25 Nama Bintang Paling Terang Dilihat dari Bumi dan Sejarah Penamaannya

25 Nama Bintang Paling Terang Dilihat dari Bumi dan Sejarah Penamaannya

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Senin, 26 Des 2022 19:30 WIB
Nama bintang paling terang dilihat dari Bumi
Foto: (Tragoolchitr Jittasaiyapan via NASA)
Jakarta -

Ada 25 nama bintang paling terang di langit malam jika dilihat dari Bumi. Sudah tahu nama-nama dan sejarah penamaannya?

Sejarah Penamaan Bintang

Masing-masing bangsa dan budaya di dunia memiliki julukan tersendiri buat nama-nama bintang. Namun katalog bintang pertama diketahui dibuat oleh budaya Yunani kuno dan Cina kuno di garis waktu yang sama, sekitar 2 ribu tahun lalu, demikian dilansir dari laman International Astronomical Union (IAU).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Yunani, katalog bintang dikembangkan berabad-abad oleh cendekiawan seperti Eudoxus (abad 4 SM), Eratosthenes (abad 3 SM), Hipparchus (abad 2 SM) dan lainnya yang nantinya akan dikompilasi oleh Ptolemy (abad 2 M). Di Cina, 3 sekolah besar mengembangkan katalog soal bintang pada zaman sebelum masehi: The Gan De, Shi Shen, dan Wu Xian.

Era Ekspansi Eropa

ADVERTISEMENT

Di era ekspansi maritim Eropa dan zaman keemasan kartografi Belanda saat para navigator membawa sederet daftar bintang-bintang selatan dari penjelajahan mereka, pengacara Jerman dan astronom amatir Johann Bayer membuat nomenklatur baru nama bintang, dalam atlas bintangnya Uranometria (1603).

Dalam atlas bintang Uranometria itu, Bayer melabeli bintang di tiap konstelasi dengan huruf-huruf kecil Yunani, menurut tingkat kecerahannya. Bintang paling terang di suatu konstelasi bintang biasanya, meski tak selalu, dilabeli Alpha, berturut yang kurang terang dilabeli Beta dan sebagainya. Contoh, bintang paling terang di Cygnus dinamai Alpha Cygni, alias Deneb. Bintang paling terang di Leo dinamai Alpha Leonis alias Regulus.

Sayangnya, cara Bayer ini menemui beberapan kesulitan. Salah melakukan estimasi dan ketidakberesan lainnya membuat penamaannya tidak selalu akurat. Contoh, bintang paling terang di Gemini adalah Beta Geminorum (Pollux) bukan Alpha Geminorum (Castor), paling terang kedua. Pula, alfabet Yunani hanya punya 24 huruf, makin banyak konstelasi bintang ditemukan dengan banyak bintang terang. Di sisi lain, penamaan itu terbatas pada bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang saja.

Bayer lantas tergerak untuk memperbaiki masalah-masalah ini dengan mengenalkan huruf-huruf Latin modern. Sistem penamaannya dimulai dengan huruf besar A diikuti dengan huruf kecil (b,c,d...z). Huruf besar (B-Z) juga digunakan untuk menamai objek nonbintang seperti posisi lingkaran, bintang terang yang bertetangga dengan konstelasi bintang tampak dan di beberapa kasus untuk bintang yang tampak sementara. Contoh: B untuk SN1572 di Cassiopeia, P untuk bintang baru dari 1.600 bintang di Cygnus, dan H untuk bintang di Gemini).

Sistem Penamaan Bintang IAU Sejak 2016

International Astronomical Union (IAU) adalah lembaga nonpemerintah yang didirikan tahun 1919 di Paris, Prancis yang sangat perhatian di segala aspek astronomi. Mulai 2016, IAU membentuk Working Group on Star Names (WGSN) atau Kelompok Kerja Penamaan Bintang-bintang. Mereka menawarkan untuk membuat katalog bintang resmi, yang dimulai dengan bintang paling terang dan bintang yang terkenal. WGSN berisi para astronom, ilmiah dan budaya, yang membawa pandangan dan pengalaman sendiri.

Ada 2 term yang didefinisikan: nama dan penamaan. Penamaan alfanumerik berguna untuk astronom akademisi untuk mengenali bintang yang mereka pelajari.

Meskipun demikian, dalam banyak kasus, seperti untuk bintang terang dan bintang yang memiliki kepentingan sejarah, budaya, atau astrofisika, akan lebih mudah untuk merujuknya dengan nama yang mudah diingat. Banyak nama sudah dalam bahasa umum dan sudah ada sejak lama, tetapi sampai WGSN didirikan, tidak ada katalog nama IAU resmi untuk bintang paling terang di langit kita.

WGSN bertujuan untuk memecahkan masalah yang muncul selama berabad-abad untuk astronomi akademik global karena budaya yang berbeda - serta astronom yang berbeda - memberikan nama mereka sendiri untuk bintang. Hingga baru-baru ini, beberapa bintang paling terkenal di langit - termasuk Sirius, Rigel, dan Betelgeuse - tidak memiliki ejaan resmi.

Dalam beberapa kasus, bintang memiliki banyak nama, dan terkadang bintang yang berbeda memiliki nama yang identik. Misalnya, pembacaan sepintas melalui literatur astronomi sejarah dan budaya menemukan lebih dari 40 nama bintang yang umumnya dikenal sebagai Fomalhaut. Sementara ejaan khusus ini paling banyak digunakan selama berabad-abad, referensi ke bintang yang sama telah muncul dalam literatur sebagai Fom-al hut al-jenubi, Fomahandt, Fomahant, Fomal'gaut, Fomal'khaut, Fomalhani, Fomalhut, Formalhaut , Fumahant, Fumahaut, dan Fumalhaut.

Dengan membuat katalog nama bintang yang didukung IAU, WGSN sangat mengurangi kebingungan ini. Demikian pula, nama bintang IAU yang unik tidak akan tersedia untuk digunakan di masa mendatang sebagai nama potensial untuk asteroid, satelit planet, atau planet ekstrasurya untuk lebih mengurangi kebingungan.

Klik halaman selanjutnya

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia