopyxis grandis Airy Shaw
Mallotus havilandii Airy haw Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: Blumea 46,1 (2001) 52. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 190.
Neoscortechinia angustifolia (Airy Shaw) Richeriella malayana Hend. var.
Welzen macrocarpa Airy Shaw
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Blumea 39 (1994) 309. (daerah berbatu kapur).
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 191.
Neoscortechinia nicobarica (Hook.f.) Pax
& Hoffm. var. pedicellata Airy Shaw Tapoides villamilii H.J. Lamilii (Merr.) Airy
Persebaran: Sarawak. Shaw
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 178. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Phyllanthus kinabaluicus (Blume) Muell. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 200.
Arg.
Persebaran: Sabah. Trigonostemon elmeri Merr.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur.
hingga ketinggian 1.500 m, darerah tepi Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
sungai. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 203.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 184.

50 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Trigonostemon ionthocarpus Airy Shaw Castanopsis microphylla Soepadmo
Persebaran: Sabah. Persebaran: Borneo (kecuali Brunei
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Darussalam)
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 203. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan.
Trigonostemon merrillianus Airy Shaw Pustaka: FM I,7 (1972) 310.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Castanopsis motleyana King
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 203. Persebaran: Borneo.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 240.

FAGACEAE Castanopsis oligoneura Soepadmo


Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Castanopsis borneensis King
Pustaka: FM I,7 (1972) 300.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Darussalam, Kalimantan Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Castanopsis oviformis Soepadmo
Pustaka: FM I,7 (1972) 299; MLMI-NDTCK 1 Persebaran: Borneo.
(1997) 238. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,7 (1972) 302; MLMI-NDTCK 1
Castanopsis clemensii Soepadmo (1997) 242.
Persebaran: Sabah.
Castanopsis paucispina Soepadmo
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak, Sabah.
tengah hingga ketinggian 1.800 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,7 (1972) 302. tengah. hingga ketinggian 1.100 m.
Pustaka: FM I,7 (1972) 301.
Castanopsis densinervia Soepadmo
Persebaran: Sabah, Kalimantan Tengah, Castanopsis pedunculata Soepadmo
Kalimantan Timur. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 1.800 m. Pustaka: FM I,7 (1972) 315.
Pustaka: FM I,7 (1972) 301; MLMI-NDTCK 1
(1997) 238. Lithocarpus andersonii Soepadmo
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Castanopsis endertii Hattus. ex Soepadmo Kalimantan Tengah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: FM I,7 (1972) 365; MLMI-NDTCK 1
Pustaka: FM I,7 (1972) 301. (1997) 243.

Castanopsis hypopoenica (von Seemen) Lithocarpus beccarianus (Benth.) A.Camus


Soepadmo Persebaran: Borneo.
Persebaran: Borneo (kecuali Kalimantan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Barat dan Selatan). hingga ketinggian 1.500 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: FM I,7 (1972) 329; MLMI-NDTCK 1
hingga ketinggian 650 m. (1997) 247.
Pustaka: FM I,7 (1972) 305; MLMI-NDTCK 1
(1997) 240.

Kade Sidiyasa | 51
Lithocarpus blumeanus (Korth.) Rehd. Lithocarpus hatusimae Soepadmo
Persebaran: Borneo (kecuali Brunei Persebaran: Sarawak, Sabah.
Darussalam). Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan hingga ketinggian 2.000 m.
hingga ketinggian 1.650 m. Pustaka: FM I,7 (1972) 358.
Pustaka: FM I,7 (1972) 339.
Lithocarpus jacobsii Soepadmo
Lithocarpus confertus Soepadmo Persebaran: Sarawak, Sabah; Brunei
Persebaran: Borneo. Darussalam, Kalimantan Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 1.800 m. Pustaka: FM I,7 (1972) 368; MLMI-NDTCK 1
Pustaka: FM I,7 (1972) 356. (1997) 249.
Lithocarpus dasystachyus (Miq.) Rehd. Lithocarpus luteus Soepadmo
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Tengah dan Timur.
hingga ketinggian 750 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,7 (1972) 350; MLMI-NDTCK 1 hingga ketinggian 1.800 m.
(1997) 348. Pustaka: FM I,7 (1972) 345; MLMI-NDTCK 1
(1997) 249.
Lithocarpus echinifer (Merr.) A.Camus
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Lithocarpus mariae Soepadmo
Sabah. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Tengah.
hingga ketinggian 1.800 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,7 (1972) 333. hingga ketinggian 600 m.
Pustaka: FM I,7 (1972) 338; MLMI-NDTCK 1
Lithocarpus echinulatus Soepadmo (1997) 249.
Persebaran: Borneo
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Lithocarpus meijeri Soepadmo
Pustaka: FM I,7 (1972) 382. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Darussalam, Kalimantan Tengah.
Lithocarpus ferrugineus Soepadmo Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Borneo (kecuali Kalimantan tengah hingga ketinggian 1.000 m.
Selatan). Pustaka: FM I,7 (1972) 352; MLMI-NDTCK 1
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. (1997) 251.
Pustaka: FM I,7 (1972) 370; MLMI-NDTCK 1
(1997) 248. Lithocarpus nieuwenhuisii (von Seemen)
A. Camus
Lithocarpus hallieri (von Seemen) Persebaran: Borneo.
A.Camus Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 251.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah. Lithocarpus nodosus Soepadmo
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak, Sabah.
hingga ketinggian 1.350 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,7 (1972) 327; MLMI-NDTCK 1 hingga ketinggian 2.400 m.
(1997) 248. Pustaka: FM I,7 (1972) 357.

52 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Lithocarpus obtusifolius Soepadmo Lithocarpus rigidus Soepadmo
Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,7 (1972) 370. hingga ketinggian 2.500 m.
Pustaka: FM I,7 (1972) 357.
Lithocarpus papillifer Hatus. ex
Soepadmo Lithocarpus ruminatus Soepadmo
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Kalimantan Barat dan Tengah.
hingga hutan pegunungan. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,7 (1972) 370. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: FM I,7 (1972) 328; MLMI-NDTCK 1
Lithocarpus porcatus Soepadmo (1997) 251.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Lithocarpus sericobalanus E.F. Warb.
hingga ketinggian 1.500 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: FM I,7 (1972) 327. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: FM I,7 (1972) 340; MLMI-NDTCK 1
Lithocarpus pseudokunstleri A.Camus (1997) 251.
Borneo (kecuali Brunei Darussalam).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Lithocarpus turbinatus (Stapf) Forman
hingga hutan pegunungan.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: FM I,7 (1972) 372.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 3.300 m.
Lithocarpus pseudoplatycarpus A.Camus
Pustaka: FM I,7 (1972) 329.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: SCL 202. Quercus chrysotricha A.Camus
Persebaran: Persebaran: Sarawak.
Lithocarpus pulcher (King) Markgr. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei hingga ketinggian 1.300 m.
Darussalam, Kalimantan Barat. Pustaka: FM I,7 (1972) 394.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: FM I,7 (1972) 333; MLMI-NDTCK 1 Quercus karangasensis Soepadmo
(1997) 251. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Kalimantan Barat dan Timur.
Lithocarpus pusillus Soepadmo Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Persebaran: Borneo (kecuali Brunei Pustaka: FM I,7 (1972) 395; MLMI-NDTCK 1
Darussalam). (1997) 255.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan. Quercus kinabaluensis Soepadmo
Pustaka: FM I,7 (1972) 362. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Lithocarpus revolutus Hatus. ex hingga hutan pegunungan.
Soepadmo Pustaka: FM I,7 (1972) 395.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: FM I,7 (1972) 346.

Kade Sidiyasa | 53
Quercus lowii King Garcinia borneensis Pierre
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hingga ketinggian 2.500 m. termasuk daerah rawa.
Pustaka: FM I,7 (1972) 393. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
159.
Quercus percoriacea Soepadmo
Persebaran: Sarawak Garcinia calophyllifolia Ridl.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak.
hingga ketinggian 1.200 m Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,7 (1972) 394 Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
160.
Quercus pseudoverticillata Soepadmo
Persebaran: Sabah Garcinia caudiculata Ridl.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
hingga ketinggian 1.650 m Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: FM I,7 (1972) 389 hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Quercus valdinervosa Soepadmo 162.
Persebaran: Borneo
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Garcinia cuneifolia Pierre
hingga ketinggian 2.300 m Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: FM I,7 (1972) 395 Habitat dan ekologi: Umumnya hutan rawa
gambut.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
GUTTIFERAE 162.

Garcinia apetala Pierre Garcinia desrousseauxii Pierre


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
hingga ketinggian 1.000 m, termasuk hutan batu pasir.
rawa gambut. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 162.
156.
Garcinia dryobalanoides Pierre
Garcinia blumei Pierre Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Sabah. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah 164.
hingga ketinggian 600 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Garcinia havilandii Stapf
158. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
166.

54 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Garcinia lanceola Ridl. Garcinia sarawakensis Pierre
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Darussalam.
dan hutan kerangas. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) hingga ketinggian 1.000 m.
167. Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
177.
Garcinia linearis Pierre
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Garcinia vidua Ridl.
Darussalam. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
167. 178.

Garcinia memecyloide Ridl.


Persebaran: Sarawak. ICACINACEAE
Habitat dan ekologi: Hutan perbukitan batu
kapur. Gomphandra lysipetala Stapf
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
169. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
pada ketinggian 1.220-1.830 m.
Garcinia minimiflora Ridl. Pustaka: FM I,7 (1971) 25.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Gomphandra palustris Schori
hutan pegunungan tengah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut,
170. pada ketinggian hingga 3 m.
Pustaka: Blume 55 (2010) 189.
Garcinia miquelii Pierre Gonocaryum impressinervium Sleum.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Pustaka: FM I,7 (1971) 17.
170.
Gonocaryum minus Sleum.
Garcinia myristicaefolia Pierre Persebaran: North Borneo.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas. Pustaka: FM I,7 (1971) 18.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
173. Platea bullata Sleum.
Persebaran: Sarawak.
Garcinia rheedii Pierre Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Pustaka: FM I,7 (1971) 10.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Platea sclerophylla Sleum.
176. Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan .
Pustaka: FM I,7 (1971) 11.

Kade Sidiyasa | 55
Stemonurus grandifolius Becc. Callicarpa barbata Ridl.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan primer, daerah
hingga hutan pegunungan. lereng dengan tanah yang liat berpasir atau
Pustaka: FM I,7 (1971) 57. tanah aluvial, pada ketinggian 160-1.100 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 17.

JUGLANDACEAE Callicarpa fulvohirsuta Merr.


Persebaran: Sabah.
Engelhardia danumensis Campbell-Gasis Habitat dan ekologi: Vegetasi sekunder,
Persebaran: Sabah. daerah lereng bukit dan berbatu-batu.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: TFSS 7 (2011) 19.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 238
Callicarpa glabrifolia A. Atkins
Engelhardia kinabaluensis Campbell- Persebaran: Borneo.
Gasis Habitat dan ekologi: Vegetasi sekunder,
Persebaran: Sabah. hutan Dipterocarpaceae, daerah tepi sungai
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah atau daerah tebing yang curam, pada
hingga hutan pegunungan tengah. ketinggian 50-1.600 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 238. Pustaka: TFSS 7 (2011) 20.

Engelhardia mendalomensis Campbell- Callicarpa havilandii (King & Gamble) H.J.


Gasis Lam
Persebaran: Sabah. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Vegetasi sekunder,
Pustaka: TFSS 1 (1995) 239. daerah tepi jalan atau sepanjang sungai,
pada ketinggian 50-1.000 m.
Engelhardia mersingensis Campbell-Gasis Pustaka: Bull. Jard. Bot. Buitenz. 3,3 (1921)
Persebaran: Sarawak. 17; TFSS 7 (2011).
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.000 m. Callicarpa hispida (Moldenke) Bramley
Pustaka: TFSS 1 (1995) 240. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan dan daerah yang
berbatu-batu.
LAMIACEAE (VERBENACEAE pp) Pustaka: TFSS 7 (2011) 22.

Callicarpa anomala (Ridl.) B.L. Burtt Callicarpa involucrata Merr.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Vegetasi sekunder, Habitat dan ekologi: Hutan
hutan bekas tebangan dan tepi hutan Dipterocarpaceae primer dan vegetasi
primer, pada ketinggian hingga 120 m. sekunder, daerah sepanjang sungai atau
Pustaka: TFSS 7 (2011) 16. lereng bukit, pada ketinggian hingga 1.200
m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 23.

56 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Callicarpa kinabaluensis Bakh.f. & Heine Gmelina uniflora Staft
Persebaran: Sabah. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Vegetasi semak belukar Habitat dan ekologi: Hutan primer dan
yang berbatu-batu, hutan pegunungan atas sekunder, pada tanah lempung berpasir
dan daerah terbuka, pada ketinggian 1.600- dengan ketinggian 30-800 m.
2.500 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 40.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 24.
Premna pallescens Ridl.
Callicarpa saccata Steenis Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan primer, kadang- Dipterocarpaceae primer dan daerah
kadang dekat aliran sungai, pada ketinggian terganggu di sepanjang aliran sungai, pada
50-500 m. ketinggian 250-550 m.
Pustaka: Blumea 15 (1967) 147; TFSS 7 Pustaka: TFSS 7 (2011) 45.
(2011) 28.
Teijsmanniodendron bintuluense
Callicarpa scandens (Moldenke) Govaerts Moldenke
Persebaran: Sabah, Kalimantan Barat, Persebaran: Sarawak.
Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan Dipterocarpaceae dan hutan kerangas, pada
Dipterocarpaceae primer atau daerah di ketinggian 10-250 m.
bagian pinggir hutan. Pustaka: Phytologia 46 (1980) 481; TFSS 7
Pustaka: TFSS 7 (2011) 29. (2011) 53.

Callicarpa stapfii Moldenke Teijsmanniodendron borneensis


Persebaran: Sabah. Moldenke
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Kalimantan.
Dipterocarpaceae perbukitan, daerah dekat Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
aliran sungai, pada ketinggian 1.000-1.500 tengah, pada ketinggian 640 m.
m. Pustaka: Phytologia 46 (1980) 479.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 30.
Teijsmanniodendron bullatum R. Go
Callicarpa superposita Merr. Persebaran: Brunei Darussalam, Sabah,
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan primer yang Habitat dan ekologi: Hutan
terganggu, daerah lereng bukit, pada Dipterocarpaceae primer dan sekunder,
ketinggian 30-100m. hutan kerangas, pada tanah liat berpasir
Pustaka: TFSS 7 (2011) 31. atau berbatu-batu, pada ketinggian 15-250
m.
Callicarpa teneriflora Bramley Pustaka: Kew Bull. 64 (2009) 595; TFSS 7
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. (2011) 56.
Habitat dan ekologi: Hutan primer, pada
ketinggian 300-600 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 31.

Kade Sidiyasa | 57
Teijsmanniodendron havilandii (Ridl.) R. Teijsmanniodendron renageorgeae R.Go
Go Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan Dipterocarpaceae campuran, tanah
Dipterocarpaceae campuran, daerah lempung, pada ketinggian 0-150 m.
punggung bukit, tanah liat berpasir, pada Pustaka: Kew Bull. 64 (2009) 609; TFSS 7
ketinggian hingga 50 m. (2011) 66.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 56.
Teijsmanniodendron sarawakanum
Teijsmanniodendron kostermansii (H.H.W. Pearson) Kosterm.
Moldenke Persebaran: Borneo.
Persebaran: Kalimantan. Habitat dan ekologi: Hutan primer dan
Pustaka: Phytologia 46 (1980) 494. sekunder, kadang-kadang di hutan
kerangas, tanah liat hingga lempung
Teijsmanniodendron latiffii R. Go berpasir atau berbatu-batu, pada ketinggian
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah. 35-900 m.
Habitat dan ekologi: Hutan Pustaka: TFSS 7 (2011) 68.
Dipterocarpaceae campuran, daerah
punggung, pada ketinggian 50-100 m. Teijsmanniodendron scaberrimum
Pustaka: TFSS 7 (2011) 62. Kosterm. ex Moldenke
Persebaran: Kalimantan.
Teijsmanniodendron obscurinerve R.Go Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sabah. Pustaka: Phytologia 46 (1981) 31.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, umumnya Teijsmanniodendron smilacifolium
daerah sepanjang sungai, pada ketinggian (H.H.W. Pearson) Kosterm.
hingga150 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Kew Bull. 64 (2009) 605; TFSS 7 Habitat dan ekologi: Hutan primer atau
(2011) 64. sekunder, tanah liat atau daerah yang
berbatu-batu, pada ketinggian hingga 1.000
Teijsmanniodendron pendulum Kosterm. m.
Persebaran: Kalimantan. Pustaka: TFSS 7 (2011) 73.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Phytologia 46 (1981) 19. Teijsmanniodendron zainudinii R.Go
Persebaran: Sabah.
Teijsmanniodendron punctatum R.Go Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak. dan hutan Dipterocarpaceae perbukitan,
Habitat dan ekologi: Hutan hutan kerangas, pada ketinggian 150-850 m.
Dipterocarpaceae campuran, tanah liat Pustaka: Kew Bull. 64 (2009) 622; TFSS 7
berpasir, pada ketinggian hingga 150 m. (2011) 75.
Pustaka: Kew Bull. 64 (2009) 609; TFSS 7
(2011) 66. Vitex flava Ridl.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Punggung bukit, pada
tanah yang subur atau tanah liat berpasir,
pada ketinggian sekitar 500 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 81.

