Struktur Organisasi Perusahaan: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Struktur Organisasi Perusahaan: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikJabar
Selasa, 30 Agu 2022 19:25 WIB
Contoh struktur organisasi perusahaan.
Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Struktur organisasi perusahaan adalah sistem yang mendefinisikan hierarki dalam suatu perusahaan. Idealnya, setiap perusahaan memiliki struktur organisasi agar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, ada sederet tujuan lainnya mengapa perusahaan harus memiliki struktur organisasi.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari mengenai apa itu struktur organisasi perusahaan, bagaimana contohnya, dan apa saja tujuannya. Simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Struktur Organisasi

Mengutip polindo.ac.id, struktur organisasi perusahaan adalah susunan atau tingkatan yang berisi pembagian peran dan tugas tiap individu dalam suatu perusahaan berdasarkan jabatannya. Tingkatan tersebut juga dikenal dengan hierarki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur perusahaan biasanya digambarkan dalam bentuk bagan atau garis hierarki, dengan bagan pada bagian atas menunjukkan kedudukan yang lebih tinggi. Bagan tersebut juga menunjukkan komponen-komponen yang menyusun perusahaan.

Jenis Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan karakteristik hierarki dalam perusahaan tersebut. Yakni struktur fungsional, struktur divisional, struktur matriks, struktur komite, dan struktur tim kerja. Berikut penjelasan selengkapnya, seperti dilansir situs pdaminfo.pdampintar.id.

ADVERTISEMENT

1. Struktur Fungsional

Struktur fungsional adalah struktur yang pembagian kerjanya dilakukan berdasarkan tugas manajemen, seperti keuangan, penciptaan, pemasaran, dan sumber daya manusia (SDM).

Struktur ini adalah yang paling umum digunakan dalam organisasi perusahaan.

Dalam struktur fungsional, pegawai dengan keahlian dan tugas yang sama dikelompokkan dalam satu unit kerja. Struktur fungsional biasanya digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada penciptaan tipe produk atau layanan yang cakupannya tidak terlalu lebar.

2. Struktur Divisional

Struktur divisional adalah struktur yang pengelompokannya didasarkan pada kesamaan produk, layanan, pasar, dan lokasi geografis. Struktur ini biasanya digunakan pada perusahaan atau organisasi dengan skala menengah ke atas dengan anggaran operasional yang lebih besar.

Perusahaan yang menggunakan struktur organisasi divisional membagi-bagi organisasinya menjadi divisi-divisi yang lebih kecil. Tantangan terbesarnya adalah pada alokasi sumber daya dan distribusi biaya perusahaan ke setiap divisi tersebut.

3. Struktur Matriks

Struktur organisasi matriks adalah gabungan dari struktur fungsional dan struktur divisional. Keduanya digabung dengan tujuan menutupi kekurangan masing-masing. Struktur matriks biasanya digunakan oleh perusahaan berskala besar seperti perusahaan multinasional.

Struktur ini memiliki kelebihan berupa kemudahan pengambilan keputusan. Namun, struktur organisasi matriks juga membuka kemungkinan dualisme kepemimpinan oleh karena kerumitan strukturnya. Selain itu, kemungkinan ada lebih dari satu unit yang memiliki job desc hampir sama sehingga kerap menimbulkan gesekan.

4. Struktur Komite

Struktur komite adalah struktur yang tugas-tugas tertentu dikerjakan secara kolektif oleh beberapa orang, termasuk tugas kepemimpinan. Kelompok ini dikenal juga dengan nama komite, sehingga disebutkan struktur ini struktur komite.

Struktur ini unggul dalam hal pengambilan keputusan melalui musyawarah antara pemegang saham dan dewan. Namun, dia juga memiliki kekurangan dalam hal bayaran operasional, serta kemungkinan para pejabat lepas tangan ketika terjadi masalah dalam perusahaan.

5. Struktur Tim Kerja

Struktur tim kerja adalah struktur organisasi yang bersifat temporer dan dibuat sewaktu-waktu demi menanggulangi suatu proyek bersifat tiba-tiba dan tidak terduga. Struktur ini terbilang khusus karena biasanya hanya berlangsung dalam kurun waktu tertentu.

Struktur ini terdiri atas tenaga kerja atau karyawan yang dinilai profesional dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Contoh yang paling mudah adalah Tim Satgas yang dibentuk Pemerintah dalam rangka menanggulangi Covid-19.

Gambaran Struktur Organisasi

Berikut contoh-contoh gambaran struktur organisasi perusahaan yang bisa dijadikan referensi.

Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom
Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom
Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Contoh struktur organisasi perusahaan.Foto: Rosmha Widiyani/detikcom

Fungsi dan Manfaat Struktur Organisasi Perusahaan

Dilansir situs ekonomi.bunghatta.ac.id, struktur organisasi perusahaan memiliki sejumlah fungsi dan manfaat. Berikut penjelasannya.

1. Menjelaskan Tanggung Jawab Anggota Organisasi atau Perusahaan

Setiap anggota perusahaan atau organisasi memiliki tanggung jawab masing-masing serta pimpinan yang memberikan tugas dan wewenang padanya. Struktur organisasi perusahaan ini memperjelas kepada siapa anggota tersebut bertanggung jawab dan apa saja tanggung jawabnya.

2. Menjelaskan Kedudukan Anggota Organisasi atau Perusahaan

Kedudukan yang dimaksud adalah bahwa setiap anggota memiliki peran yang berbeda satu sama lain. Struktur organisasi memungkinkan anggota mengetahui di mana kedudukannya dalam suatu perusahaan atau organisasi.

