Utang dan Austeritas

Sumber: https://www.nakedcapitalism.com/2017/10/hy-minsky-low-finance-modern-money-civil-rights-consumer-debt.html “Inovasi” bisa jadi hanya menjadi selubung bukan hanya untuk riba dan pendiskriminasian, tetapi juga pelanggaran hak-hak sipil kita yang menguntungkan segelintir orang. Beberapa orang mungkin mengatakan itulah intinya. Seperti yang dikatakan Bob Hockett & Saule Omarova dalam 'The Finance Franchise', model pinjaman daring bahkan tidak revolusioner sama sekali: misalnya, revolusi pinjaman antarkawan (p2p) sebenarnya hanyalah pengulangan reaksioner model intermediasi keuangan satu-ke-satu” ortodoks. Apa yang disebut inovasi hanyalah omong kosong. Namun banyak regulator yang jahat, termasuk ekonom, siap memberikan perusahaan teknologi keuangan semua yang mereka inginkan. Misalnya, Kantor Pengawas Mata Uang ingin memberikan 'Izin Bank Nasional Tujuan Khusus' kepada pemberi pinjaman daring. Meskipun mereka mengatakan izin ini menyamakan kedudukan dan memodernkan pinjaman di abad ke-21 ini, fungsi utama izin nasional ini tidak mempromosikan persaingan, ia memungkinkan pemberi pinjaman predator non-bank menghindari batas riba nasional hanya dengan memindahkan bisnis mereka secara daring...Ancaman baru ini tidak hanya dipromosikan sebagai “inovatif”, tetapi juga bermanfaat. Mereka digambarkan sebagai layanan karena menawarkan mimpi neoliberal: “AKSES KE KREDIT” atau “INKLUSI KEUANGAN.” Ia dianggap sadar dan bertanggung jawab secara sosial untuk memanfaatkan teknologi membiayai orang-orang yang tidak memiliki rekening bank. Prinsip-prinsip ini terkadang muncul dari niat baik. Kredit itu penting. Ia penting. Tetapi kredit bank dan pinjaman dolar dalam jumlah kecil bukanlah solusi untuk masalah struktural dalam perekonomian kita. Kredit eksploitatif hanya dapat memperburuk keadaan, sekali lagi, terutama bagi imigran dan komunitas kulit berwarna yang tidak memiliki aset antargenerasi. Lebih penting lagi, kita seharusnya tidak hidup dalam dunia di mana orang harus bertahan hidup dengan kredit pribadi. Dan jika orang memang membutuhkan kredit, mereka harus bisa mendapatkannya dari sumber terpercaya, seperti bank pos atau bank kota, atau lembaga tetangga seperti 'Community Development Credit Union' (CDCU).Penganjur MMT perlu membedakan diri kita dari orang-orang ortodoks di sini dan melawan retorika Akses ke Kredit yang dangkal. Sangat penting bagi kita melakukan ini karena banyak orang yang mendorong hal ini, kebetulan juga merupakan ahli fiskal pada tingkat negara bagian dan federal. Dalam dunia Hukum Administrasi, ada yang namanya strategi 'Bootlegger-Baptist'. Silicon Valley dan Wall Street telah membayar banyak pendeta yang berapi-api mengatakan pembelanjaan pemerintah buruk, boros, dst. Siapa tahu jika mereka benar-benar percaya hal ini? Tujuan mereka sebenarnya adalah memberi ruang di gereja bagi para penjaja uang. Mereka membuka ruang bagi penyelundup, bagi predator untuk masuk dan melakukan pekerjaan kotor yang menguntungkan tanpa keamanan ekonomi bagi rakyat.Jadi apa yang kita lakukan tentang semua ini? Penganjur MMT sudah memiliki jawabannya: kita membelanjaan uang untuk tujuan publik, yaitu hal-hal yang benar-benar membuat kehidupan orang lebih baik sebagai manusia seutuhnya. Kita tidak bisa memberikan uang begitu saja. (Maksud saya dalam konteks pinjaman, tentu saja, tetapi jika anda mengizinkan saya sebentar, saya juga berbicara tentang sejumlah pendekatan untuk Pendapatan Dasar (UBI) di sini. Jika anda hanya menerima uang, tetapi tidak memiliki kekuatan struktural apa pun atas aspek lain dari kehidupan anda, pendapatan uang anda akan sia-sia. Jangankan pendapatan, orang-orang sekarang berutang sampai ke ujung kuku mereka, dan mereka sedang dirampok. Seperti yang terjadi sekarang, jika kita menerapkan UBI tanpa mengubah struktur ekonomi, orang akan mendapatkan uang UBI mereka di kartu debit prabayar Chase yang sarat biaya, data keuangan mereka diawasi oleh siapa saja yang dapat memeriksa sistem pelaporan konsumen, dan mereka' akan kehilangan uang mereka karena harus diberikan ke penagih utang yang kasar dan curang.)Kontribusi MMT untuk Keuangan Konsumen menunjukkan dunia di luar pendekatan “Biarkan Mereka Makan Utang atau Biarkan Mereka Makan Uang Tunai” dengan benar-benar membelanjakan uang publik tidak hanya untuk tujuan publik tetapi juga kekuatan publik. Jika anda memahami MMT dan percaya keadilan sosial, kita tidak punya pilihan. Tanpa pembelanjaan nasional yang memadai, orang tidak hanya dibiarkan tanpa barang dan jasa tertentu; mereka juga akan dibiarkan menghadapi predator tanpa pertahanan terbesar mereka, anggaran publik, yang menurut Pasal I, Bagian 8 Konstitusi adalah milik mereka. Kita membutuhkan anggaran 'Black Lives Matter'. Kita membutuhkan anggaran 'Feminisme Fiskal'. Kita harus berhenti menyeimbangkan anggaran karena mengorbankan orang-orang yang sudah bekerja begitu keras. Kita harus memberi orang pekerjaan, perawatan kesehatan, pendidikan, proses hukum, jalan yang aman, air yang aman, udara yang aman, dst., — semua hal merupakan kebutuhan dasar. Saya mendengar orang mengatakan hal ini akan menjadi berantakan, rumit, dan sulit. Saya memberitahu mereka memangnya sekarang yang terjadi tidak berantakan, rumit, dan sulit? Perekonomian kita sekarang mengorbankan hak-hak dasar orang untuk makan. MMT menunjukkan bagaimana mengubah hal ini sehingga orang dapat bersuara lantang menghadapi semua kendala kelangsungan hidup mereka. Singkatnya, saya melihat MMT memungkinkan demokrasi ekonomi yang nyata dan mendasar, lintas batas, dan saya senang berada di sini untuk membicarakan hal ini dengan anda semua selama tiga hari ke depan." Sumber gambar: https://www.jawapos.com/nasional/12/11/2021/mui-haramkan-pinjol-yang-mengandung-riba/