58 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


LAURACEAE Beilschmiedia reticulata Kosterm.
Persebaran: Sabah.
Alseodaphne elmeri Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Reinw. 6 (1962) 158.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Candollea 28 (1973) 105; MLMI- Beilschmiedia rivularis Kosterm.
NDTCK 1 (1997) 304. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Selatan dan Timur.
Alseodaphne montana Kosterm. Pustaka: Reinw. 7 (1965) 27; MLMI-NDTCK 1
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu). (1997) 308.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
tengah. Beilschmiedia wieringae Kosterm.
Pustaka: Candollea 28 (1973) 118. Persebaran: Kalimantan Timur (Balikpapan).
Habitat dan ekologi: Perbukitan rendah.
Alseodaphne oblanceolata (Merr.) Pustaka: Reinw. 4 (1956) 35.
Kosterm.
Persebaran: Borneo. Cinnamomum angustitepalum Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Pustaka: Candollea 28 (1973) 120. Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae primer, hutan kerangas,
Alseodaphne obovata Kosterm. pada tanah lempung berpasir dengan
Persebaran: Borneo. ketinggian hingga 800 m.
Pustaka: Candollea 28 (1973) 121. Pustaka: Blumea 56 (2011) 246.

Alseodaphne sulcata Kosterm. Cinnamomum calciphilum Kosterm.


Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan
Pustaka: Candollea 28 (1973) 131. yang berbatu-batu, pada lahan gambut
dengan ketinggian hingga 1.300 m.
Alseodaphne tomentosa Kosterm. Pustaka: Blumea 56 (2011) 247.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Cinnamomum corneri Kosterm.
Pustaka: Candollea 28 (1973) 132. Persebaran: Sabah (Ranau district.)
Habitat dan ekologi: Hutan
Beilschmiedia gemmiflora (Blume) Dipterocarpaceae campuran dadaran
Kosterm. rendah, hutan pegunungan bawah, pada
Persebaran: Kalimantan Tengah, Kalimantan ketinggian 1.200-1.700 m.
Timur. Pustaka: Blumea 56 (2011) 247.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 306.
Cinnamomum crassinervium Miq.
Beilschmiedia kinabaluensis Kosterm. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu). Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Dipterocarpaceae primer, hutan kerangas,
hingga ketinggian 1.900 m. pada tanah lempung berpasir dengan
Pustaka: Reinw. 4 (1956) 27. ketinggian hingga 800 m.
Pustaka: Blumea 56 (2011) 246.

Kade Sidiyasa | 59
Cinnamomum grandifolium Kammerl. Cinnamomum politum Miq.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan Sabah, Kalimantan Timur.
Dipterocarpaceae campuran, hutan Habitat dan ekologi: Hutan
kerangas, hutan pegunungan bawah Dipterocarpaceae campuran, hutan
dengan daerah berbatuan, pada ketinggian kerangas dan hutan pegunungan bawah,
hingga 600 m. pada ketinggian hingga 1.000 m.
Pustaka: Blumea 56 (2011) 248. Pustaka: Blumea 56 (2011) 254.

Cinnamomum kerangas Kosterm. Cinnamomum racemosum Kosterm.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Timur.
dan hutan kerangas, pada ketinggian Habitat dan ekologi: Berbagai tipe hutan
hingga 30 m dengan ketinggian hingga 1.500 m.
Pustaka: Blumea 56 (2011) 251. Pustaka: Blumea 56 (2011) 256.

Cinnamomum lawang Kosterm. Cinnamomum soegengii Kosterm.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: Blumea 56 (2011) 252. Dipterocarpaceae campuran dataran rendah
dan hutan pegunungan pada ketinggian
Cinnamomum paiei Kosterm. 700-1.800 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 56 (2011) 258.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran pada tanah liat Cinnamomum sublanuginosum Kosterm.
berpasir, dengan ketinggian hingga 850 m. Persebaran: Sabah (Ranau district).
Pustaka: Blumea 56 (2011) 253. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
pada ketinggian hingga lebih dari 1.200 m.
Cinnamomum pendulum Cammerl. Pustaka: Blumea 56 (2011) 260.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan Cinnamomum tahijanum Kosterm.
Dipterocarpaceae campuran, hutan Persebaran: Sarawak, Sabah.
pegunungan bawah, punggung bukit. pada Habitat dan ekologi: Hutan
tanah liat berpasir dengan ketinggian 650- Dipterocarpaceae campuran dan daerah
1.100 m. tepi sungai, pada ketinggian 60-1.300 m.
Pustaka: Blumea 56 (2011) 253. Pustaka: Blumea 56 (2011) 261.

Cinnamomum percoriaceum Kosterm. Cinnamomum woulfei Kosterm.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, Pustaka: Blumea 56 (2011) 262.
pada ketinggian hingga 2.000 m.
Pustaka: Blumea 56 (2011) 253. Dehaasia brachybotrys (Merr.) Kosterm.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 429.

60 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Dehaasia coryantha Kosterm. Endiandra elongata Arifiani
Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 433. Pustaka: Blumea 46 (2001) 105.

Dehaasia firma Blume Endiandra immersa Arifiani


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 437; MLMI- Pustaka: Blumea 46 (2001) 108.
NDTCK 1 (1997) 315.
Endiandra ochracea Kosterm.
Dehaasia gigantocarpa Kosterm. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Persebaran: Borneo. Tengah dan Timur.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 439. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah tepi sungai.
Dehaasia membranacea Kosterm. Pustaka: Blumea 46 (2001) 115; MLMI-
Persebaran: Borneo. NDTCK 1 (1997) 317.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 463. Endiandra rhizophoretum Kosterm. ex
Arifiani
Dehaasia paradoxa Blume Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. sungai.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 465. Pustaka: Blumea 46 (2001) 118.

Dehaasia titanophylla (Airy Shaw) Litsea chewii Kosterm.


Kosterm. Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 2.100 m.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 473. Pustaka: Reinw. 6 (1962) 287.

Dehaasia turfosa Kosterm. Litsea palustris Kosterm.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Reinw. 6 (1962) 157.
hutan rawa gambut.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 475. Nothaphoebe havilandii Gamble
Persebaran: Borneo.
Dehaasia velutinosa Kosterm. Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 325.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Triadodaphne myristicoides Kosterm.
Pustaka: Bot. Jahrb. 93 (1973) 476. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Endiandra clavigera Kosterm. Pustaka: Reinw. 9 (1974) 119.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 46 (2001) 103; MLMI-
NDTCK 1 (1997) 317.

Kade Sidiyasa | 61
LECYTHIDACEAE Planchonia brevistipitata Kuswata
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
Barringtonia ashtonii Payens Pustaka: Bull. Bot. Surv. India 7 (1965) 179;
Persebaran: North Borneo, Kalimantan MLMI-NDTCK 1 (1997) 340.
Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
(umumnya di daerah tepi sungai).
Pustaka: Blumea 15 (1967) 218. LEGUMINOSAE

Barringtonia curranii Merr. Adenathera malayana ssp. andersonii


Persebaran: Borneo. Nielsen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
hingga ketinggian 1.670 m. Tengah dan Timur.
Pustaka: Blumea 15 (1967) 255. Pustaka: MLMI-NDTCK 2 (1997) 346.

Barringtonia gigantostachya Koord. & Albizia kostermansii Nielsen


Val. Persebaran: Sabah, Kalimantan Tengah.
var. megistophylla (Merr.) Payens Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam, daerah tepi sungai, hingga ketinggian 500
Kalimantan Tengah dan Timur. m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Opera Bot. 81 (1985) 40; MLMI-
Pustaka: Blumea 15 (1967) 206; MLMI- NDTCK 2 (1997) 348.
NDTCK 1 (1997) 333.
Archidendron cockburnii Nielsen
Barringtonia hallieri Knuth Persebaran: Brunei Sarussalam, Sabah,
Persebaran: Borneo. Kalimantan Tengah dan Timur.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai
hingga ketinggian 900 m. hingga pada ketinggian 450 m.
Pustaka: Blumea 15 (1967) 240 Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 63; MLMI-
NDTCK 2 (1997) 352.
Barringtonia havilandii Ridl.
Persebaran: Kalimantan Barat. Archidendron fagifolium (Blume ex Miq.)
Pustaka: Blumea 15 (1967) 242. Nielsen var. borneense Nielsen
Persebaran: Borneo.
Barringtonia lanceolata (Ridl.) Payens Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo (kecuali Kalimantan Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 39.
Selatan).
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Archidendron havilandii (Ridl.) Nielsen
hingga ketinggian 1.700 m. Persebaran: Borneo
Pustaka: Blumea 15 (1967) 250; MLMI- Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
NDTCK 1 (1997) 333. hingga ketinggian 1.500 m.
Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 75.
Barringtonia longisepala Payens
Persebaran: Brunei Darussalam, Sabah. Archidendron kinabaluense (Kosterm.)
Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan batu Nielsen
pasir. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: Blumea 15 (1967) 191. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 63.

62 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Archidendron sabahense Nielsen Crudia tenuipes Merr.
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Kalimantan Barat dan Tengah.
Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 64. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,12 (1996) 593; MLMI-NDTCK 2
Archidendron triplinervium Nielsen (1997) 354.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Crudia venenosa de Wit
hingga ketinggian 1.200 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Opera Bot. 76 (1984) 66. Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
Pustaka: FM I,12 (1996) 595.
Copaifera palustris (Sym.) de Wit
Persebaran: Borneo. Endertia spectabilis Steenis & de Wit
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Kalimantan Selatan, Kalimantan
terutama di daerah rawa. Timur
Pustaka: FM 1,12 (1996) 573. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.000 m
Crudia beccarii Ridl. Pustaka: FM I,12 (1996) 619
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Kalimantan. Ormosia stipulacea van Meeuwen
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Brunei Darussalam.
Pustaka: FM I,12 (1996) 579. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Reinw. 6 (1962) 234.
Crudia ornata de Wit
Persebaran: Sabah. Peltophorum racemosum Merr.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: FM I,12 (1996) 587; MLMI-NDTCK 2 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
(1997) 353. Pustaka: FM I,12 (1996) 653.

Crudia reticulata de Wit Pithecellobium rosulatum Kosterm.


Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: KCL 2,1 (1990) 205; SCL 238.
Pustaka: FM I,12 (1996) 589 MLMI-NDTCK 2
(1997) 353. Saraca hulletii Prain
Persebaran: Borneo.
Crudia ripicola de Wit Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Kalimantan. dan daerah tepi sungai.
Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi Pustaka: FM I,12 (1996) 667.
sungai.
Pustaka: FM I,12 (1996) 590. Sindora affinis de Wit
Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Crudia splendens de Wit Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Kalimantan. Pustaka: FM I,12 (1996) 694.
Pustaka: FM I,12 (1996) 591.

Kade Sidiyasa | 63
Sindora beccariana de Wit Fagraea floribunda Wong & Sugau
Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam, Persebaran: Sarawak
Kalimantan Tengah dan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah hingga. ketinggian 700 m.
hingga ketinggian 300 m. Pustaka: TFSS 2 (1996) 206.
Pustaka: FM I,12 (1996) 694; MLMI-NDTCK 2
(1997) 370. Fagraea kinabaluensis Wong & Sugau
Persebaran: Sabah.
Sindora irpicina de Wit Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Tengah dan Pustaka: TFSS 2 (1996) 209.
Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Fagraea montana Wong & Sugau
daerah tepi sungai hingga ketinggian Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
700 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: FM I,12 (1996) 700; MLMI-NDTCK 2 hingga ketinggian 1.600 m.
(1997) 374. Pustaka: TFSS 2 (1996) 209; MLMI-NDTCK 2
(1997) 382.
Sympetalandra borneensis Stapf Fagraea recinosa Leenh.
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Blumea 22 (1975) 163; FM I,12 dan pegunungan, hingga ketinggian
(1996) 710. 1.500 m.
Pustaka: FM I,6 (1962) 331; TFSS 2 (1996)
LOGANIACEAE 211; MLMI-NDTCK 2 (1997) 384.

Fagraea caudata Ridl. Fagraea rugulosa Wong & Sugau


Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Sarawak, Sabah Brunei,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Darussalam.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 203. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
termasuk hutan kerangas.
Fagraea collina Wong & Sugau Pustaka: TFSS 2 (1996) 212.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Fagraea stenophylla Becc. ex Merr.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian 1.700 m. Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi
Pustaka: TFSS 2 (1996) 203. sungai hingga ketinggian 180 m.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 214.
Fagraea crenulata Maingay ex Clarke Fagraea teysmannii Cammerl.
Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
dan daerah tepi sungai. tengah hingga ketinggian 1.250 m.
Pustaka: MLMI-NDTCK 2 (1997) 381. Pustaka: TFSS 2 (1996) 215.

Fagraea dulitensis Wong & Sugau


Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 205.

64 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


LYTHRACEAE Magnolia persuaveolens Dandy
Persebaran: Sabah (Kinabalu).
Lagerstroemia borneensis Furtado & Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Montien hingga ketinggian 3.400 m.
Persebaran: Kalimantan. Pustaka: FM I,10 (1988) 587.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
terutama daerah tepi sungai. Magnolia sabahensis Dandy ex Noot.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 24 (1969) 234; (Manglietia)
MLMI-NDTCK 2 (1997) 386. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Lagerstroemia pustulata Furtado & tengah.
Montien Blumea 31 (1985) 95.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Magnolia sarawakensis (Agostini) Noot.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 24 (1969) 224. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 750 m.
MAGNOLIACEAE Pustaka: FM I,10 (1988) 588.

Magnolia candolii (Blume) H. Keng var. Magnolia uvariifolia Dandy ex Noot.


beccarii (Ridl.) Noot. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Darussalam, Kalimantan Timur.
Barat dan Timur . Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah dan pegunungan hingga ketinggian
hingga ketinggian 800 m. 1.800 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 586; MLMI-NDTCK 2 Pustaka: FM I,10 (1988) 574; MLMI-NDTCK 2
(1997) 392. (1997) 396.

Magnolia carsonii Dandy ex Noot.


Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. MALVACEAE
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan (BOMBACACEAE, STERCULIACEAE,
hingga ketinggian 2.850 m. TILIACEAE)
Pustaka: FM I,10 (1988) 571.
Brownlowia arachnoidea Kosterm.
Magnolia lasia Noot. Persebaran: Kalimantan.
Sarawak, Sabah, Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
hingga ketinggian 1.100 m. (1961) 16.
Pustaka: FM I,10 (1988) 587.
Brownlowia calciphila Kosterm.
Magnolia mariusjacobsia Noot. Persebaran: Kalimantan.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. daerah berbatu pasir.
Pustaka: FM I,10 (1988) 588. Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
(1961) 21.

Kade Sidiyasa | 65
Brownlowia clemensiae Burret Brownlowia grandistipulata Kosterm.
(Sinonim: Jarandersonia clemensiae (Burret) Persebaran: Sarawak.
Kosterm.) Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai
Persebaran: Sarawak. dekat pantai.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi anak Pustaka: Reinw. 6 (1962) 296; Ashton, Trees
sungai dan tanah aluvial. of Sarawak 2 (1988) 433.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
(1961) 29; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Brownlowia havilandii Stapf
432. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Brownlowia cuspidata Low ex Pierre daerah dekat sungai.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73 (1961) 25; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
(1961) 26; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 434.
432.
Brownlowia ovalis Kosterm.
Brownlowia elliptica Ridl. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan Dipterocarpaceae campuran, daerah dekat
Dipterocarpaceae campuran. sungai.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73 Pustaka: Reinw. 6 (1962) 298; Ashton, Trees
(1961) 27; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) of Sarawak 2 (1988) 434.
432.
Brownlowia palustris Kosterm.
Brownlowia ferruginea Kosterm. Persebaran: Kalimantan Timur.
Persebaran: Kalimantan. Habitat dan ekologi: Daerah rawa yang
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. beriklim musim.
Pustaka: Res. Inst. Indon. 73 (1961) 23. Pustaka: Bull. Bot. Surv. India 7 (1965) 129.

Brownlowia fluminensis Kosterm. Brownlowia peltata Benth.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi Habitat dan ekologi: Hutan
sungai. Dipterocarpaceae campuran.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73 Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
(1961) 17. (1961) 20; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
430.
Brownlowia glabrata Stapf ex Ridl.
Persebaran: Sarawak. Brownlowia purseglovei Kosterm.
Habitat dan ekologi: Daerah lereng bagian (Sinonim: Jarandersonia purseglovei (Koster.)
bawah pada bukit kapur. Kosterm.)
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73 Persebaran: Sarawak.
(1961) 29; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut.
433. Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73
(1961) 28; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
449.

66 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Brownlowia riparia Ridl. Coelostegia neesiocarpa Soegeng
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Kalimantan.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 73 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
(1961) 15. Pustaka: Reinw. 5 (1960) 279; MLMI-NDTCK
1 (1997) 97.
Brownlowia rubra Kosterm.
Persebaran: Kalimantan. Diplodiscus aureus Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Kalimantan Timur.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. Pustaka: Bull. Bot. Surv. India 7 (1965) 131.
73(1961) 30.
Diplodiscus decumbens Kosterm.
Brownlowia sarawakensis Pierre Persebaran: Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Reinw. 5 (1960) 264.
Habitat dan ekologi: daerah tepi sungai.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. Diplodiscus longifolius (Merr.) Burret
73(1961) 14; Ashton, Trees of Sarawak 2 Persebaran: Sabah.
(1988) 435. Pustaka: Reinw. 5 (1960) 261.

Brownlowia sarwonoi Kosterm. Diplodiscus microlepis Kosterm.


Persebaran: Kalimantan Timur. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah rawa yang Habitat dan ekologi: Hutan musin (seasonal
beriklim musim. forests).
Pustaka: Bull. Bot. Surv. India 7 (1965) 129. Pustaka: Reinw. 5 (1960) 263.

Brownlowia stipulata Kosterm. Diplodiscus parviflorus Kosterm.


Persebaran: North Borneo. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Kostermans, For.Res.Inst.Indon. 73 Pustaka: Reinw. 5 (1960) 262.
(1961) 22.
Durio acutifolius (Mast.) Kosterm.
Coelostegia chartacea Soegeng Persebaran: Borneo.
Persebaran: Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. jarang pada ketinggian di atas 450 m.
Pustaka: Reinw. 5 (1960) 273. Pustaka: Reinw. 4 (1958) 365; Ashton, Trees
of Sarawak 2 (1988) 65; MLMI-NDTCK 1
Coelostegia kostermansii Soegeng (1997) 99.
Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Durio affinis Becc.
hingga ketinggian 300 m. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Pustaka: Reinw. 5 (1960) 277; MLMI-NDTCK Sabah, Kalimantan Barat.
1 (1997) 97. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 406; Ashton, Trees
Coelostegia montana Sidiyasa of Sarawak 2 (1988) 66.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
tengh, daerah lereng dan punggung bukit.
Pustaka: Bull. Sing. 63,1 & 2 (2011) 131.