3. Memperjelas Pembagian Tugas Setiap Jabatan

Anggota memiliki jabatan yang tingkatnya berbeda-beda antara satu jabatan dengan jabatan lain. Struktur organisasi perusahaan memperjelas wewenang dan tugas masing-masing jabatan, serta menunjukkan alur penyampaian informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.

4. Menjelaskan Uraian Tugas atau Pekerjaan

Uraian tugas diperlukan agar anggota dalam organisasi atau perusahaan memahami apa yang harus mereka kerjakan dan di bawah pengawasan siapa. Hal ini memungkinkan anggota bekerja lebih efektif dan efisien.

5. Menjelaskan Jalur Hubungan dalam Pekerjaan

Antara satu anggota dengan anggota lain memiliki keterkaitan yang dijelaskan dalam struktur organisasi perusahaan. Fungsi ini memungkinkan anggota memahami sejauh mana batas kewenangannya sehingga tidak melampaui tugas dan tanggung jawab anggota lain, serta memahami kapan mereka harus berkolaborasi.

Contoh Jabatan pada Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut beberapa contoh jabatan yang biasa ditemukan dalam struktur organisasi perusahaan, mengutip repository.uin-suska.ac.id.

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris sebuah perusahaan membawahi direktur dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Selain itu, mereka bertanggung jawab mengawasi tindakan direksi dalam pengambilan keputusan agar tidak merugikan perusahaan.

2. Direktur Utama

Jabatan ini merupakan puncak dalam sebuah perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan, antara lain: mengawasi jalannya organisasi perusahaan, mengambil kebijakan terkait perusahaan, dan membuat rencana jangka pendek maupun jangka panjang untuk perusahaan.

3. Manajer Operasional

Manajer operasional mewakili direksi di wilayah usaha masing-masing serta melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap unit perusahaan di wilayahnya. Mereka bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya perusahaan serta pengembangan manajemen dan teknologi.

4. Manajer Pemasaran

Masih di tingkatan manajer, ada manajer pemasaran yang bertanggung jawab merencanakan promosi dan strategi pemasaran perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab mengkoordinasikan pekerjaan anggota di bawahnya terkait pemasaran.

5. Administrasi dan Keuangan

Bagian administrasi dan keuangan bertanggung jawab menyusun perihal administrasi perusahaan, mengawasi penyelenggaraan administrasi dan tata usaha, serta mencatat seluruh transaksi keuangan dalam buku jurnal dan buku besar perusahaan.

6. Business Division

Divisi ini bertanggung jawab membuat laporan rencana pemasaran dan seluruh biaya yang berhubungan dengannya. Mereka juga bertanggung jawab menata, menyimpan, dan memelihara dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan pemasaran.

7. Site Manager

Site manager adalah manajer yang bertanggung jawab di lapangan. Mereka memiliki tugas sebagai unit pelaksana yang terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi jalannya proyek, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan proyek tersebut.

Tips Membuat Struktur Organisasi Perusahaan

Karena sifatnya sangat penting, semua organisasi atau perusahaan hendaknya memiliki struktur organisasi. Berikut tips untuk membuatnya, mengutip situs ekonomi.bunghatta.ac.id.

1. Merancang Sesuai Visi dan Misi

Susunlah struktur organisasi sesuai visi, misi, tujuan, serta sasaran organisasi atau perusahaan. Hindari menyusun struktur organisasi tanpa memahami tujuan organisasi. Kesalahan ini banyak ditemukan pada perusahaan skala kecil dan start up yang membuat struktur tanpa menentukan kejelasan tujuan perusahaan.

2. Tentukan Rumusan Bisnis Lebih Dulu

Hampir serupa dengan tips di atas, pastikan dulu seperti apa rumusan bisnis yang akan dijalankan perusahaan sebelum membuat struktur organisasi. Rumusan bisnis ini termasuk sasaran bisnis yang ingin dicapai, serta proses atau aktivitas apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu dari perusahaan.

3. Perhatikan Keahlian Pekerja

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah analisa keahlian pekerja. Hal ini bertujuan agar perusahaan menempatkan tenaga kerja yang tepat pada suatu jabatan atau posisi, sehingga kinerjanya bagi perusahaan pun akan maksimal.

4. Perhatikan Umur Pekerja

Meskipun bagi sebagian orang umur hanya angka, tetapi umur juga perlu dipertimbangkan dalam struktur organisasi. Jangan sampai perbedaan umur yang terlalu jauh membuat kerja sama antara anggota kurang baik.

5. Transparan Terkait Posisi atau Jabatan

Terkadang situasi dan kondisi mendesak membuat perusahaan harus menempatkan karyawan di posisi yang sebenarnya kurang sesuai dengan keahliannya. Pihak perusahaan harus menjelaskan tentang ketidaksesuaian tersebut kepada karyawan secara transparan agar tidak terjadi masalah ketika menyusun struktur organisasi yang baru.

6. Melakukan Self-Assessment kepada Pekerja

Tidak hanya perusahaan yang bisa menilai kinerja karyawan. Karyawan sendiri pun dapat menilai pekerjaannya sendiri atau self-assessment, untuk mengetahui apakah keahliannya masih relevan dengan jabatan atau posisinya.

7. Usahakan Membuat Struktur Organisasi yang Ramping

Semakin rumit atau gemuk suatu struktur organisasi, maka semakin rumit pula hubungan antara satu anggota dengan anggota lain. Ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Usahakan untuk membuat struktur organisasi yang ramping dan tidak menimbulkan risiko dualisme divisi atau kepemimpinan di dalam perusahaan.

Nah, demikian penjelasan mengenai struktur organisasi perusahaan. Semoga bermanfaat untuk kamu yang hendak mengembangkan bisnis sendiri.



Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)