CATATAN ASUHAN GIZI
RESUME PAGT
(Proses Asuhan Gizi Terstandar)
Nama pasien : Ny. S Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 51 tahun No. CM : -
ASSESSMENT
DIAGNOSIS GIZI
INTERVENSI
RENCANA MONITORING EVALUASI
DATA DASAR
IDENTIFIKASI MASALAH
TERAPI DIET
TERAPI EDUKASI/KONSULTASI
Screening Gizi
pasien beresiko mengalami malnutrisi sehingga memerlukan asessment lanjut
Antropometri
BB = 52 kg
TB = 150 cm
Usia = 51 tahun
Jenis kelamin = perempuan
IMT = 23,1 (normal = 18,5 – 22,9) overweight
Biokimia
Leukosit 8000 ml (normal 5.000 – 10.000(/ul)) normal
Hb 7,4 gr/dl (normal 12 – 16 g/dl) rendah
Hematokrit 21,1 % (normal 37% – 43%) rendah
Trombosit 435.000 ml (normal 150.000 – 400.000(/ul) tinggi
GD sesaat 114 mg/dl (normal 70 – 140 mg/dl) normal
Ureum 104,7 mg/dl (normal 15 – 40 (mg/dl) tinggi
Kreatinin 6,26 mg/dl (normal 0,5-1,5 mg/dl) tinggi
SGOT 26 µ/L (normal <35 µ/L) normal
SGPT 22 µ/L (normal <37 µ/L) normal
Albumin 3,8 g/dl (normal 3,5-5,5 g/dl) normal
Clinic/Fisik
Keadaan umum baik
Tensi 180/36 mmHg tinggi
Nadi 84 x/menit (normal 60 – 100 x/menit) normal
RR 20 x/menit (normal 16 – 24 x/menit) normal
Suhu 37,5ºC (normal 36 – 37oC) tinggi
Px kesulitan mengunyah karena gigi banyak tanggal
Dietery
yang manis-manis, jerohan Pola makan 2x sehari dengan makanan pokok nasi
lauk pauk yang biasa dikonsumsi tahu, tempe, telur
Px mengkonsumsi buah-buahan 2-3x seminggu
Px tidak menyukai makanan/minuman
Tidak alergi. Px tidak suka ngemil
Ekonomi/lain-lain
Aktifitas Px jalan-jalan disekitar kamar
Pasien mempunyai status gizi overweight, kadar Hb dan Hematokrit rendah, dan kadar trombosit, kreatinin, dan ureum tinggi, tekanan darah dan suhu tinggi, asupan makanan kurang, aktivitas fisik kurang.
NI-55.1 Intake mineral tidak adekuat disebabkan oleh Penyebab fisiologis yang membutuhkan pengaturan waktu dan konsisten dalam jumlah karbohidrat (diabetes melitus) ditandai dengan Diagnosis dokter diabetes Melitus type 2.
NC-2.2 Perubahan nilai labolatorium terkait zat gizi khusus (ureum dan kreatinin) disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal ditandai dengan Ureum 104,7 mg/dl (normal 15 – 40 (mg/dl) tinggi dan Kreatinin 6,26 mg/dl (normal 0,5-1,5 mg/dl) tinggi.
NI-55.1 Intake mineral tidak adekuat diakibatkan oleh Makanan dan nutrisi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang makanan sumber mineral ditandai dengan Tensi 180/36 mmHg tinggi, Hb 7,4 gr/dl (normal 12 – 16 g/dl) rendah.
NC-3.3 Berat badan lebih disebabkan oleh Aktifitas fisik kurang ditandai dengan Aktifitas Px jalan-jalan disekitar kamar, IMT = 23,1 (normal = 18,5 – 22,9) overweight.
NC-1.2 Kesulitan mengunyah dikarenakan oleh Edentulism sebagian, ditandai dengan Px kesulitan mengunyah karena gigi banyak tanggal.