Kade Sidiyasa | 67
Durio beccarinus Kosterm. Durio kutejensis (Hassk.) Becc.
Persebaran: Kalimantan Barat; Kalimantan Persebaran: Borneo.
Tengah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. banyak ditanam oleh masyarakat.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 407; MLMI-NDTCK Pustaka: Reinw. 4 (1958) 392.
1 (1997) 99. Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 72; MLMI-
NDTCK 1 (1997) 102.
Durio crassipes Kosterm.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Durio lanceolatus Mast.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian 700 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 405; Ashton, Trees hingga pegunungan dengan ketinggian
of Sarawak 2 (1988) 66. hingga 1.100 m.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 394; MLMI-NDTCK
Durio dulcis Becc. 1 (1997) 104.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Durio lissocarpus Mast.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 378; Ashton, Trees Persebaran: Kalimantan Barat.
of Sarawak 2 (1988) 62; MLMI-NDTCK 1 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
(1997) 101. umumnya di daerah rawa.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 397; Ashton, Trees
Durio excelsus (Korth.) Bakh. of Sarawak 2 (1988) 72.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Kalimantan. Durio oblongus Mast.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak.
dengan tanah liat berpasir, pada ketinggian Habitat dan ekologi: Hutan
hingga 200 m. Dipterocarpaceae campuran.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 367; MLMI-NDTCK Pustaka: Reinw. 4 (1958) 409; Ashton, Trees
1 (1997) 101. of Sarawak 2 (1988) 74.

Durio grandiflorus (Mast.) Kosterm. Durio purpureus Kosterm.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Barat Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 500 m. Pustaka: Reinw. 4 (1958) 374.
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 369; Ashton, Trees
of Sarawak 2 (1988) 69; MLMI-NDTCK 1 Durion testudinarum Becc.
(1997) 102. (sinonim: D. macrophylus (King) Ridl.)
Persebaran: Borneo.
Durio kinabaluensis Kosterm. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu). hingga ketinggian 700 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Pustaka: Reinw. 4 (1958) 410; MLMI-NDTCK
Pustaka: Reinw. 4 (1958) 391. 1 (1997) 106.

68 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Hibiscus borneensis Airy Shaw Heritiera magnifica Kosterm.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah bergelombang
Pustaka: Blumea 14 (1966) 49; MLMI-NDTCK dengan tanah liat yang berwarna kuning.
2 (1997) 399. Pustaka: TFSS 7 (2011) 352.

Heritiera albiflora (Ridl.) Kosterm. Jarandersonia parvifolia Kosterm.


Persebaran: Sarawak, Brunei, Kalimantan. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hutan kerangas, pada ketinggian di bawah Pustaka: Reinw. 8 (1970) 18.
120 m .
Pustaka: Reinw. 4 (1959) 527; TFSS 7 (2011) Jarandersonia rinoreoides Kosterm.
342. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Heritiera aurea Kosterm. Pustaka: Reinw. 8 (1970) 17.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Kalimantan. Jarandersonia spinulosa Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak.
hutan Dipterocarpaceae campuran, pada Pustaka: Reinw. 7 (1962) 300.
ketinggian di bawah 400 m.
Pustaka: Reinw. 4 (1959) 518; TFSS 7 (2011) Microcos borneensis (Burret) Warb. ex P.S.
344. Ashton
(Sinonim: Grewia borneensis Burret)
Heritiera globosa Kosterm. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah rawa gambut
Habitat dan ekologi: Daerah dekat rawa di dan kerangas.
belakang hutan mangrove dan tepi sungai, Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 9 (1926)
pada ketinggian di bawah 50 m. 772; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 442.
Pustaka: Reinw. 4 (1959) 484; TFSS 7 (2011)
346. Microcos cinnamomifolia (Burret) Stapf ex
P.S. Ashton
Heritiera impressinervia Kosterm. (Sinonim: Grewia cinnamomifolia Burret)
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Persebaran: Sarawak.
Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 9 (1926)
pada ketinggian di bawah 900 m. 770; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 443.
Pustaka: Reinw. 4 (1959) 508; TFSS 7 (2011)
348. Microcos ossea (Burret) Stapf ex P.S.
Ashton
Heritiera macroptera Kosterm. (Sinonim: Grewia ossea Burret)
Persebaran: Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: Reinw. 4 (1959) 513. Dipterocarpaceae campuran.
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 9 (1926)
779; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 446.

Kade Sidiyasa | 69
Microcos ovata-lanceolata Burret Pentace chartacea Kosterm.
Persebaran: Borneo. Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 12 (1934) Timur.
163. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87
Microcos paucicostata Burret (1964) 32.
Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 12 (1934) Pentace discolor Merr.
602. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87
Microcos pearsonii (Merr.) Burret (1964) 19.
(Sinonim: Grewia pearsonii Merr.)
Persebaran: Sarawak, Sabah. Pentace erectinervia Kosterm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: North Borneo.
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 9 (1926) Habitat dan ekologi: Hutan
771; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) 447. Dipterocarpaceae campuran, daerah
bergelombang pada ketinggian hingga 600
Microcos phaneroneura Burret m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 12 (1934) (1964) 24; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
163. 453.

Microcos stylocarpa (Warb.) Burret var. Pentace laxiflora Merr.


longipetiolata Merr. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian di bawah 500 m.
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 9 (1926) Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87
780. (1964) 33; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
453.
Microcos stylocarpoides Burret
Persebaran: Kalimantan. Pentace macroptera Kosterm.
Pustaka: Notizbl. Berlin-Dahlem 12 (1934) Persebaran: Sarawak.
162. Pustaka: Kostermans, For. Re. Inst. Indon. 87
(1964) 20; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988)
Pentace borneensis Pierre 460.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pentace rigida Kosterm.
pada daerah yang bergelombang. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
(1964) 13; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87
454. (1964) 22.

70 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Pentace truncata Kosterm. Sterculia rhoidifolia Stapf ex Ridl.
Persebaran: North Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: daerah punggung Habitat dan ekologi: Daerah rawa gambut
bukit. pada, pada ketinggian di bawah 650 m.
Pustaka: Kostermans, For. Res. Inst. Indon. 87 Pustaka: Tantra, Pengumuman LPH Bog. 102
(1964) 18; Ashton, Trees of Sarawak 2 (1988) (1976) 116; TFSS 7 (2011) 399.
454.
Sterculia stipulata Korth.
Pterocymbium splendens Kosterm. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: Reinw. 2 (1953) 363. daerah tepi sungai, pada ketinggian di
bawah 1.400 m.
Pterospermum subpeltatum Merr. Pustaka: TFSS 7 (2011) 405.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian di bawah 600 m. MELASTOMATACEAE
Pustaka: TFSS 7 (2011) 374.
Pternandra angustifolia Maxwell
Scaphium burkillfilii Kosterm. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 13.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 22 (1968) 444; TFSS
7 (2011) 380. Pternandra cogniauxii Nayar
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Scaphium longipetiolatum (Kosterm.) Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Kosterm. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 23.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan primer, daerah Pternandra coriacea (Cogn.) Nayar
punggung bukit hingga ketinggian 800 m. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: Bull. Bot. Surv. India 7 (1965) 128; Habitat dan ekologi: Daerah rawa.
TFSS 7 (2011) 381. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 37.
Scaphium parviflorum P. Wilkie Pternandra crassicalyx Maxwell
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Persebaran: Sarawak, Sabah.
Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 40.
hingga ketinggian di bawah 450 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 385. Pternandra gracilis (Cogn.) Nayar
Persebaran: Borneo.
Sterculia longipetiolata Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 54.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
terutama hutan sekunder, pada ketinggian Pternandra hirtella (Cogn.) Nayar
di bawah 650 m. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Tantra, Pengumuman LPH Bog. 102 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
(1976) 92; TFSS 7 (2011) 395. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 58.

Kade Sidiyasa | 71
Pternandra multiflora Cogn. Aglaia neotenica Kosterm.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 60. Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, lereng bukit,
Pternandra tessellata (Stapf) Nayar daerah berbatu kapur hingga ketinggian
Persebaran: Sabah, Kalimantan. 900 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 67. Pustaka: TFSS 6 (2007) 78.

Pternandra teysmanniana (Cogn.) Nayar Aglaia ramotricha Pannell


Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 34 (1981) 69. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
pada daerah berbatu kapur dengan
ketinggian hingga 1.600 m.
MELIACEACE Pustaka: FM I,12 (1995) 234; TFSS 6 (2007)
83.
Aglaia bullata Pannell
Persebaran: Sarawak. Aglaia rivularis Merr.
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Dipterocarpaceae campuran, pada daerah Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai,
lereng dan bukit, pada ketinggian hingga tanah berpasir, pada ketinggian
420 m. 500-1.000 m.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 41. Pustaka: FM I,12 (1995) 280; TFSS 6 (2007)
84.
Aglaia densisquama Pannell
Persebaran: Sarawak, Sabah. Aglaia sessilifolia Pannell
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sabah.
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi Habitat dan ekologi: Daerah perbukitan batu
sungai dan hutan pegunungan hingga kapur, pada ketinggian hingga 1.000 m.
ketinggian 1.600 m. Pustaka: TFSS 6 (2007) 89.
Pustaka: FM I,12 (1995) 240; TFSS 6 (2007)
47. Aglaia stellatopilosa Pannell
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
Aglaia lancifolia (.Hook.f.) Harms Habitat dan ekologi: Hutan
Persebaran: Borneo. Dipterocarpaceae campuran dan kerangas,
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai. pada ketinggian hingga 1.200 m.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 64. Pustaka: TFSS 6 (2007) 98.

Aglaia laxiflora Miq. Aglaia sterculioides Kosterm.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi Pustaka: TFSS 6 (2007) 99.
sungai dan punggung bukit, kadang-
kadang pada perbukitan kapur, pada
ketinggian hingga 1.650 m.
Pustaka: FM I,12 (1995) 294; TFSS 6 (2007)
68.

72 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Aglaia subsessilis Pannell Chisocheton medusae Airy Shaw
Sarawak, Sabah, Sarawak, Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Timur.
hingga ketinggian 830 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,12 (1995) 286; TFSS 6 (2007) kadang-kadang daerah berbatu kapur, pada
100. ketinggian hingga 400 m .
Pustaka: TFSS 6 (2007) 130.
Aglaia tenuicaulis Hiern ssp.
semengohensis Pannell Chisocheton polyandrus Merr.
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Dipterocarpaceae campuran dengan hingga ketinggian 300 m.
topografi bergelombang, pada ketinggian Pustaka: FM I,12 (1995) 144; TFSS 6 (2007)
50-100 m. 135.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 102.
Chisocheton ruber Ridl.
Chisocheton crustularii Mabb. Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur,
Habitat dan ekologi: Daerah berhutan. pada ketinggian 80-250 m.
Pustaka: FM I,12 (1995) 146; TFSS 6 (2007) Pustaka: FM I,12 (1995) 160; TFSS 6 (2007)
121. 136.

Chisocheton cumingianus (C.DC) Harms Chisocheton setosus Ridl.


ssp. kinabaluensis (Merr.) Mabb. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan hujan tropis.
Pustaka: FM I,12 (1995) 166; TFSS 6 (2007) Pustaka: FM I,12 (1995) 146; TFSS 6 (2007)
122. 141.

Chisocheton granatum Mabb. Chisocheton velutinus Mabb.


Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Kalimantan.
daerah berbatu kapur. Habitat dan ekologi: Hutan hujan tropis
Pustaka: FM I,12 (1995) 142; TFSS 6 (2007) pada ketinggian hingga 650 m.
124. Pustaka: FM I,12 (1995) 186; TFSS 6 (2007)
141.
Chisocheton lansiifolius Mabb.
Persebaran: Borneo. Dysoxylum crassum Mabb.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
termasuk hutan rawa gambut, pada Habitat dan ekologi: Hutan
ketinggian hingga 1.050 m. Dipterocarpaceae campuran dan hutan
Pustaka: FM I,12 (1995) 169; TFSS 6 (2007) kerangas, pada ketinggian 700-1.150 m.
125. Pustaka: FM I,12 (1995) 98; TFSS 6 (2007)
158.

Kade Sidiyasa | 73
Dysoxylum pachyrhache Merr. Walsura decipiens Mabb.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hingga ketinggian 1.600 m. pada ketinggian hingga 150 m.
Pustaka: FM I,12 (1995) 119; TFSS 6 (2007) Pustaka: TFSS 6 (2007) 208.
171.
Walsura pachycaulon T. Clark
Reinwardtiodendron kinabaluense Persebaran: Borneo.
(Kosterm.) Mabb. Pustaka: FM I,12 (1995) 51; TFSS 6 (2007)
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan 211.
Habitat dan ekologi: Hutan hujan tropis
hingga ketinggian 900 m Walsura sarawakensis T. Clark
Pustaka: FM I,12 (1995) 325; TFSS 6 (2007) Persebaran: Sarawak.
188. Habitan dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 300 m.
Sandoricum borneense Miq. Pustaka: FM I,12 (1995) 52; TFSS 6 (2007)
Persebaran: Borneo. 214.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai,
mulai pada ketinggian 330 m.
FM I,12 (1995) 352; TFSS 6 (2007) 192; MLMI- MORACEAE
Pustaka: NDTCK 2 (1997) 422.
Artocarpus albobrunneus C.C. Berg
Sandoricum caudatum Mabb. Persebaran: Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: FM I,17 (2006) 110.
hutan kerangas, pada ketinggian hingga
350 m. Artocarpus annulatus F.M. Jarrett
Pustaka: TFSS 6 (2007) 194. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Sandoricum dasyneuron Baill. daerah berbatu kapur.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Pustaka: FM I,17 (2006) 87.
Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Artocarpus brevipenduculatus (F.M.
hingga ketinggian 600 m. Jarrett) C.C. Berg
Pustaka: FM I,12 (1995) 345; TFSS 6 (2007) Persebaran: Borneo.
194. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,17 (2006) 88.
Sandoricum dehiscens T. Clark.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan. Artocarpus excelsus F.M. Jarrett
Pustaka: TFSS 6 (2007) 208. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan,
Sandoricum grandifolia Ridl. pada ketinggian 1.400-1.800 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 22 (1975) 409; FM I,17
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur, (2006) 90.
pada ketinggian hingga 200 m.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 210.

74 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Artocarpus longifolius Becc. ssp. Ficus auricoma Corner ex C.C. Berg
longifolius Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. tengah pada ketinggian 1.000 m.
Pustaka: FM I,17 (2006) 120. Pustaka: Blumea 48 (2003) 533; FM I,17
(2005) 128.
Artocarpus longifolius Becc. ssp.
adpressus C.C. Berg Ficus aureocordata Corner
Persebaran: Brunei Darussalam, Kalimantan Persebaran: Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah. Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan
Pustaka: FM I,17 (2006) 120. pada ketinggian 1.000-1.250 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 49; FM
Artocarpus obtusus F.M. Jarret I,17 (2005) 128.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Ficus borneensis Kochummen
SCL 255. Persebaran: North Borneo.
Pustaka: FM I,17 (2006) 99. Habitat dan ekologi: Daerah dengan
ketinggian hingga 1.800 m.
Artocarpus tamaran Becc. Pustaka: FM I,17 (2005) 634.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Ficus bruneiensis Corner
hingga ketinggian 600 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: J. Arn. Arb. 40 (1959) 352; FM I,17 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
(2006) 103; HLMI-NDTCK 2 (1997) 437. daerah tepi sungai.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 48; FM
Artocarpus tomentosulus F.M. Jarret I,17 (2005) 129.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Ficus bruneoaurata Corner
hingga ketinggian 650 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: J. Arn. Arb. 41 (1960) 117; FM I,17 Habitat dan ekologi: Daerah dengan
(2006) 125. ketinggian hingga 1.100 m.
Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 48; FM I,17 (2005)
Ficus albomaculata C.C. Berg 129.
Persebaran: Sarawak. Ficus bukitrayaensis C.C. Berg
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Borneo.
vegetasi tepi sungai. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,17 (2005) 397. Pustaka: Blumea 52 (2007) 320.

Ficus androchaete Corner Ficus kalimantana C.C. Berg


Persebaran: Borneo. Persebaran: Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Daerah dengan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
ketinggian hingga 1.100 m. Pustaka: Blumea 55 (2010) 115.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 49; FM
I,17 (2005) 125.

Kade Sidiyasa | 75
Ficus cereicarpa Corner Ficus hemsleyana King
Persebaran: Borneo (bagian utara). Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Daerah dengan
hingga ketinggian 1.600 m. ketinggian hingga 1.300 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 91. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
FM I,17 (2005) 410. I,17 (2005) 273.

Ficus corneri Kochummen Ficus inaequipetiolata Merr.


Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Daerah dengan
Pustaka: FM I,17 (2005) 643. ketinggian hingga 1.300 (-2.300) m.
Pustaka: FM I,17 (2005) 133.
Ficus diamantiphylla Corner
Persebaran: Sarawak. Ficus ixoroides Corner
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
daeran sepanjang tepi sungai. Tengah.
Pustaka: FM I,17 (2005) 130. Habitat dan ekologi: Sepanjang tepi sungai
hingga ketinggian 1.000 m.
Ficus endospermifolia Corner Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 94; FM
Persebaran: Sabah. I,17 (2005) 429.
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan
pada ketinggian 1.000-1.800 m. Ficus jaheriana Corner
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 58; FM Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
I,17 (2005) 130. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
I,17 (2005) 277.
Ficus eumorpha Corner
Persebaran: Borneo. Ficus kuchinensis C.C. Berg
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan Persebaran: Borneo.
pada ketingian 1.300-2.000 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 49; FM Pustaka: Blumea 48 (2003) 579; FM I,17
I,17 (2005) 133. (2005) 277.

Ficus francisci H.J.P Winkler Ficus leptocalama Corner


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Sepanjang tepi sungai Habitat dan ekologi: Tepi sungai yang
hingga ketinggian 1.400 m. berbatu-batu pada ketinggian
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 91; FM 1.000-1.300 m.
I,17(2) (2005) 421. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
I,17 (2005) 279.
Ficus geocharis Corner
Persebaran: Borneo. Ficus leptogramma Corner
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Timur.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 92; FM
Habitat dan ekologi: Daerah dengan
I,17 (2005) 424. ketinggian hingga 1.300 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 73; FM
I,17 (2005) 234.

76 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Ficus limosa C.C. Berg Ficus sandanakana C.C. Berg
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sabah (Sandakan).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
daerah sepanjang tepi sungai. Pustaka: Blumea 48 (2003) 583; FM I,17
Pustaka: Blumea 49 (2004) 172; FM I,17 (2005) 250.
(2005) 431.
Ficus setiflora Stapf
Ficus macilenta King Persebaran: Sabah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan pada ketinggian 1.100-2.500 m.
pada ketinggian 800-2.000 m. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 50; FM
Pustaka: FM I,17 (2005) 134; Blumea 56 I,17 (2005) 135.
(2011) 161.
Ficus soepadmoi Kochummen
Ficus megaleia Corner Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Daerah dengan
Pustaka: FM I,17 (2005) 678.
ketinggian hingga 1.600 m.
Pustaka: Blumea 52 (2007) 322; FM I,17
(2005) 433. Ficus stolonifera King
Persebaran: Sarawak, Brunei.
Ficus midotis Corner Habitat dan ekologi: Daerah dengan
Persebaran: Borneo. ketinggian hingga 1.200 m.
Habitat dan ekologi: Daerah dengan Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 91; FM
ketinggian hingga 2.800 m. I,17 (2005) 455.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
I,17 (2005) 280. Ficus subfulva Corner
Persebaran: Borneo.
Ficus paracamptophylla Corner Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur. hingga ketinggian 1.000 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 47; FM
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 17; FM I,17 (2005) 122.
I,17 (2005) 672.
Ficus subglabritepala C.C. Berg
Ficus rubrocuspidata Corner Persebaran: Sarawak, Kalimantan Tengah.
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan
Persebaran: Borneo.
pada ketinggian 1.500-1.800 m.
Habitat dan ekologi: Daerah dengan
Pustaka: Blumea 48 (2003) 543; FM I,17
ketinggian hingga 1.500 m. (2005) 135.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
I,17 (2005). 286. Ficus subsidens Corner
Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Ficus rubromidotis Corner Habitat dan ekologi: Daerah berbatu di
Persebaran: Sarawak, Brunei. sepanjang sungai, pada ketinggian 1.500 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 64; FM
daerah tepi sungai. I,17 (2005) 254.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 79; FM
I,17 (2005) 287.

Kade Sidiyasa | 77
Ficus subterranea Corner MYRISTICACEAE
Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Sepanjang tepi sungai Endocomia rufirachis (Sinclair) W.J. de
hingga ketinggian 1.500 m. Wilde
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 92; FM Persebaran: Borneo.
I,17 (2005) 457. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 30 (1984) 192.
Ficus tarennifolia Corner
Persebaran: North Borneo (Sabah).
Endocomia virella W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan
pada ketinggian 1.250-1.500 m. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 93; FM Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
I,17 (2005) 458. Pustaka: Blumea 30 (1984) 194.

Ficus treubbi King Gymnacranthera ocellata Schouten


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: Blumea 31 (1986) 469.
hingga ketinggian 1.600(-2.000) m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 91; FM Horsfieldia affinis W.J. de Wilde
I,17 (2005) 460. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Ficus uncinata (King) Becc. hingga ketinggian 600 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 217.
Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi
sungai hingga ketinggian 1.800 m. Horsfieldia ampelomontana W.J. de
Pustaka: Blumea 52 (2007) 324; FM I,17 Wilde
(2005) 461. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Ficus venenosus (Zoll. & Mor.) Becc. hingga ketinggian 1.500 m.
ssp. borneensis (Becc.) Jarret Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 4.
Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Timur. Horsfieldia androphora W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak, Sabah.
daerah berbukit pada ketinggian hingga Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
400 m. hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: MLMI-NDTCK 2 (1997) 442. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 2.

Ficus virescens Corner Horsfieldia borneensis W.J. de Wilde


Persebaran: North Borneo (Sabah). Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
pada ketinggian 900-1.200 m. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 27.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 21 (1965) 91; FM
I,17 (2005) 463. Horsfieldia carnosa Warb.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah rawa dan hutan
kerangas.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 222.

78 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Horsfieldia discolor W.J. de Wilde Horsfieldia motleyi Warb.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Blumea 32 (1987) 469. hingga ketinggian 600 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985); 209
Horsfieldia disticha W.J. de Wilde MLMI-NDTCK 2 (1997) 452.
Persebaran: Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Horsfieldia nervosa W.J. de Wilde
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 10. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Horsfieldia endertii W.J. de Wilde Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 16.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Horsfieldia obscura W.J. de Wilde
pada ketinggian 1.200-2.100 m. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 24. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 730 m.
Horsfieldia fragillima Airy Shaw Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 42.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan Horsfieldia obtusa W.J. de Wilde
Dipterocarpaceae campuran dataran Persebaran: Sarawak.
rendah, daerah tepi sungai. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 9.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 29;
MLMI-NDTCK 2 (1997) 448. Horsfieldia oligocarpa Warb.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Horsfieldia gracilis W.J. de Wilde Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 22.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 211. Horsfieldia pachyrahis W.J. de Wilde
Persebaran: Kalimantan Barat.
Horsfieldia laticostata (Sinclair) W.J. de Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Wilde Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 6.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut Horsfieldia pallidicaula W.J. de Wilde
dan hutan kerangas. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 15. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 190.
Horsfieldia montana Airy Shaw
Persebaran: Borneo. Horsfieldia paucinervis Warb.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak.
hingga ketinggian 2.000 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 35. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 212.

Horsfieldia polyspherula Sinclair var.


maxima W.J. de Wilde
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 17.

Kade Sidiyasa | 79
Horsfieldia reticulata Warb. Horsfieldia tenuifolia (Sinclair) W.J. de
Persebaran: Borneo. Wilde
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Sarawak, Sabah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 218. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 11.
Horsfieldia rufo-lanata Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Horsfieldia xanthina Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan ssp. macrophylla W.J. de Wilde
hingga ketinggian 1.400 m. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 216. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.300 m.
Horsfieldia sabahulosa Sinclair Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 47.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Darussalam. Horsfieldia xanthina Airy Shaw ssp.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah xanthina
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 1861. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Horsfieldia sessifolia W.J. de Wilde hingga ketinggian 1.150 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 46.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa ganbut.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 210.
Knema ashtonii Sinclair
Persebaran: Brunei Darussalam, Kalimantan.
Horsfieldia splendida W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai
Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian di bawah 600 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 213. Pustaka: Blumea 25 (1979) 385; MLMI-
NDTCK 2 (1997) 454.
Horsfieldia sterilis W.J. de Wilde
Persebaran: Sabah. Knema curtisii (King) Warb. var. amoena
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Sinclair
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 224. Persebaran: Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Horsfieldia subalpina Sinclair ssp. Pustaka: Blumea 25 (1979) 420.
kinabaluensis W.J. de Wilde
Persebaran: Sarawak, Sabah. Knema curtisii (King) Warb. var. arenosa
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Sinclair
hingga ketinggian 2.000 m. Persebaran: Borneo (Sarawak, Sabah,
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 39 (1986) 40. Kalimantan Timur).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Horsfieldia sucosa (King) Warb. ssp. Pustaka: Blumea 25 (1979) 420.
bifissa W.J. de Wilde
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Knema elmeri Merr.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 38 (1985) 188. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 383.

80 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Knema emmae W.J. de Wilde Knema kunstleri (King) Warb. ssp. alpina
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. (Sinclair) W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: Blumea 41 (1996) 384. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 469.
Knema galeata Sinclair
Persebaran: Borneo. Knema kunstleri (King) Warb. ssp.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, coriacea (Warb.) W.J. de Wilde
hutan kerangas. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Pustaka: Blumea 25 (1979) 422. Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
Knema hirtella W.J. de Wilde dan hutan kerangas.
Persebaran: Borneo, kecuali Brunei Pustaka: Blumea 25 (1979) 469.
Darussalam dan Kalimantan Selatan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Knema kunstleri (King) Warb.
dan pegunungan, hingga ketinggian di ssp. leptophylla W.J. de Wilde
bawah 1.000 m. Persebaran: Kalimantan Barat.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 459; MLMI- Habitat dan ekologi: Lereng bukit, pada
NDTCK 2 (1997) 455. ketinggian 750 m.
Pustaka: Blumea 41 (1996) 386.
Knema kinabaluensis Sinclair
Persebaran: Sabah. Knema kunstleri (King) Warb.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan ssp. pseudostellata W.J. de Wilde
hingga ketinggian 2.300 m. Persebaran: Kalimantan Barat.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 450. Habitat dan ekologi: Hutan perbukitan pada
ketinggian 1.200 m.
Knema korthalsii Warb. ssp. rimosa W.J. Pustaka: Blumea 43 (1998) 244.
de Wilde
Persebaran: Sarawak, Sabah. Knema latericia Elmer ssp. albifolia
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah (Sinclair) W.J. de Wilde
hingga ketinggian 900 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 43 (1998) 242. Pustaka: Blumea 25 (1979) 397.

Knema kostermansiana W.J. de Wilde Knema latericia Elmer ssp. ridley (Gand.)
Persebaran: Borneo. W.J. de Wilde forma nana W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
hingga ketinggian 1.000 m. Darussalam.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 455. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 550 m.
Knema krusemaniana W.J. de Wilde Pustaka: Blumea 43 (1998) 246.
Persebaran: Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah. Knema latericia Elmer ssp. ridley (Gand.)
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. W.J. de Wilde form. olivacea W.J. de Wilde
Pustaka: Blumea 41 (1996) 385. Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: Blumea 43 (1998) 248.

Kade Sidiyasa | 81
Knema linguiformis (Sinclair) W.J. de Knema muscosa Sinclair
Wilde Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Brunei Darussalam, Sabah, Pustaka: Blumea 25 (1979) 466.
Kalimantan Tengah dan Timur.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 416; MLMI- Knema oblongata Merr.
NDTCK 2 (1997) 456. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Knema longepilosa (W.J. de Wilde) W.J. de hingga ketinggian 600 m.
Wilde Pustaka: Blumea 25 (1979) 400.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Knema pallens W.J. de Wilde
Pustaka: Blumea 41 (1996) 389. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 391; MLMI-
Knema lunduensis (Sinclair) W.J. de Wilde NDTCK 2 (1997) 456.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Knema pectinata Warb.
hingga ketinggian 1.300 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 41 (1996) 391. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.500 m.
Knema luteola W.J. de Wilde Pustaka: Blumea 25 (1979) 430.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Knema pedicellata W.J. de Wilde
hingga ketinggian 700 m. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 451. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 700 m.
Knema mamillata W.J. de Wilde Pustaka: Blumea 25 (1979) 474.
Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Knema percoriacea Sinclair
Pustaka: Blumea 25 (1979) 424. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
Knema membranifolia Winkler Pustaka: Blumea 25 (1979) 392; MLMI-
Persebaran: Borneo. NDTCK 2 (1997) 456.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan tengah. Knema piriformis W.J. de Wilde
Pustaka: Blumea 25 (1979) 422. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Knema minima W.J. de Wilde hingga ketinggian 2000 m.
Persebaran: Brunei Darussalam. Pustaka: Blumea 25 (1979) 400.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 43 (1998) 249. Knema psilantha W.J. de Wilde
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Knema mogeana W.J. de Wilde Timur.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Blumea 41 (1996) 392.
Pustaka: Blumea 32 (1987) 136.

82 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Knema pubiflora W.J. de Wilde Knema tridactyla Airy Shaw ssp.
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur. tridactyla
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
hingga ketinggian di bawah 300 m. Darussalam.
Pustaka: Blumea 25 (1979) 466; MLMI- Pustaka: Blumea 43 (1998) 251.
NDTCK 2 (1997) 456.
Knema uliginosa Sinclair
Knema riangensis W.J. de Wilde Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan. Pustaka: Blumea 25 (1979) 428.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 32 (1987) 138. Knema viridis W.J. de Wilde
Persebaran: Sarawak.
Knema riparia W.J. de Wilde Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 32 (1987) 121.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah tepi sungai. Knema woodii Sinclair
Pustaka: Blumea 32 (1987) 126. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Knema sericea W.J. de Wilde Pustaka: Blumea 25 (1979) 429.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Myristica beccarii Warb.
(daerah berbatu kapur). Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Pustaka: Blumea 41 (1996) 394. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 23 (1968) 319;
Knema subhirtella W.J. de Wilde MLMI-NDTCK 2 (1997) 460.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Myristica corticata W.J. de Wilde
Pustaka: Blumea 32 (1987) 131. Persebaran: Brunei, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Knema stylosa (W.J. de Wilde) W.J. de Pustaka: Blumea 42 (1997) 157.
Wilde
Persebaran: Sarawak, Sabah. Myristica extensa W.J. de Wilde
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 32 (1987) 119. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 800 m.
Knema tridactyla Airy Shaw ssp. salicifolia Pustaka: Blumea 42 (1997) 164.
W.J. de Wilde
Persebaran: Sabah. Myristica papyracea Sinclair
Habitat dan ekologi: Hutan, pada ketinggian Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
650 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 43 (1998) 251. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 23 (1968) 133;
MLMI-NDTCK 2 (1997) 461.
Knema tridactyla Airy Shaw ssp. sublaevis
W.J. de Wilde
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 43 (1998) 251.

Kade Sidiyasa | 83
Myristica simiarum A.DC. ssp. calcarea Syzygium adenophyllum Merr. & L.M.
W.J. de Wilde Perry
Persebaran: Sarawak, Kalimantan. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
hingga ketinggian 700 m, daerah berbatu daerah pegunungan yang berbatu-batu,
kapur. pada ketinggian 1.400-1.700 m.
Pustaka: Blumea 42 (1997) 184. Pustaka: TFSS 7 (2011) 306.

Myristica smythiesii Sinclair Syzygium aegiceroides Korth.


Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Borneo, Kalimantan (Martapura).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: TFSS 7 (2011) 296.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 23 (1968) 316.
Syzygium ampullarium (Stapf) Merr. &
Myristica villosa Warb. L.M. Perry
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Kalimantan Tengah dan Timur. Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 23 (1968) 311; atas, pada ketinggian 1.000-3.900 m.
MLMI-NDTCK 2 (1997) 462. Pustaka: TFSS 7 (2011) 166.

Syzygium anthicoides P.S. Ashton


Persebaran: Sarawak.
MYRTACEAE Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran.
Cleistocalyx paradoxus (Merr.) Merr. & Pustaka: TFSS 7 (2011) 166.
L.M. Perry
Persebaran: Borneo. Syzygium anthicum (Ridl.) Merr. & L.M.
Pustaka: KCL 2,1 (1990) 274. Perry
Persebaran: Sarawak.
Cleistocalyx perspicuinervius (Merr.) Habitat dan ekologi: Hutan kerangas di
Merr. & L.M. Perry daerah pegunungan pada ketinggian
Persebaran: Borneo. 900 m.
Pustaka: KCL 2,1 (1990) 274. Pustaka: TFSS 7 (2011) 167.

Rhodamnia mulleri (Korth.) Blume Syzygium apiarii P.S. Ashton


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
daerah dekat pantai hingga ketinggian pada ketinggian 2.300-2.400 m.
1.200 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 169.
Pustaka: Kew Bull. 33 (1979) 441; FM I,7
(2011) 115. Syzygium arcanum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, tanah liat,
pada ketinggian sekitar 300 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 170.

84 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Syzygium badescens P.S. Ashton Syzygium bicostatum P.S. Ashton
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Lereng bukit, pada Habitat dan ekologi: Hutan kerangas
ketinggian sekitar 100 m. pegunungan bawah, pada ketinggian di
Pustaka: TFSS 7 (2011) 173. bawah 800-1.320 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 178.
Syzygium bakoense P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak (Taman Nasional Bako). Syzygium urceolatum (Korth.) Merr. & L.M.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Perry ssp. urceolatum
daerah perbatasannya dengan hutan Persebaran: Borneo.
Dipterocarpaceae. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 173. hutan Dipterocarpaceae campuran dengan
batuan induk yang berkadar logan tinggi,
Syzygium baramense (Merr.) Merr. & L.M. pada ketinggian sekitar 800 m.
Perry Pustaka: TFSS 7 (2011) 296.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Daerah dekat tepi Syzygium brachyrachis Merr. & L.M. Perry
sungai, hutan Dipterocarpaceae campuran, Persebaran: Borneo.
pada ketinggian di bawah 300 m. Habitat dan ekologi: Daerah bagian atas
Pustaka: TFSS 7 (2011) 176. hutan Dipterocarpaceae, pada ketinggian
700-1.700 m.
Syzygium barringtonioides (Ridl.) Masam.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 181.
var. barringtonioides
Persebaran: Borneo.
Syzygium bujangii P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai,
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
pada ketinggian hingga 400 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 177. Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran lahan pamah
Syzygium barringtonioides (Ridl.) Masam. dan hutan rawa gambut, pada ketinggian di
var. quadrisepalum P.S. Ashton bawah 400 m.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, Pustaka: TFSS 7 (2011) 182.
Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Syzygium calyptrocalyx P.S. Ashton
daerah tepi sungai yang berlumpur. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 177. Barat, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
Syzygium baramense (Merr.) Merr. & L.M. dan hutan kerangas.
Perry Pustaka: TFSS 7 (2011) 183.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dataran Syzygium capitatum (Merr.) Merr. & L.M.
rendah, hutan pegunungan pada ketinggian Perry
1.000-1.700 m. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 177. Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran lahan pamah
dan hutan kerangas.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 184.

