RADAR MALANG – Dalam melakukan hubungan seksual, pastinya seseorang akan menjadi liar dan cukup bergairah. Adapun pasangan yang melakukan double penetrasi, ketika seseorang mendapat stimulasi berupa penetrasi di dua lubang, organ intim dan anus.
Dilansir dari SehatQ (4/3), double penetrasi bukan hanya terjadi akibat penis, namun juga dapat disebabkan oleh sex toys, jari ataupun genggaman tangan. Double penetrasi ini terjadi hingga subjek merasa puas dan terjadilah orgasme.
Risiko melakukan double penetrasi bisa dialami oleh perempuan, seperti cedera atau robekan pada vagina, sama seperti risiko melakukan seks anal. Dapat menularkan penyakit seksual apabila double penetrasi dilakukan tanpa alat kontrasepsi. Ini juga menjadi pertimbangan apabila melakukannya dengan orang lain yang bukan partner atau bergonta-ganti pasangan.
“Tak hanya penis, penetrasi di vagina dan anus bersamaan juga bisa terjadi lewat stimulasi sex toys hingga jari untuk capai orgasme. Jika double penetrasi ini sering dilakukan maka akan menimbulkan risiko,” terang dr Andika Pawitri, peninjau sehatQ.
Double penetrasi akan dapat memuaskan pasangan. Namun, kunci dari melakukan aktivitas intim ini adalah consent yang harus tersampaikan lewat komunikasi terbuka sejak awal.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan double penetrasi ini. Pertama, berdiskusilah untuk melakukan hal ini agar semua merasa nyaman, alat (sex toys), lubrikan untuk membuat prosesnya lebih nyaman. Ada beberapa pilihan mulai dari yang berbahan silikon, water-based, dan juga oil-based. Tidak lupa tentunya safe word apa yang akan menandai agar double penetrasi dihentikan. Ketika pihak yang dipenetrasi mengucapkannya, artinya penetrasi perlu dihentikan atau dikurangi temponya.
Penulis : Khrisna Ambar