Jenis terapi : Diet Diabetes Melitus dengan Nefropati
Bentuk Makanan: lunak
Route : oral
Tujuan Diet :
1.Memperbaiki gangguan metabolisme menjadi senormal mungkin sehingga penderita dapat merasakan hidup nyaman dengan jalan :
Memperbaiki gangguan metabolisme karbohidrat untuk mencegah hiperglikemia dan hipoglikemia
Memberikan makanan yang adekuat
Menjadikan gula darah dalam batas normal
Memperoleh BB normal
Membuat penderita dapat melaksanakan aktifitas seperti orang normal
2.Memperlambat menurunnya fungsi ginjal
3.Waktu makan teratur
4.Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektronik
5.Penyuluhan dengan memberikan motivasi, pengetahuan dan bantuan lain kepada penderita agar dapat mengatur dirinya sendiri secara optimal dan merawat sendiri penyakitnya, termasuk menjaga kebersihan, serta penyuluhan makanan berdasarkan riwayat gizi.
6.Menormalkan kadar haemoglobin darah
Syarat diet :
Energi : sesuai kebutuhan, untuk mencapai berat badan ideal
Jumlah karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total dikurangi lemak dan protein. Gunakan karbohidrat kompleks sebagai sumber karbohidrat utama. Pemberian karbohidrat sederhana berupa gula murni dalam jumlah terbatas sebaiknya dilakukan bersama makanan utama dan bukan di antara waktu makan.
Protein rendah yaitu 0,8 g/kg BB.
Lemak normal, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
Jumlah natrium 1000 – 1200 mg
Pemberian cairan sesuai dengan kebutuhan
Memberikan makanan sumber Fe
Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
BMR = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 150) – (4,7 x 51)
= 655 + 499,2 + 270 – 239,7
= 1.184,5 kkal
TEE = 1,3 x 1,3 x 1.184,5
= 2.001,805 kkal
Pengurangan = 2.001,805 kkal – 20 (2.001,805) kkal
= 2.001,805 – 400,361 kkal = 1.601,444 kkal
Pembagian zat gizi:
Protein = 0,8 g/kg BBA
= 0,8 x 52
= 41,6 g = 166,4 kkal
Lemak = 0,25 x 1.601,444 kkal
= 400,361 kkal
= 44,48 g
Karbohidrat = 1.601,444 kkal – (166,4 + 400,361) kkal = 1.601,444 kkal – 566,761 kkal= 1034,683kkal = 258,67 g
Kebutuhan Fe (zat besi) menurut AKG 2013 untuk perempuan usia 50 – 60 tahun adalah 12 mg
Rencana Konseling Gizi
Sasaran= Keluarga pasien
Tujuan =
Agar pasien dan keluarga :
Agar keluarga mengerti, memahami, dan menyediakan makanan yang harus dikonsumsi untuk diet diabetes melitus dengan nefropati pada penderita diabetes melitus.
Memperbaiki pola makan pasien agar bisa mencapai tujuan diet diabetes melitus dengan nefropati pada penderita diabetes melitus.
Menjelaskan tentang pola hidup yang sehat.
Tempat= Di Ruang Poli Gizi Rumah sakit
Waktu = 15 - 30 menit
Metode = konsultasi
Media = Leaflet, food model/ contoh makanan asli diet diabetes melitus dengan nefropati
Materi =
Pola hidup sehat
Menjelaskan mengenai diabetes melitus
Menjelaskan tentang bahan makanan yang boleh dikonsumsi dan yang dibatasi dan bentuk makanan yang dianjurkan.
Mendiskusikan perubahan pola makan yang disusun berdasarkan kebutuhan energi, zat gizi, dan kebiasaan makan pasien.
Menjelaskan cara melakukan modifikasi resep, baik modifikasi bahan makanan maupun modifikasi teknik memasak.
Monitoring dan Evaluasi
Parameter yang dimonitor :
Keadaan umum setelah diet.
Pemantauan hasil pemeriksaan antropometri, biokomia dan pemeriksaan klinik fisik
Asupan makan per hari.
Perubahan berat badan.
Implementasi :
1.Penyusunan menu sehari
2.Konsultasi dengan pasien dan keluarga pasien
Cara Evaluasi
Membandingkan data asupan makan, kondisi fisik, klinis, biokimia dan antropometri sebelum diberi intervensi gizi dan setelah diberi intervensi gizi.
Rekomendasi 1.Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dan keluarga dalam mengontrol pola makan agar berat badan tetap normal.
2.Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tercapai tujuan diet.
3. Perlu ditekankan mengenai pola makan secara tepat kepada pasien sehingga menjadi kebiasaan makan sehari-hari untuk menjaga status gizi normal.
4.Perlu adanya pengawasan tentang pola makan pasien oleh keluarga.