Kade Sidiyasa | 85
Syzygium caryophylliflorum (Ridl.) Merr. Syzygium cleistocalyx (Merr.) P.S. Ashton
& L.M. Perry Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Daerah limpasan
Habitat dan ekologi: Daerah sekitar tepi sungai, di belakang hutan mangrove dan
sungai. hutan pegunungan atas dengan ketinggian
Pustaka: TFSS 7 (2011) 184. sekitar 1.600 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 193.
Syzygium castaneum (Merr.) Merr. & L.M.
Perry ssp. altecastaneum P.S. Ashton Syzygium cornuflorum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
bawah, pada ketinggian 850-1.300 m. pada ketinggian sekitar 1.200 m.
Pustaka: Kew Bull. 61 (2006) 116; TFSS 7 Pustaka: TFSS 7 (2011) 195.
(2011) 186.
Syzygium creaghii (Ridl.) Merr. & L.M. Perry
Syzygium caudatum (Merr.) Airy Shaw Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Persebaran: Borneo. Darussalam, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran dan tanah liat Dipterocarpaceae campuran, pada tanah liat
berpasir dekat pantai, hutan pegunungan berpasir, terutama di lereng bukit, atau di
bawah pada ketinggian 650-1.600 m. bagian atas hutan Dipterocarpaceae pada
Pustaka: TFSS 7 (2011) 188. ketinggian sekitar 900 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 197.
Syzygium cephalophorum (Ridl.) Merr. &
L.M. Perry Syzygium crypteronioides P.S. Ashton
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Daerah peralihan
Dipterocarpaceae campuran dengan tanah antara hutan Dipterocarpaceae dan hutan
liat yang subur, pada ketinggian hingga kerangas.
650 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 198.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 189.
Syzygium cuneiforme Merr. & L.M. Perry
Syzygium chaii P.S. Ashton Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, Dipterocarpaceae campuran, pada tanah liat
pada ketinggian 1.080 m. atau daerah berbatu kapur, pada ketinggian
Pustaka: TFSS 7 (2011) 190. 1.200 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 198.
Syzygium claviflorum (Roxb.) Wall. ex
Steudel ssp. tavaiense P.S. Ashton Syzygium dasyphyllum Merr. & L.M. Perry
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah (Kinabalu).
Habitat dan ekologi: Hutan di atas batuan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
yang mengandung logam berat. atas, pada ketinggian 900-2.300 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 193. Pustaka: TFSS 7 (2011) 200.

86 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Syzygium durifolium Merr. & L.M. Perry Syzygium flagrimonte P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Dipterocarpaceae campuran, pada tanah berbatu kapur (karst), pada ketinggian
yang mengalami pencucian. 1.600 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 200. Pustaka: TFSS 7 (2011) 207.
Syzygium elliptilimbum (Merr.) Merr. & Syzygium fossiramulosum P.S. Ashton
L.M. Peryy Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Timur. dan daerah berbatu kapur, pada ketinggian
Habitat dan ekologi: Hutan
di bawah 400 m.
Dipterocarpaceae campuran, hutan
sekunder dan hutan rawa gambut di Pustaka: TFSS 7 (2011) 209.
dataran rendah.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 201. Syzygium fulvotomentosum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Syzygium elopurae (Ridl.) Merr. L.M. Perry Darussalam.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan primer dan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah di sekunder dekat sungai, pada ketinggian
atas batuan induk yang mengandung 800 m.
logam berat. Pustaka: TFSS 7 (2011) 209.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 202.
Syzygium georgeae P.S. Ashton
Syzygium erythranthum Merr. & L.M. Persebaran: Sabah.
Perry Habitat dan ekologi: Daerah berbatu-batu di
Persebaran: Sabah (Kinabalu). tepi sungai.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: TFSS 7 (2011) 212.
atas, pada ketinggian 2.100-2.400 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 202. Syzygium gladiatum (Ridl.) Merr. & L.M.
Perry
Syzygium eugeniforme P.S. Ashton Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Persebaran: Sarawak (Lawas district). Tengah.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 203. Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran.
Syzygium faciflorum P.S. Ashton
Pustaka: TFSS 7 (2011) 214.
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
atas, pada ketinggian 1.780-2.500 m. Syzygium glanduligerum (Ridl.) Merr. &
Pustaka: TFSS 7 (2011) 203. L.M. Perry
Persebaran: Borneo.
Syzygium filiforme (Wall. ex Duthie) Habitat dan ekologi: Hutan
Chantar. & J. Parn. ssp. paraiense (Merr. & Dipterocarpaceae campuran, hutan
L.M. Perry) P.S. Ashton kerangas, di bagian atas hutan
Persebaran: Sabah (Kinabalu). Dipterocarpaceae dan daerah berbatu
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, kaapur dengan ketinggian 1.550 m.
pada ketinggian 1.200-1.500 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 215.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 207.

Kade Sidiyasa | 87
Syzygium gracilipaniculatum P.S. Ashton Syzygium imperiale P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat, Persebaran: Sarawak, Sabah.
Kalimantan Timur. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, hutan Dipterocarpaceae campuran dadaran
pegunungan, pada ketinggian hingga rendah, pada tanah liat yang subur.
2.100-2.400 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 224.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 215.
Syzygium jaherii Merr. & L.M. Perry
Syzygium havilandii (Merr.) Merr. & L.M. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Perry Pustaka: TFSS 7 (2011) 226.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut, Syzygium kalahiense Korth.
hutan kerangas dan hutan pegunungan Persebaran: Borneo.
atas, pada ketinggian hingga 1.330 m. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 218. Dipterocarpaceae campuran dan daerah
limpasan sungai, hutan rawa gambut dan
Syzygium houttuynii Merr. & L.M. Perry hutan perbukitan, pada ketinggian 1.000 m.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Pustaka: TFSS 7 (2011) 228.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
atas, pada ketinggian 750-3.700 m. Syzygium khoonmengianum P.S. Ashton
Pustaka: TFSS 7 (2011) 220. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
bawah, pada ketinggian sekitar 1.250 m.
Syzygium houttuniifolium P.S. Asthon
Pustaka: TFSS 7 (2011) 229.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Derah bagian atas
Syzygium kiauense Merr. & L.M. Perry
hutan Dipterocarpaceae, pada ketinggian Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
850-920 m. Darussalam, Kalimantan Timur.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 221. Habitat dan ekologi: Daerah dekat sungai,
daerah berbatu-batu dan bagian atas hutan
Syzygium idrisii P.S. Ashton Dipterocarpaceae, pada ketinggian hingga
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, 1.600 m.
Kalimantan Timur. Pustaka: TFSS 7 (2011) 229.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran dan tanah Syzygium kinabaluense (Stapf) Merr. &
berbasir dalam. L.M. Perry
Pustaka: TFSS 7 (2011) 222. Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Syzygium iliasii P.S. Ashton atas, pada ketinggian 1.500-4.000 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: TFSS 7 (2011) 230.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, kadang- Syzygium kudatense P.S. Ashton
kadang pada tanah berpasir dengan Persebaran: Sabah.
ketinggian 250-700 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 231.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 222.

88 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Syzygium lambirense P.S. Ashton Syzygium moultonii (Merr.) Merr. & L.M.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. Perry
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak.
dan hutan pegunungan bawah, punggung Habitat dan ekologi: Hutan kerangas.
bukit pada ketinggian hingga 695 m. Pustaka: TFSS 7 (2011) 243.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 234.
Syzygium multibracteolatum (Merr.)
Syzygium lamii Merr. & L.M. Perry Merr. & L.M. Perry
Persebaran: Kalimantan Barat, Kalimantan Persebaran: Borneo.
Tengah (Buntok). Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, daerah
Pustaka: TFSS 7 (2011) 307. perbukitan dan hutan dekat pantai, pada
ketinggian 1.000 m.
Syzygium leucocladum Merr. & L.M. Perry Pustaka: TFSS 7 (2011) 244.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Darussalam. Syzygium myrtilloides Merr. & L.M. Perry
Habitat dan ekologi: Hutan primer dan Persebaran: Sabah (Kinabalu).
sekunder. Habitat dan ekologi: Daerah punggung di
Pustaka: TFSS 7 (2011) 235. hutan pegunungan, daerah berbatu-batu,
pada ketinggian 1.000-1.500 m.
Syzygium leucophloium Merr. & L.M. Perry Pustaka: TFSS 7 (2011) 246.
Persebaran: Kalimantan Selatan.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 306. Syzygium neriifolium Becc. ex Merr. & L.M.
Perry
Syzygium lunduense (Merr.) Merr. & L.M. Persebaran: Sarawak.
Perry Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai
Persebaran: Borneo. yang berarus deras.
Habitat dan ekologi: Hutan Pustaka: TFSS 7 (2011) 248.
Dipterocarpaceae campuran, pada daerah
lembah dan lembab. Syzygium nigropunctatum Merr. & L.M.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 238. Perry
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Syzygium medium (Korth.) Merr. & L.M. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
Perry pada ketinggian sekitar 1.200 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: TFSS 7 (2011) 250.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 241. Syzygium nummularium Airy Shaw
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Syzygium monticolum Merr. & L.M. Perry Timur.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan atas, pada ketinggian 700-1.600 m.
Dipterocarpaceae campuran dan hutan Pustaka: TFSS 7 (2011) 251.
pegunungan.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 242.

Kade Sidiyasa | 89
Syzygium oblanceolatum (C.B. Rob.) Syzygium paludosum P.S. Ashton
Merr. ssp. kihamense (Merr. & L.M. Perry) Persebaran: Sarawak.
P.S. Ashton jarang di hutan Dipterocarpaceae
Persebaran: Borneo. campuran di daerah perbukitan dekat
Habitat dan ekologi: Hutan pantai.
Dipterocarpaceae campuran dan hutan Pustaka: TFSS 7 (2011) 257.
pegunungan, pada ketinggian hingga
1.700 m. Syzygium panzeri Merr. & L.M. Perry
Pustaka: TFSS 7 (2011) 252. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Syzygium oblanceolatum (C.B. Rob.) dan di bagian atas hutan Dipterocarpaceae,
Merr. ssp. kinabaluense P.S. Ashton pada tanah lempung yang subur dengan
Persebaran: Sabah. ketinggian hingga 1.600 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: TFSS 7 (2011) 258.
bawah, pada ketinggian hingga
1.400-1.700 m. Syzygium paradoxum (Merr.) Masam.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 253. Persebaran: Brunei Darussaalam, Sarawak,
Kalimantan Barat.
Syzygium odoardoi Merr. & L.M. Perry Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang
Persebaran: Borneo. sungai.
Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang Pustaka: TFSS 7 (2011) 258.
sungai, hutan Dipterocarpaceae campuran
dan hutan perbukitan, pada ketinggian Syzygium penibukanense Merr. & L.M.
hingga 1.400 m. Perry
Pustaka: TFSS 7 (2011) 254. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan
Syzygium oligomyrum Diels Dipterocarpaceae campuran dekat pantai
Persebaran: Borneo. yang tanahnya berpasir dan bagian atas
Habitat dan ekologi: Hutan hutan Dipterocarpaceae, pada ketinggian
Dipterocarpaceae campuran pada 700-1.500 m.
ketinggian di bawah 400 m dan hutan Pustaka: TFSS 7 (2011) 261.
pegunungan pada ketinggian hingga
1.300 m. Syzygium perspicuinervium (Merr.)
Pustaka: TFSS 7 (2011) 254. Masam.
Persebaran: Borneo.
Syzygium pachysepalum Merr. & L.M. Habitat dan ekologi: Hutan
Perry Dipterocarpaceae campuran, termasuk
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan daerah berbatu kapur di dataran rendah.
Barat. Pustaka: TFSS 7 (2011) 262.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 300 m dan hutan Syzygium petrophilum Merr. & L.M. Perry
pegunungan, pada ketinggian Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu)
1.000-2.300 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 256. bawah dengan bebatuan yang
mengandung logam berat, pada ketinggian
1.500-1.800 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 263.

90 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Syzygium phryganodes Merr. & L.M. Perry Syzygium quadricostatum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Timur. Darussalam, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu di Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
dataran rendah dan hutan kerangas di bawah dan atas, pada ketinggian 800-3.000
pegunungan bawah, pada ketinggian m, kadang di hutan kerangas, daerah lereng
hingga 150-1.500 m. dan dekat sungai.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 263. Pustaka: TFSS 7 (2011) 272.

Syzygium pontianakense Merr. & L.M. Syzygium racemosum (Blume) DC. ssp.
Perry calcimontanum (P.S. Ashton) P.S. Ashton
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Daerah batu kapur.
Dipterocarpaceae campuran dataran Pustaka: TFSS 7 (2011) 274.
rendah, kadang-kadang daerah punggung
bukit yang tinggi hingga pada ketinggian Syzygium ramiflorum Airy Shaw
800 m. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 265. Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, tanah liat
Syzygium praestantilimbum Merr. & L.M. berpasir, dan bagian atas hutan
Perry Dipterocarpaceae, hingga pada ketinggian
Persebaran: Borneo. 1.000 m.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut, Pustaka: TFSS 7 (2011) 274.
hutan kerangas, kadang-kadang hutan
Dipterocarpaceae campuran dataran Syzygium rejangense Merr. & L.M. Perry
rendah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 266. Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang
sungai hingga di bagian punggung bukit,
Syzygium pterophorum Merr. & L.M. Perry hingga pada ketinggian 700 m.
Persebaran: Sabah. Pustaka: TFSS 7 (2011) 275.
Habitat dan ekologi: Daerah punggung
bukit di hutan pegunungan bawah, pada Syzygium remotifolium (Ridl.) Merr. & L.M.
ketinggian 1.200-1.700 m. Perry
Pustaka: TFSS 7 (2011) 267. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan
Syzygium punctilimbum (Merr.) Merr. & Dipterocarpaceae campuran di dataran
L.M. Perry rendah.
Persebaran: Sarawak, Borneo. Pustaka: TFSS 7 (2011) 276.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
pada ketinggian 1.400-2.500 m, menurun di Syzygium resulentum Merr. & L.M. Perry
daerah bukit berbatu hingga ketinggian 300 Persebaran: Borneo.
m, hutan kerangas dan daerah batu kapur. Habitat dan ekologi: Tanah berpasir di hutan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 267. Dipterocarpaceae campuran, pada
ketinggian di bawah 700 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 280.

Kade Sidiyasa | 91
Syzygium selukaifolium P.S. Ashton Syzygium tawahense (Korth.) Merr. & L.M.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Perry
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
bawah dan hutan kerangas dataran rendah, Darussalam, Kalimantan Timur.
pada ketinggian hingga 1.000 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: TFSS 7 (2011) 283. dan rawa gambut, pada ketinggian dibawah
400 m.
Syzygium silamense P.S. Ashton Pustaka: TFSS 7 (2011) 291.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, Syzygium tenuicaudatum Merr. & L.M.
pada tanah dengan batuan induk yang Perry
berkadar logam tinggi, pada ketinggian Persebaran: Sarawak, Sabah.
sekitar 850 m. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 284. Dipterocarpaceae campuran dan daerah
sepanjang sungai.
Syzygium soepadmoi P.S. Ashton Pustaka: TFSS 7 (2011) 292.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan Syzygium tenuilimbum P.S. Ashton
Dipterocarpaceae campuran dengan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
bebatuan yang berkadar logam tinggi. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 285. Dipterocarpaceae campuran dan hutan
pegunungan, pada ketinggian
Syzygium steenisii Merr. & L.M. Perry 1.200-1.480 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: TFSS 7 (2011) 293.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
hutan pegunungan, pada ketinggian 600- Syzygium treubii Merr. & L.M. Perry
2.400 m. Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 287. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 294.
Syzygium stipitatum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah. Syzygium tubiflorum P.S. Ashton
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai. Persebaran: Sabah.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 287. Habitat dan ekologi: Daerah punggung
bukit di hutan pegunungan, pada
Syzygium subisense P.S. Ashton ketinggian sekitar 1.220 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: TFSS 7 (2011) 294.
Habitat dan ekologi: Daerah bukit kapur,
pada ketinggian sekitar 400 m. Syzygium ultramaficum P.S. Ashton
Pustaka: TFSS 7 (2011) 289. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah batu kapur dan
Syzygium subsessilifolium (Merr.) Merr. & bebatuan yang berkadar logam tinggi di
L.M. Perry hutan Dipterocarpaceae campuran dataran
Persebaran: Sarawak, Sabah. rendah, pulau karang dan hutan
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai di pegunungan bawah.
dataran rendah. Pustaka: TFSS 7 (2011) 295.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 289.

92 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Syzygium urceolatum (Korth.) Merr. & L.M. Syzygium villamilii (Merr.) Merr. & L.M.
Perry ssp. urceolatum Perry
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Darussalam.
hutan Dipterocarpaceae campuran dengan Habitat dan ekologi: Hutan primer dan
batuan induk yang berkadar logan tinggi, sekunder, hutan Dipterocarpaceae, daerah
pada ketinggian sekitar 800 m. tepi sungai dan kadang-kadang pada
Pustaka: TFSS 7 (2011) 296. daerah yang batuan induknya berkadar
logam tinggi.
Syzygium urceolatum (Korth.) Merr. & L.M. Pustaka: TFSS 7 (2011) 300.
Perry ssp. kuchingense (Merr.) P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Syzygium villiferum (Ridl.) Masam.
Darussalam, Kalimantan Timur. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran dan hutan Dipterocarpaceae campuran dan hutan
pegunungan (di Sarawak) pada ketinggian kerangas dataran rendah, hutan
2.500 m. pegunungan pada ketinggian hingga 1.500
Pustaka: TFSS 7 (2011) 297. m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 301.
Syzygium valdecoriaceum P.S. Ashton
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Tristaniopsis anomala (Merr.) P.G. Wilson
Darussalam, Kalimantan Selatan. & J.T. Waterh.
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Dipterocarpaceae campuran, terutama di Darussalam, Kalimantan Barat.
bagian punggung bukit, tanah berpasir, Habitat dan ekologi: Daerah punggung
pada ketinggian 800 m. bukit dan hutan kerangas di daerah
Pustaka: TFSS 7 (2011) 297. pegunungan bawah, pada ketinggian
120-1.600 m.
Syzygium valentissimum P.S. Ashton Pustaka: TFSS 7 (2011) 311.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan Tristaniopsis beccarii (Ridl.) P.G. Wilson &
Dipterocarpaceae campuran . J.T. Waterh.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 299. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Syzygium velutinum A.P. Davis rawa gambut, pada ketinggian hingga
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei 1.300 m.
Darussalam. Pustaka: TFSS 7 (2011) 313.
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran dan daerah Tristaniopsis bilocularis (Stapf.) P.G.
yang berbatasan dengan hutan kerangas, Wilson & J.T. Waterh.
pada ketinggian di bawah 500 m. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 299. Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
pada ketinggian 700-2000 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 313.

Kade Sidiyasa | 93
Tristaniopsis elliptica (Stapf.) P.G. Wilson & Tristaniopsis pentandra (Merr.) P.G.
J.T. Waterh. Wilson & J.T. Waterh.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Darussalam.
pada ketinggian 1.500-3.300 m, kadang di Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah dengan batuan induk yang berkadar rawa gambut dan hutan kerangas di daerah
logam tinggi dan batu kapur, pada pegunungan , pada ketinggian hingga
ketinggian di atas 900 m. 1.800 m
Pustaka: TFSS 7 (2011) 314. Pustaka: TFSS 7 (2011) 320

Tristaniopsis kinabaluensis P.S. Ashton Tristaniopsis rubiginosa S.Teo ex P.S.


Persebaran: Sabah. Ashton
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
bawah, pada ketinggian 800-1.500 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
Pustaka: TFSS 7 (2011) 315. hamparan pasir dekat pantai.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 321.
Tristaniopsis marguensis (Griff.) P.G.
Wilson & J.T. Waterh. ssp. tavaiensis P.S. Tristaniopsis whiteana (Griff.) P.G. Wilson
Ashton & J.T. Waterh. ssp. monostemon P.S.
Persebaran: Sabah. Asthon
Habitat dan ekologi: Daerah bebatuan yang Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
berkadar logam tinggi. Kalimantan Barat.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 317. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan
daerah tepi sungai.
Tristaniopsis microcarpa P.S. Ashton Pustaka: TFSS 7 (2011) 322.
ssp. microcarpa
Persebaran: Sarawak, Sabah, Brunei Whiteodendron moultonianum (W.W.
Darussalam, Kalimantan Barat. Sm.) Steenis
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Dipterocarpaceae campuran dengan Kalimantan Barat.
ketinggian hingga 1.000 m, kadang-kadang Habitat dan ekologi: Hutan
di daerah tepi sungai. Dipterocarpaceae campuran, pada
Pustaka: TFSS 7 (2011) 319. ketinggian hingga 450 m.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 325.
Tristaniopsis microcarpa P.S. Ashton
ssp. corymbosa P.S. Ashton
Persebaran: Sabah. OCHNACEAE
Habitat dan ekologi: Daerah bebatuan yang
berkadar logam tinggi dan hutan kerangas Schuurmansiella angustifolia (Hook.f.)
di daerah pegunungan bawah, pada Hall.f.
ketinggian 850-1.000 m. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: TFSS 7 (2011) 319. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 600 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 268.

94 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


OLEACEAE Adinandra borneensis Kobuski
Persebaran: Borneo.
Chionanthus pluriflorus (Knobl.) Kew Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo, kecuali Kalimantan Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 81.
Selatan.
Pustaka: MLMI-NDTCK 2 (1997) 489. Adinandra caudatifolia Kobuski
Persebaran: Sabah.
Schrebera kusnotoi Kosterm. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Kalimantan Timur. hingga ketinggian 1.850 m.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur. Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 72.
Pustaka: Reinw. 2 (1953) 360.
Adinandra clemensiae Kobuski
Persebaran: Borneo.
OXALIDACEAE Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 2.400 m.
Sarcotheca glauca (Hook.f.) Hall.f. Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 77.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Sabah. Adinandra collina Kobuski
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: FM I,7 (1971) 172; TFSS 1 (1995) Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 76
291.
Adinandra colombonensis Kobuski
Sarcotheca macrophylla Blume
Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan, daerah dekat
pantai. Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 59.
Pustaka: FM I,7 (1971) 174; MLMI-NDTCK 2
(1997) 490. Adinandra cordifolia Ridl. var. cordifolia
Persebaran: Borneo.
Sarcotheca ochracea Hall.f. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak. hingga ketinggian 1.800 m.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai. Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 65.
Pustaka: FM I,7 (1971) 173.
Adinandra cordifolia Ridl. var. strigosa
Sarcotheca rubrinervis Hall.f. Kobuski
Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai, Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
pada tanah berlempung. pada ketinggian 1.350 m.
Pustaka: FM I,7 (1971) 173. Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 65.

Adinandra dasyantha Korth.


PENTAPHYLACACEAE (THEACEAE pp) Persebaran: Sarawak.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 82.
Adinandra acuminata Korth.
Persebaran: Sarawak. Adinandra hullettii King
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 73. Persebaran: Sarawak
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 68

Kade Sidiyasa | 95
Adinandra impressa Kobuski PERACEAE (EUPHORBIACEAE pp)
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Trigonopleura macrocarpa Airy Shaw
pada ketinggian 2.000-5.000 m. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 54. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 40 (1995) 371.
Adinandra magniflora Kobuski
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan PHYLLANTHACEAE (EUPHORBIACEAE pp)
hingga ketinggian 2.300 m.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 79.
Antidesma hosei Pax & Hoffm.
var. angustatum Airy Shaw
Adinandra myrioneura Kobuski
Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 212.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 83.
Antidesma leucopodum Miq.
Adinandra nunkokensis Kobuski
Persebaran: Borneo. var. kinabaluense Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sabah.
tengah hingga ketinggian 800 m. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 70. tengah hingga ketinggian 1.950 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 213.
Adinandra plagiobasis Airy Shaw
Persebaran: Borneo. Antidesma leucopodum Miq.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. var. platyphyllum Airy Shaw
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 80. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Adinandra quenquepartita Kobuski Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 213.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Antidesma linearifolium Pax & Hoffm
pada ketinggian 2.100-2.700 m. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 53. Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi
sungai.
Adinandra subsessilis Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 213.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Antidesma montis-silam Airy Shaw
tengah hingga ketinggian 900 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 66. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 600 m.
Adinandra verrucosa Stapf Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 214.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Antidesma polystylum Airy Shaw
pada ketinggian 2.000-4.000 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: J. Arn. Arb. 28 (1947) 58. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 215.

96 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Antidesma riparium Airy Shaw Aporusa chalarocarpa Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
daerah sepanjang tepi sungai. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 34.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 215.
Aporusa elmeri Airy Shaw
Antidesma stenocarpum Airy Shaw Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 35.
daerah sepanjang tepi sungai.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 216. Aporusa fulvovittata Schot
Persebaran: Sabah.
Antidesma stenophyllum Merr. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak. hingga ketinggian 1.700 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 216. Pustaka: Blumea 40 (1995) 455.

Antidesma venenosum (Merr.) Airy Shaw Aporusa granularis Airy Shaw


Persebaran: Borneo (kecuali Brunei Persebaran: Borneo.
Darussalam). Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 37.
hingga ketinggian 900 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 219. Aporusa illustris Airy Shaw
Persebaran: Sarawak.
Aporusa acuminatissima Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo. hingga ketinggian 1.350 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 37.
hingga ketinggian 1.050 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 32. Aporusa lagenocarpa Airy Shaw
Persebaran: Borneo
Aporusa alia Schot Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Borneo. hingga ketinggian 1.080 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 37.
termasuk hutan rawa dan hutan kerangas.
Pustaka: Blumea 40 (1995) 453. Aporusa lucida (Miq.) Airy Shaw
var. trilocularis Schot
Aporusa bullatissima Airy Shaw Persebaran: Borneo.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Blumea 40 (1995) 457.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.200 m. Aporusa nitida Airy Shaw
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 34. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah pantai hingga
Aporusa caloneura Airy Shaw ketinggian 600 m.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 39.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.250 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 34.

Kade Sidiyasa | 97
Aporusa rhacostyla Airy Shaw Baccaurea sarawakensis Pax & K.Hoffm.
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 40. hingga ketinggian 1.600 m.
Pustaka: Blumea Suppl. 12 (2000) 177.
Aporusa sarawakensis Schot
Persebaran: Borneo. Baccaurea stipulata J.J. Sm.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Borneo.
hingga ketinggian 900 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Blumea 40 (1995) 458. hingga ketinggian 1.500 m.
Pustaka: MLMI-NDTCK 1 (1997) 210.
Aporusa stenostachys Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Baccaurea trigonocarpa Merr.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 41. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.300 m.
Aporusa symplocoides (Hook.f.) Gag Pustaka: Blumea Suppl. 12 (2000) 188.
var. chondroneura (Airy Shaw) Airy Shaw
Persebaran: Borneo. Borneodendron aenigmaticum Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sabah.
hingga ketinggian 1.250 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 42. hingga ketinggian 1.050 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 60.
Ashtonia excelsa Airy Shaw
Persebaran: Borneo. Bridelia adusta Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak, Sabah.
hutan rawa dan kerangas, hingga pada Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
ketinggian 1.100 m. hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 175; MLMI- Pustaka: Blumea 41 (1996) 304.
NDTCK 1 (1997) 207.
Bridelia glauca Blume var. sosopodonica
Baccaurea angulata Merr. (Airy Shaw) S. Dressler
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 800 m. hingga ketinggian 1.300 m.
Pustaka: Blumea Suppl. 12 (2000) 96; MLMI- Pustaka: Blumea 41 (1996) 315.
NDTCK 1 (1997) 209.
Cleistanthus acuminatissmus Merr.
Baccaurea dolichobotrys Merr. Persebaran: Sabah.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 77.
sungai hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: Blumea Suppl. 12 (2000) 110. Cleistanthus bakonensis Airy Shaw
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 78.

98 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Cleistanthus beccarianus Jabl. Cleistanthus pyrrhocarpus Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 600 m. hingga ketinggian 700 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 78. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 86.

Cleistanthus coriaceus Airy Shaw Cleistanthus sarawakensis Jabl.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 86.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 79.
Cleistanthus striatus Airy Shaw
Cleistanthus elongatus Jabl. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan pantai. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 86.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 80.
Cleistanthus winkleri Jabl.
Cleistanthus glabratus Jabl. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 88.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 81.
Dicoelia beccariana Benth.
Cleistanthus paxii Jabl. Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan Dipetocarpaceae
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. dataran rendah, daerah tepi sungai, hutan
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 84. kerangas serta hutan bekas tebangan dan
hutan sekunder, pada ketinggian 10-800 m.
Cleistanthus podopyxis Airy Shaw Pustaka: Blumea 56 (2011) 212.
Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Flueggea gracilis (Merr.) Petra Hoffm
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 84. Richeriella malayana Hend. var.
macrocarpa Airy Shaw
Cleistanthus peudopodocarpus Jabl. Persebaran: Sarawak
var. leptosus Airy Shaw Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Persebaran: Sarawak. (daerah berbatu kapur).
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 191.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 85.

Cleistanthus pubens Airy Shaw PITTOSPORACEAE


Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pittosporum linearifolium J.B. Sugau
hingga ketinggian 1.100 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 85. Habitat dan ekologi: Hutan perbukitan
hingga ketinggian 1.200 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 300.

Kade Sidiyasa | 99
Pittosporum silamense J.B. Sugau Podocarpus borneneensis de Laub.
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Habitat dan ekologi: Daerah berbukit Barat.
dengan kandungan logam yang tinggi pada Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, hutan
ketinggian 800 m. pegunungan, pada ketinggian 700-2.070 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 303. Pustaka: FM I,10 (1988) 403; MLMI-NDTCK 2
(1997) 501.

PODOCARPACEAE Podocarpus brevifolius (Stapf) Foxw.


Persebaran: Sabah (Kinabalu).
Dacrycarpus kinabaluensis (Wasscher) de Habitat dan ekologi: Daerah berbatu granite
Laub. hingga ketinggian 3.750 m.
Persebaran: Sabah (Kinabalu). Pustaka: FM I,10 (1988) 414.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 4.000 m. Podocarpus confertus de Laub.
Pustaka: FM I,10 (1988) 381. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah berbukit
Dacrycarpus steupii (Wasscher) de Laub. dengan kandungan logam yang tinggi
Persebaran: Kalimantan Timur. hingga ketinggian 1.200 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Pustaka: FM I,10 (1988) 408.
Pustaka: FM I,10 (1988) 380.
Podocarpus gibbsii Gray
Dacrydium ericoides de Laub. Persebaran: Sabah (Kinabalu).
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan hingga ketinggian 2.400 m.
hingga ketinggian 1.500 m. Pustaka: FM I,10 (1988) 408.
Pustaka: FM I,10 (1988) 371.
Podocarpus globulus de Laub.
Dacrydium gibbsiae Stapf Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sabah (Kinabalu). Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan hingga ketinggian 1.500 m.
hingga ketinggian 3.600 m. Pustaka: FM I,10 (1988) 406.
Pustaka: FM I,10 (1988) 369.
Podocarpus laubenfelsii Tiong
Dacrydium gracilis de Laub. Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Persebaran: Sarawak, Sabah. Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan kerangas hingga
hingga ketinggian 1.800 m. ketinggian 1.600 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 367. Pustaka: FM I,10 (1988) 416.

Palcatifolium angustum de Laub. Podocarpus micropedunculatus de Laub.


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Brunei, Sabah.
Habitat dan ekologi: Daerah dekat pantai. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,10 (1988) 374. Pustaka: FM I,10 (1988) 405.

100 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


POLYGALACEAE Xanthophyllum ceraceifolium Meijden
Persebaran: Sarawak.
Xanthophyllum adenotus Miq. var. Habitat dan ekologi: Hutan
lineare Meijden Dipterocarpaceae campuran dataran
Persebaran: Sabah. rendah.
Pustaka: FM I,10 (1988) 516. Pustaka: FM I,10 (1988) 517; TFSS 6 (2007)
242.
Xanthophyllum beccarianum Chodat
Persebaran: Borneo. Xanthophyllum clovis Meijden
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi Timur.
sungai, pada ketinggian hingga 200 m. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: FM I,10 (1988) 522; TFSS 6 (2007) Dipterocarpaceae campuran dataran
236. rendah, daerah lereng atau hutan kerangas.
Pustaka: FM I,10 (1988) 517; TFSS 6 (2007)
Xanthophyllum bicolor W.J. de Wilde & 244.
Duyfjes
Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam. Xanthophyllum contractum Meijden
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi Habitat dan ekologi: Hutan tepi sungai
sungai atau perbukitan di dataran rendah. dataran rendah.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 238. Pustaka: FM I,10 (1988) 532; TFSS 6 (2007)
246.
Xanthophyllum borneense Miq.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Xanthophyllum ecarinatum Chodat
Timur. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai, Habitat dan ekologi: Hutan
lereng bukit dengan ketinggian di bawah Dipterocarpaceae campuran dataran rendah
300 m. dan hutan pegunungan, daerah tepi sungai
Pustaka: FM I,10 (1988) 508; TFSS 6 (2007) atau lereng bukit yang terjal, pada
239. ketinggian 100-1.250 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 539; TFSS 6 (2007)
Xanthophyllum brachystachyum W.J. de 247; MLMI-NDTCK 2 (1997) 505.
Wilde & Duyfjes
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Xanthophyllum ferrugineum Meijden
Habitat dan ekologi: Hutan
Persebaran: Borneo.
Dipterocarpaceae campuran, pada
Habitat dan ekologi: Hutan
ketinggian 500-900 m.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 241. Dipterocarpaceae campuran, daerah
punggung bukit, pada ketinggian hingga
Xanthophyllum brevipes Meijden 500 m.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Pustaka: FM I,10 (1988) 503; TFSS 6 (2007)
Habitat dan ekologi: Hutan 250; MLMI-NDTCK 2 (1997) 508.
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi
sungai dan lereng bukit, pada ketinggian di
bawah 100 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 536; TFSS 6 (2007)
241; MLMI-NDTCK 2 (1997) 505.

Kade Sidiyasa | 101


Xanthophyllum havilandii Chodat Xanthophyllum macrophyllum Baker
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, daerah tepi Dipterocarpaceae campuran dataran rendah
sungai atau lereng di dataran rendah. dan hutan pegunungan, daerah tepi sungai
Pustaka: TFSS 6 (2007) 255. atau lereng bukit, pada ketinggian hingga
1.750 m.
Xanthophyllum heterophyllum Meijden Pustaka: FM I,10 (1988) 507; MLMI-NDTCK 2
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam, (1997) 510; TFSS 6 (2007) 261.
Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, di Xanthophyllum montanum Meijden
daerah lereng atau punggung bukit. Persebaran: Sabah.
Pustaka: FM I,10 (1988) 519; TFSS 6 (2007) Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
257. pada ketinggian 900-1.600 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 532; TFSS 6 (2007)
Xanthophyllum hildebrandii Meijden 262.
Persebaran: Sabah (Kinabalu).
Habitat dan ekologi: Hutan Xanthophyllum neglectum Meijden
Dipterocarpaceae campuran di perbukitan, Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan.
pada ketinggian sekitar 1.000 m. Habitat dan ekologi: Hutan
Pustaka: FM I,10 (1988) 532; TFSS 6 (2007) Dipterocarpaceae campuran dan hutan
258. pegunungan bawah, daerah tepi sungai
yang berbatu-batu, pada ketinggian hingga
Xanthophyllum hosei Ridl. 600 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: FM I,10 (1988) 509; TFSS 6 (2007)
Pustaka: FM I,10 (1988) 502. 263; MLMI-NDTCK 2 (1997) 510.

Xanthophyllum lineare (Meijden) W.J. de Xanthophyllum nigricans Meijden


Wilde & Duyfjes Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Daerah dan punggung
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu-batu, bukit pada ketinggian hingga 600 m .
pada ketinggian 200-500 m. Pustaka: FM I,10 (1988) 508; TFSS 6 (2007)
Pustaka: TFSS 6 (2007) 260. 264.

Xanthophyllum longum W.J. de Wilde & Xanthophyllum nitidum W.J. de Wilde &
Duyfjes Duyfjes
Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah, Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
daerah tepi sungai dan perbukitan. pada daerah yang berbatu-batu, pada
Pustaka: TFSS 6 (2007) 261. ketinggian 100-400 m.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 265.

Xanthophyllum ovatifolium Chodat


Persebaran: Sarawak.
Pustaka: FM I,10 (1988) 508; TFSS 6 (2007)
266.

102 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Xanthophyllum pachycarpon W.J. de Xanthophyllum pseudoadenotus
Wilde & Duyfjes Meijden
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Barat. Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai,
Habitat dan ekologi: Hutan pada ketinggian sekitar 200 m.
Dipterocarpaceae campuran, daerah Pustaka: FM I,10 (1988) 521; TFSS 6 (2007)
perbukitan, pada ketinggian hingga 650 m. 272.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 267.
Xanthophyllum purpureum Ridl.
Xanthophyllum parvifolium Meijden Persebaran: Borneo.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Habitat dan ekologi: Hutan
Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran dan hutan
Dipterocarpaceae campuran dan hutan
kerangas, pada ketinggian 30-1.200 m. pegunungan bawah, daerah tepi sungai
Pustaka: FM I,10 (1988) 510; TFSS 6 (2007) hingga punggung bukit, pada ketinggian
268. hingga 1.100 m.
Pustaka: FM I,10 (1988) 522; TFSS 6 (2007)
Xanthophyllum pauciflorum Meijden 275.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan Xanthophyllum ramiflorum Meijden
Dipterocarpaceae campuran dan hutan Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
perbukitan, pada ketinggian 250-800 m. Kalimantan Barat.
Pustaka: FM I,10 (1988) 509; TFSS 6 (2007) Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut
268. dan kerangas.
Pustaka: FM I,10 (1988) 530; TFSS 6 (2007)
Xanthophyllum pedicellatum Meijden 276.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Timur. Xanthophyllum rectum W.J. de Wilde &
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, di Duyfjes
lereng dan punggung bukit, hutan rawa, Persebaran: Sarawak.
pada ketinggian hingga 500 m. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, daerah
Pustaka: FM I,10 (1988) 522; TFSS 6 (2007) punggung bukit dan daerah kering yang
270; MLMI-NDTCK 2 (1997) 510. berbatu-batu.
Pustaka: TFSS 6 (2007) 278.
Xanthophyllum penibukanense Heine
Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Xanthophyllum reflexum Meijden
Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Sarawak.
Dipterocarpaceae campuran dan hutan Habitat dan ekologi: Hutan
pegunungan, pada ketinggian hingga Dipterocarpaceae campuran dataran
1.500 m. rendah.
Pustaka: FM I,10 (1988) 521; TFSS 6 (2007) Pustaka: FM I,10 (1988) 519; TFSS 6 (2007)
271. 278.

Xanthophyllum petiolatum Meijden


Persebaran: Brunei.
Pustaka: FM I,10 (1988) 517.

Kade Sidiyasa | 103


Xanthophyllum resupinatum Meijden Xanthophyllum tardicrescens Meijden
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, daerah datar, Dipterocarpaceae campuran.
lereng hingga punggung bukit dengan Pustaka: FM I,10 (1988) 510; TFSS 6 (2007)
ketinggian hingga 600 m. 289.
Pustaka: FM I,10 (1988) 504; TFSS 6 (2007)
280; MLMI-NDTCK 2 (1997) 511. Xanthophyllum tenue Chodat
Persebaran: Borneo.
Xanthophyllum reticulatum Chodat Habitat dan ekologi: Hutan
Persebaran: Sabah, Brunei Darussalam. Dipterocarpaceae campuran dan hutan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, daerah tepi sungai atau lereng
Dipterocarpaceae campuran, daerah rawa, bukit, pada ketinggian hingga 1.500 m.
tepi sungai atau lereng, pada ketinggian Pustaka: FM I,10 (1988) 509; TFSS 6 (2007)
hingga 400 m. 290; MLMI-NDTCK 2 (1997) 511.
Pustaka: FM I,10 (1988) 523; TFSS 6 (2007)
281. Xanthophyllum trichocladum Chodat
Sarawak, Sarawak, Sabah, Kalimantan Timur.
Xanthophyllum rufum A.W. Benn. Habitat dan ekologi: Hutan
Persebaran: Borneo. Dipterocarpaceae campuran, daerah dekat
Habitat dan ekologi: Hutan sungai dan lereng bukit, pada ketinggian
Dipterocarpaceae campuran hingga hingga 500 m.
ketinggian 300 m. Pustaka: FM I,10 (1988) 523; TFSS 6 (2007)
Pustaka: MLMI-NDTCK 2 (1997) 511. 290.

Xanthophyllum schizocarpon Chodat Xanthophyllum velutinum Chodat


Persebaran: Borneo (kecuali Brunei Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Darussalam). Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan Habitat dan ekologi: Hutan
Dipterocarpaceae campuran, tepi sungai Dipterocarpaceae campuran atau hutan
dan bagian bawah lereng, pada ketinggian sekunder tua, daerah tepi sungai dan hutan
hingga 800 m. hutan pegunungan bawah, pada ketinggian
Pustaka: FM I,10 (1988) 504; TFSS 6 (2007) hingga 900 m.
285. Pustaka: FM I,10 (1988) 505; TFSS 6 (2007)
291; MLMI-NDTCK 2 (1997) 514.
Xanthophyllum subcoriaceum (Chodat)
Meijden PROTEACEAE
Persebaran: North Borneo, Kalimantan
Tengah. Helicia fuscotomentosa Suesseng.
Habitat dan ekologi: Hutan Persebaran: Borneo.
Dipterocarpaceae campuran, daerah rawa, Habitat dan ekologi: Hutan
lereng dan punggung bukit, pada Dipterocarpaceae campuran dan hutan
ketinggian hingga 700 m. pegunungan, daerah punggung bukit,
Pustaka: FM I,10 (1988) 509; TFSS 6 (2007) hingga ketinggian 1.700 m.
287. Pustaka: FM I,5 (1955) 170; Ashton, Trees of
Sarawak 2 (1988) 331.

104 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Helicia maxwelliana Gibbs Drypetes polyalthioides Airy Shaw
Persebaran: Sabah (Kinabalu). Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,5 (1955) 178. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 106.

Helicia pterygota Sleum. Drypetes prunifera Airy Shaw


Persebaran: Sabah (Kinabalu). Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
tengah hingga ketinggian 1.500 m. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 106.
Pustaka: FM I,5 (1955) 178.
Drypetes rheophylla Airy Shaw
Persebaran: Sarawak.
PUTRANJIVACEAE (EUPHORBIACEAE pp) Habitat dan ekologi: Daerah sepanjang tepi
sungai.
Drypetes aetoxyloides Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 107.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Drypetes stylosa Airy Shaw
hingga hutan pegunungan. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 100. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 108.
Drypetes caesia Airy Shaw Glochidion aluminescens Airy Shaw
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 100. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 119.
Drypetes castilloii Airy Shaw
Persebaran: Sabah.
Glochidion andersonii Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 100. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Drypetes eriocarpa Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 119.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Glochidion azaloen Airy Shaw
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 101. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Drypetes fusiformis Airy Shaw Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 120.
Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Glochidion calospermum Airy Shaw
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 101. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Drypetes impressinervis Airy Shaw hingga ketinggian 1.500 m.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 122.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 102. Glochidion cupreum Airy Shaw
Persebaran: Kalimantan.
Drypetes macrostigma J.J. Sm. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Kalimantan. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 123.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 104.

Kade Sidiyasa | 105


Glochidion elmeri Merr. Glochidion pubicapsa Airy Shaw var.
Persebaran: Sabah. brunneiforme Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Persebaran: Sarawak.
hingga ketinggian 1.500 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 123. hingga ketinggian 800 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 131.
Glochidion kerangae Airy Shaw
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam , Glochidion punctatum Pax & Hoffm.
Sabah. Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 124. daerah sepanjang tepi sungai.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 131.
Glochidion korthalsii (Muell. Arg.) Boerl.
Persebaran: Kalimantan. Glochidion styliferum J.J. Sm.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 124. Persebaran: Borneo (kecuali Brunei
Darussalam).
Glochidion lanceisepalum Merr. Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 133.
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Glochidion tenuistylum Stapf.
hingga ketinggian 1.250 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 125. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.200 m.
Glochidion littorale Blume var. caudatum Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 134.
Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Glochidion trusanicum Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 126. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 134.
Glochidion littorale Blume var.
culminicola Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. RHIZOPHORACEAE
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga hutan pegunungan. Carallia coriifolia Ridl.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 126. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Glochidion mehipitense Pax & Hoffm. Pustaka: FM I,5 (1958) 483; Ashton, Trees of
Persebaran: Kalimantan. Sarawak 2 (1988) 357.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
tengah hingga ketinggian 900 m. Pellacalyx cristatus Hemsl.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 128. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Glochidion monostylum Airy Shaw hingga ketinggian 900 m.
Persebaran: Borneo. Pustaka: FM I,5 (1958) 493; TFSS 1 (1995)
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan 344.
hingga ketinggian 1680 m.
Pustaka: Kew Bull. Add. 4 (1975) 129.

106 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Pellacalyx symphiodiscus Stapf RUBIACEAE
Persebaran: Sarawak, Brunei, Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Lasianthus myrtifolius Ridl. ssp. vicarius
hingga ketinggian 650 m. H.Zhu
Pustaka: FM I,5 (1958) 492; TFSS 1 (1995) Persebaran: Sarawak.
345. Habitat dan ekologi: Hutan kerangas di
daerah pegunungan atau hutan berlumut,
pada ketinggian 1.100 m.
ROSACEAE Pustaka: Blumea 57 (2012) 64.

Prunus beccarii (Ridl.) Kalkman Ludekia borneensis Ridsdale


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah pantai hingga Pustaka: Blumea 24 (1978) 335.
ketinggian 600 m.
Pustaka: Blumea 13 (1965) 104. Myrmeconauclea stipulacea Ridsdale
Persebaran: Sabah.
Prunus kinabaluensis Kalkman Pustaka: Blumea 24 (1978) 344.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Nauclea parva (Havil.) Merr.
hingga ketinggian 2.100 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 13 (1965) 64. Pustaka: Blumea 24 (1978) 328.

Prunus laxinervis Kalkman


Persebaran: Sabah. RUTACEAE
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.800 m. Clausena calciphila Stone
Pustaka: Blumea 13 (1965) 69. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Prunus mirabilis Kalkman daerah berbatu kapur.
Persebaran: Sabah. Pustaka: Fed. Mus. J. 23 (1978) 111.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 2.700 m. Glycosmis longisepala Stone
Pustaka: Blumea 13 (1965) 49. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Prunus oocarpa (Stapf) Kalkman tengah hingga ketinggian 1.400 m.
Persebaran: North Borneo. Pustaka: Proc. Acad. Nat. Sci. Phil. 137 (1985)
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan 10; TFSS 1 (1995) 375.
hingga ketinggian 3.200 m.
Pustaka: Blumea 13 (1965) 102. Glycosmis macrantha Ridl.
Persebaran: Borneo.
Prunus turfosa Kalkman Habitat dan ekologi: Hutan, hingga
Persebaran: Borneo. ketinggian 1400 m.
Habitat dan ekologi: Hutan rawa gambut. Pustaka: Proc. Acad. Nat. Sci. Phil. 137 (1985)
Pustaka: Blumea 13 (1965) 90. 11; TFSS 1 (1995) 375.

Kade Sidiyasa | 107


Glycosmis superba Stone Pleiospermium latialatum Swingle
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Proc. Acad. Nat. Sci. Phil. 137 (1985) Pustaka: TFSS 1 (1995) 409.
20; TFSS 1 (1995) 376.
Pleiospermium longisepalum Swingle
Maclurodendron parviflorum Hartley Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas. hingga ketinggian 1.300 m.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 35 (1982) 14. Pustaka: TFSS 1 (1995) 410.

Maclurodendron pubescens Hartley


Persebaran: Sabah. SALICACEAE (FLACOURTIACEAE pp,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. SCYPHOSTEGIACEAE)
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 35 (1982) 11.
Casearia elliptifolia Merr.
Melicope clemensiae T.G. Hartley Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan hutan rawa
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan gambut dan kerangas, hutan
tengah hingga ketinggian 1.800 m. Dipterocarpaceae campuran serta hutan
Pustaka: TFSS 1 (1995) 388. pegunungan hingga ketinggian 2.000 m.
Pustaka: FM I,5 (1954) 96; Ashton, Trees of
Melicope jugosa T.G. Hartley Sarawak 2 (1988) 246.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Casearia impressinervia Merr.
hingga ketinggian 2.400 m. Persebaran: Sarawak
Pustaka: TFSS 1 (1995) 392. Pustaka: FM I,5 (1954) 91
Melicope sororia T.G. Hartley Casearia kostermansii Sleum.
Persebaran: Sabah. Persebaran: Kalimantan Selatan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 2.400 m. Pustaka: FM I,5 (1954) 96
Pustaka: TFSS 1 (1995) 393.
Casearia rugulosa Blume
Melicope subunifoliolata T.G. Hartley Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Persebaran: Sabah. Habitat dan ekologi: Daerah peralihan
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan antara hutan Dipterocarpaceae campuran
hingga ketinggian 2.600 m. dan kerangas, hutan pegunungan, hingga
Pustaka: TFSS 1 (1995) 394. ketinggian 1.600 m.
Pustaka: FM I,5 (1954) 87; Ashton, Trees of
Monanthocitrus oblanceolata Stone & Sarawak 2 (1988) 248.
Jones
Persebaran: Sabah. Casearia stapfiana Ridl.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
hingga ketinggian 600 m. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 402. Pustaka: FM I,5 (1954) 88; Ashton, Trees of
Sarawak 2 (1988) 248.

108 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Homalium moultonii Merr. Lepisanthes multijuga (Hook.f.) Leenh.
Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas dan Sabah.
daerah sekitarnya yang berdampingan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
dengan hutan Dipterocarpaceae campuran. hingga ketinggian 1.000 m.
Pustaka: FM I,5 (1954) 63; Ashton, Trees of Pustaka: Blumea 17 (1969) 73; TFSS 2 (1996)
Sarawak 2 (1988) 257. 321.
Scyphostegia borneensis Satpf Lepisanthes ramiflora (Radlk.) Leenh.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.700 m.
(daerah berbatu pasir).
Pustaka: TFSS 2 (1996) 376.
Pustaka: Blumea 17 (1969) 81; TFSS 2 (1996)
322.
SAPINDACEAE
Nephelium aculeatum Leenh.
Persebaran: Sabah.
Dimocarpus dentatus Leenh.
Habitat dan ekologi: Hutan sekunder.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Timur. Pustaka: FM 1, 11 (1994) 672.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 750 m. Nephelium copressum Radlk.
Pustaka: Blumea 19 (1971) 116; TFSS 2 Persebaran: Sarawak.
(1996) 284. Pustaka: FM I,11 (1994) 672.

Guioa pterorhachis Welzen Nephelium cuspidatum Blume var.


Persebaran: Sabah. ophiodes (Radlk.) Leenh. subvar.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah beccarianum (Radlk.) Leenh.
hingga ketinggian 500 m. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 303. Pustaka: FM I,11 (1994) 677.

Lepisanthes bengalan Leenh. Nephelium cuspidatum Blume


Persebaran: Kalimantan Timur. var. cuspidatum subvar. cuspidatum
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 17 (1969) 75. Pustaka: FM I,11 (1994) 676.
Lepisanthes divaricata (Radlk.) Leenh. Nephelium cuspidatum Blume var.
Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat. multinerve (Radlk.) Leenh.
Habitat dan ekologi: Daerah rawa, hutan Persebaran: Sarawak.
kerangas hingga ketinggian 400 m.
Pustaka: FM 1, 11 (1994) 676.
Pustaka: Blumea 17 (1969) 72; TFSS 2 (1996)
314.
Nephelium daedaleum Radlk.
Lepisanthes kinabaluensis Leenh. Persebaran: Sarawak, Sabah..
Persebaran: Sabah. Pustaka: FM I,11 (1994) 677; MLMI-NDTCK 2
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan (1997) 567.
hingga ketinggian 2.000 m.
Pustaka: Blumea 17 (1969) 73.

Kade Sidiyasa | 109


Nephelium havilandii Leenh. Trigonachras sp.A
Sarawak, Kalimantan Barat. Persebaran: Sabah.
Pustaka: FM I,11 (1994) 678. Habitat dan ekologi: Low hill.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 365.
Nephelium lappaceum L. var.
xanthioides (Radlk.) Leenh. Trigonachras sp.B
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hingga ketinggian 600 m. termasuk daerah berbatu kapur.
Pustaka: FM I,11 (1994) 683. Pustaka: TFSS 2 (1996) 365.

Tristiropsis ferruginea Leenh.


Nephelium macrophyllum Radlk.
Persebaran: Sarawak, Sabah, Kalimantan
Persebaran: Sarawak. Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
hingga ketinggian 1.000 m. daerah berbatu kapur.
Pustaka: FM I,11 (1994) 684. Pustaka: Blumea 13 (1966) 395; TFSS 2
(1996) 366; MLMI-NDTCK 2 (1997) 573.
Nephelium meduceum Leenh.
Persebaran: North Borneo, Kalimantan Barat. Xerospermum laevigatum Radlk.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah ssp. acuminatum (Radlk.) Leenh.
hingga ketinggian 450 m. Persebaran: Borneo.
Pustaka: FM I,11 (1994) 686; MLMI-NDTCK 2 Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
(1997) 567. daerah rawa dan hutan kerangas.
Pustaka: TFSS 2 (1996) 371; MLMI-NDTCK 2
Nephelium papillatum Leenh. (1997) 573.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Zollingeria borneoneensis Adema
hingga ketinggian 1.950 m. Persebaran: Sabah.
Pustaka: FM 1, 11 (1994) 688. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 37 (1992) 75.
Nephelium reticulatum Radlk.
Persebaran: Kalimantan Tengah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, SAPOTACEAE
sering ditanam oleh masyarakat lokal.
Pustaka: FM I,11 (1994) 691; MLMI-NDTCK 2 Aulandra beccarii (Pierre) van Royen
(1997) 569. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Blumea Suppl. 4 (1958) 263.
Paranephelium joannis Davids
Persebaran: Borneo. Aulandra cauliflora H.J. Lam
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 29 (1984) 434.
Pustaka: Blumea Suppl. 4 (1958) 266.
Pometia pinnata Forst. f. acuminata Aulandra longifolia H.J. Lam
(Hook.f.) Jacobs Persebaran: Kalimantan.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Reinw. 6 (1962) 128. Pustaka: Blumea Suppl. 4 (1958) 266.

110 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Ganua beccarii Pierre & Dubard Madhuca endertii H.J. Lam
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Borneo.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 380. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 3.700 m.
Ganua daemonica van den Assem Pustaka: Blumea 10 (1960) 75.
Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 394. Madhuca eriobrachyon van Royen
Persebaran: Kalimantan.
Ganua fusca (Engler) Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 10 (1960) 40.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 373.
Madhuca glabrescens H.J. Lam
Ganua pierrei van den Assem Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 10 (1960) 34.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 392.
Madhuca heynei H.J. Lam
Ganua prolixa Pierre & Dubard Persebaran: Kalimantan Tengah (Sampit).
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 10 (1960) 88.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 375.
Madhuca lancifolia (Burck) H.J. Lam
Ganua sarawakensis Pierre & Dubard Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Blumea 10 (1960) 18.
Pustaka: Blumea 7 (1953) 375.
Madhuca montana van Royen
Isonandra borneensis H.J. Lam Persebaran: Sabah..
Persebaran: Borneo. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: Blumea 6 (1952) 574. hingga ketinggian 1.600 m.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 76.
Madhuca beccarii (Engler) H.J. Lam
Persebaran: Sarawak. Madhuca primoplagensis Vink
Pustaka: Blumea 10 (1960) 52. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan kerangas, daerah
Madhuca borneensis van Royen tepi sungai.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Blumea 46 (2001) 195.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 20.
Madhuca pubicalyx Ridl.
Madhuca costulata (Pierre) H.J. Lam Persebaran: Sabah.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 18. Pustaka: Blumea 10 (1960) 35.

Madhuca elmeri Merr. ex H.J. Lam Madhuca sandakanensis van Royen


Persebaran: Sabah. Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 21. Pustaka: Blumea 10 (1960) 71.

Kade Sidiyasa | 111


Madhuca sarawakensis (Pierre) H.J. Lam Palaquium decurrens H.J. Lam
Persebaran: Sarawak. Persebaran: Kalimantan.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 26. Pustaka: Blumea 10 (1960) 487.

Madhuca sepilokensis van Royen Palaquium edenii Pierre ex Dubard


Persebaran: Sabah. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Blumea 10 (1960) 499.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 46.
Palaquium elegans Griff. & H.J. Lam
Madhuca spectabilis van Royen Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sabah, Kalimantan. Pustaka: Blumea 10 (1960) 465.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 24. Palaquium eriocalyx H.J. Lam
Persebaran: Kalimantan.
Madhuca stylosa H.J. Lam Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Kalimantan. Pustaka: Blumea 10 (1960) 483.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.200 m. Palaquium ferrugineum Pierre ex Dubard
Pustaka: Blumea 10 (1960) 67. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Madhuca vulpina Vink Pustaka: Blumea 10 (1960) 561.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Palaquium kinabaluense van Royen
Pustaka: Blumea 46 (2001) 197. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Madhuca woodii van Royen tengah hingga ketinggian 1.000 m.
Persebaran: Sabah. Pustaka: Blumea 10 (1960) 475.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 600 m. Palaquium lisophyllum Pierre ex Dubard
Pustaka: Blumea 10 (1960) 36. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 496.
Palaquium beccarianum (Pierre) van
Royen Palaquium majas H.J. Lam
Persebaran: Borneo. Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Pustaka: Blumea 10 (1960) 470.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 461.
Palaquium multiflorum Pierre ex Dubard
Palaquium crassifolium Pierre ex Dubard Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 491.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 490.
Palaquium pierrei Burck
Palaquium cryptocariifolium van Royen
Persebaran: Kalimantan.
Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 504. Pustaka: Blumea 10 (1960) 505.

112 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Palaquium pseudocuneatum H.J. Lam Payena lamii van Bruggen
Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Pustaka: Blumea 9 (1958) 127.
daerah rawa.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 588. Payena microphylla (de Vriese) Pierre
Persebaran: Borneo.
Palaquium rigidum Pierre ex Dubard Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 9 (1958) 120.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 564.

Palaquium rivulare H.J. Lam


Persebaran: Kalimantan. SCHISANDRACEAE (ILLICIACEAE)
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 474.
Illicium kinabaluense A.C.Sm.
Palaquium rufolanigerum van Royen Persebaran: Sabah (Gunung Kinabalu).
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. hingga ketinggian 2.000 m.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 580. FM 1,13 (1997) 179.

Palaquium sericeum H.J. Lam Illicium stapfii Merr.


Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Pustaka: Blumea 10 (1960) 463. hingga ketinggian 2.000 m.
FM 1,13 (1997) 181.
Palaquium stenophyllum H.J. Lam
Persebaran: Sarawak
Pustaka: SCL (1980) 319; KCL (1990) 326. SIMAROUBACEAE

Palaquium stipulare Pierre ex Dubard Allantospermum borneense Forman


Persebaran: Sarawak. var. rostratum Noot.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sabah.
Pustaka: Blumea 10 (1960) 488. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,6 (1972) 972.
Palaquium vexillatum van Royen
Persebaran: Kalimantan Timur.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, STAPHYLEACEAE
daerah berbatu pasir hingga ketinggian
600 m. Turpinia calciphila J.T. Pereira
Pustaka: Blumea 10 (1960) 494. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Daerah berbatu kapur
Payena gigas van Bruggen hingga ketinggian 900 m.
Persebaran: Sabah. Pustaka: TFSS 1 (1995) 457.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
hingga ketinggian 1.300 m.
Pustaka: Blumea 9 (1958) 108.

Kade Sidiyasa | 113


Turpinia grandis v.d. Linden Symplocos colombonensis Noot.
Persebaran: Borneo. Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
hingga ketinggian 1.000 m. pada ketinggian 2.100-2.800 m.
Pustaka: FM I,6 (1960) 55. Pustaka: FM I,8 (1977) 255.
TFSS 1 (1995) 457.
Symplocos costatifructa Noot.
Turpinia nitida Merr. & Perry Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam,
Persebaran: Sabah. Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 2.400 m. Pustaka: Blumea 31 (1986) 277.
Pustaka: FM I,6 (1960) 58.
Symplocos deflexa Stapf
Turpinia sphaerocarpa Hassk. var. Persebaran: Sabah.
microcerotis J.T. Pereira Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan,
Persebaran: Sabah, Kalimantan. pada ketinggian 2.400-3.200 m.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: FM I,8 (1977) 258.
hingga ketinggian 1.500 m.
Pustaka: TFSS 1 (1995) 461. Symplocos gambliana Brand
Persebaran: Sarawak.
Turpinia stipulacea v.d. Linden Pustaka: FM I,8 (1977) 260.
Persebaran: Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Symplocos goodeniacea Noot.
hingga ketinggian 2.100 m. Persebaran: Sabah, Kalimantan.
Pustaka: FM I,6 (1960) 55; TFSS 1 (1995) 461. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,8 (1977) 261.

SYMPLOCACEAE Symplocos iliaspaiensis Noot.


Persebaran: Sarawak, Kalimantan Timur.
Symplocos borneensis Brand Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sarawak. Pustaka: Blumea 31 (1986) 279.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,8 (1977) 242. Symplocos johniana Stapf
Persebaran: Sabah.
Symplocos brachybotrys Merr. Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sarawak, Sabah. hingga ketinggian 3.200 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Pustaka: FM I,8 (1977) 261.
hingga ketinggian 1.800 m.
Pustaka: FM I,8 (1977) 243. Symplocos laeteviridis Stapf
Persebaran: Sarawak, Sabah.
Symplocos buxifolia Stapf Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan
Persebaran: Sabah. hingga ketinggian 1.500 m.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan, Pustaka: FM I,8 (1977) 263.
pada ketinggian 2.400-4.000 m.
Pustaka: FM I,8 (1977) 243.

114 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


Symplocos raya Noot. Gordonia havilandii Burck.
Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.500 m. hingga hutan pegunungan.
Pustaka: Blumea 30 (1984) 73. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 37 (1984) 15.

Symplocos riangensis Noot. Gordonia marginata (Korth.) End. ex Walp.


Persebaran: Kalimantan. Persebaran: Kalimantan.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
hingga ketinggian 1.200 m. Pustaka: Gard. Bull. Sing. 37 (1984) 24.
Pustaka: Blumea 30 (1984) 74.
Gordonia sarawakensis Keng
Symplocos trichoccata Noot. Persebaran: Sarawak, Sabah.
Persebaran: Sarawak, Sabah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah Pustaka: Gard. Bull. Sing. 37 (1984) 36.
hingga hutan pegunungan.
Pustaka: FM I,8 (1977) 272.
THYMELAEACEAE
Symplocos trichomarginalis Noot.
Persebaran: Sabah. Aetoxylon sympetalum (Steen. & Domke)
Habitat dan ekologi: Hutan pegunungan Airy Shaw
hingga ketinggian 2.400 m. Persebaran: Sarawak, Kalimantan.
Pustaka: FM I,8 (1977) 272. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 365.
Symplocos zyzyphoides Stapf
Persebaran: Sabah. Amyxa pluricornis (Radlk.) Domke
Habitat dan ekologi: Daerah pegunungan, Persebaran: Borneo.
pada ketinggian 2.400-3.700 m. Habitat dan ekologi: Daerah lahan kering.
Pustaka: FM I,8 (1977) 273. Pustaka: FM I,4 (1953) 363.

Gonystylus affinis Radlk. var. elegans Airy


THEACEAE Shaw
Persebaran: Sarawak.
Gordonia borneoneensis Keng Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Borneo. Pustaka: Kew Bull. 28 (1973) 268.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 37 (1984) 11. Gonystylus areolatus Domke ex Airy Shaw
Persebaran: Sarawak.
Gordonia grandiflora Merr. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Persebaran: Sabah. Pustaka: FM I,4 (1953) 353.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah
hingga ketinggian 1.300 m. Gonystylus augescens Ridl.
Pustaka: Gard. Bull. Sing. 37 (1984) 13. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 353.

Kade Sidiyasa | 115


Gonystylus borneensis (Tiegh.) Gilg Gonystylus lucidulus Airy Shaw
Persebaran: Sarawak, Sabah. Persebaran: Sarawak, Brunei Darussalam.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 355. Pustaka: FM I,4 (1953) 981.

Gonystylus calophylloides Airy Shaw Gonystylus micranthus Airy Shaw


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak, Kalimantan Selatan.
Habitat dan ekologi: Daerah tepi sungai Habitat dan ekologi: Hutan lahan
yang berbatu-batu. pamah.Pustaka: FM I,4 (1953) 361.
Pustaka: FM I,4 (1953) 979.
Gonystylus nervosus Airy Shaw
Gonystylus calophyllus Gilg Persebaran: Sarawak.
Persebaran: Sarawak. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. dekat daerah yang berbatu kapur.
Pustaka: FM I,4 (1953) 354. Pustaka: FM I,4 (1953) 981.

Gonystylus consanguineus Airy Shaw Gonystylus nobilis Airy Shaw


Persebaran: Borneo. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 979. Pustaka: FM I,4 (1953) 981.

Gonystylus costalis Airy Shaw Gonystylus pendulus Airy Shaw


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 980. Pustaka: FM I,4 (1953) 359.

Gonystylus decipiens Airy Shaw Gonystylus spectabilis Airy Shaw


Persebaran: Sarawak. Persebaran: Sarawak.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,4 (1953) 980. punggung bukit.
Pustaka: FM I,4 (1953) 982.
Gonystylus eximius Airy Shaw
Persebaran: Sarawak. Gonystylus stenosepalus Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah. Persebaran: Sarawak.
Pustaka: Kew Bull. 28 (1973) 268. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 355.
Gonystylus glaucescens Airy Shaw
Persebaran: Kalimantan Timur. Gonystylus xylocarpus Airy Shaw
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah, Persebaran: Sarawak, Kalimantan Barat.
daerah punggung bukit. Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah,
Pustaka: FM I,4 (1953) 980. hutan kerangas.
Pustaka: FM I,4 (1953) 355.
Gonystylus keithii Airy Shaw
Persebaran: Borneo.
Habitat dan ekologi: Hutan lahan pamah.
Pustaka: FM I,4 (1953) 356.

116 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Airy Shaw, H.K. 1972. Thymelaeaceae-Gonystyloideae. Flora Malesiana I, Vol. 4 (4): 249-
365.

Ashton, P.S. 1982. Dipterocarpaceae. Flora Malesiana Ser. I, 9: 237-552.

Ahmadjayadi, C. 2001. Kata pengantar. Dalam Noerdjito, M. Dan I. Maryanto (eds.) Jenis-
jenis hayati yang dilindungi perundang-undangan di Indonesia. Bidang Zoologi
Puslit Biologi-LIPI, the Nature Conservancy dan USAID. Cibinong.

Bisby. F.A. 1995. Characterization of biodiversity. Dalam Heywood, V.H. (ed.). Global
biodiversity assessment. UNEP. Cambridge University Press. p. 20-106.

Heywood, V.H. (ed.). 1995. Global biodiversity assessment. UNEP. Cambridge


University Press. 1140 pp.

Nadiah, I. dan E. Soepadmo. 2011. A synopsis of Coelostegia (Bombacaceae/Malvaceae:


Helicteroideae: Durioneae) and new records from Borneo. Proceeding of the 8th
Flora Malesiana Symposium. Garden’ Bulletin Singapore 63 (1&2): 12-135.

Sidiyasa, K. 2001. Coelostegia montana, a new species of Bombacaceae from


Borneo. Blumea 46: 165-168.

Sidiyasa, K., M. Mansur , T. Triono dan S. Rachman. 2010. Panduan identifikasi jenis-jenis
ramin (Gonystylus spp.) di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
dan Konservasi Alam. Bogor.

Newman, M.F., P.F. Burgess dan T.C. Whitmore. 1998. Manual of Dipterocarps for
Foresters, Borneo Island Medium and Heavy Hardwoods. Royal Botanic Garden
Edinburgh dan CIFOR Indonesia, Bogor.

Newman, M.F., P.F. Burgess dan T.C. Whitmore. 1999. Pedoman Identifikasi Pohon-Pohon
Dipterocarpaceae Pulau Kalimantan. PROSEA Indonesia, Bogor.

Nontji, A. 2001. Kata pengantar. Dalam Noerdjito, M. Dan I. Maryanto (eds.) Jenis-jenis
hayati yang dilindungi perundang-undangan di Indonesia. Bidang Zoologi Puslit
Biologi-LIPI, the Nature Conservancy dan USAID. Cibinong.

Kade Sidiyasa | 11
Noerdjito, M. Dan I. Maryanto (eds.). 2001. Jenis-jenis hayati yang dilindungi perundang-
undangan di Indonesia. Bidang Zoologi Puslit Biologi-LIPI, the Nature
Conservancy dan USAID. Cibinong.

Siong, K.H. 2003. Indigenous Fruits of Sarawak. International Tropical Timber


Organization (ITTO) Yokohama, Japan and Sarawak Forest Department, Kucing
Malaysia.

Soepadmo, E., K.M. Wong dan L.G. Saw (eds.) Tree Flora of Sabah and Sarawak Vol. 2.
Forest Research Institute Malaysia (FRIM), Kepong, Kuala Lumpur.

Steenis, C.G.G.J. van. 1972. Addenda, corrigenda et emendanda. Flora Malesiana Vol. I
Ser. 6: 970-972.

Turner, H. 1995. Cladistic and biogeographic analyses of Arytera Blume and Misharytera
Gen. Nov. (Sapindaceae), with notes on methodology and full taxonomic revision.
Blume Supplement 9: 1-230.

122 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan


BIODATA PENULIS

Dr. Ir. Kade Sidiyasa. Dilahirkan di Jembrana, Bali


pada tanggal 12 Oktober 1956. Menyelesaikan
pendidikan S1 bidang ekologi hutan di Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar pada
tahun 1982. Gelar S3 bidang taksonomi tumbuhan
diperoleh di Universitas Leiden, Belanda pada tahun
1998. Karir bekerja penulis dimulai pada bulan Mei
1982, yakni di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Konservasi dan Rehabilitasi (saat itu masih bernama
Balai Penelitan Hutan). Mulai tahun 1990
diperbantukan dalam rangka proyek kerjasama antara
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dengan
yayasan internasional yang bergerak di bidang
penelitian kehutanan, yakni Tropenbos Belanda yang
lokasi kerjanya di Kalimantan Timur. Pada saat itulah, tepatnya pada tahun1994 penulis
secara resmi pindah ke Balai Penelitian Hutan Samarinda (sekarang menjadi Balai Besar
Penelitian Dipterokarpa). Saat itu status Wanariset Samboja merupakan salah satu stasiun
penelitian yang berada di bawah pengelolaan Balai Penelitian Hutan Samarinda.
Sekarang nama Stasiun Wanariset Samboja sudah tidak ada lagi, kini sudah berubah
menjadi Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. Di sinilah penulis
ditempatkan dan berkarir sampai akhir hayatnya. Jabatan fungsional terakhir yang
diduduki adalah Peneliti Utama. Buku ini merupakan buku karya terakhir penulis sebelum
tutup usia.

Kade Sidiyasa | 123


124 | Jenis-jenis Pohon Endemik Kalimantan

Anda mungkin juga menyukai