Career
Pentingnya Penampilan Untuk Perkembangan Karier

17 Jun 2016


Foto: Fotosearch

Keahlian dan kreativitas memang menjadi poin penting dalam menekuni suatu profesi. Tapi di balik itu semua, ada lagi satu hal yang nggak kalah pentingnya untuk mendukung pengembangan karier kita, yaitu penampilan yang tepat.
           
Maklum, tiap harinya, kan, kita selalu bertemu dengan rekan kerja dan klien. Jika tampil asal dan semaunya, bukan hanya kita yang mendapat citra negatif, tapi juga perusahaan. Akibatnya kelangsungan karier kita terancam, deh.
           
Sejauh mana penampilan bisa mempengaruhi performa kerja dan kemajuan karier kita? Wesmira Parastuti (Mia), konsultan karier dari Wesmira Consultant memberikan jawabannya!
 
Cek: profesi
Nggak bisa dipungkiri kalau profesi, tuh, menentukan gaya berpakaian kita sehari-hari. Jika bertugas di bagian administrasi, misalnya, ada kecenderungan bagi kita untuk memakai kemeja dan celana panjang formal. Lain halnya dengan fashion stylist yang lebih sering tampil dengan busana unik non formal, mulai dari jumpsuit hingga dress.
           
 “Masing-masing profesi memiliki gaya berpakaian yang berbeda karena berkaitan dengan kepentingan pekerjaan mereka. Seorang resepsionis yang sering berjumpa dengan para tamu tentulah dituntut untuk tampil rapi mengenakan kemeja. Sebaliknya, fotografer yang bekerja di lapangan dan selalu membawa perlengkapan kamera 'diizinkan' memakai pakaian non formal supaya ruang geraknya lebih mudah,” kata Mia.
           
Yang jelas, nih, hampir semua perusahaan menuntut para karyawannya untuk berpenampilan sesuai image mereka. Jangan heran jika penampilan karyawan dari beberapa perusahaan ternama lebih formal, misalnya menggunakan blazer. Beda dengan kantor berskala kecil yang membebaskan karyawannya memakai jenis pakaian apapun, asal rapi.
 
Memuluskan jalan 
Penampilan –yang meliputi cara kita membawa diri dan berpakaian serta merias wajah, sangat berpengaruh pada penilaian seseorang. Ngaku, deh, kita pasti merasa nyaman berinteraksi dengan klien yang memiliki penampilan rapi dan sopan. Jika klien memakai celana jeans robek-robek, kemungkinan besar rasa hormat kita padanya jadi berkurang.
           
“Ibaratnya memilih kado, kita pasti lebih suka kado dengan kemasan menarik dan rapi dibandingkan kado yang dibungkus dengan kertas koran dan kotor. Makanya, jaga penampilan agar kita mendapat kesan positif dari rekan kerja dan klien. Nantinya seiring berjalannya waktu, keahlian dan kreativitas juga menjadi sarana penilaian,” tambah Mia.
           
Masih ada lagi keuntungan dari penampilan oke, yaitu bertambahnya peluang kita untuk mengembangkan karier. Misalnya kita dan rekan kerja memiliki keahlian yang setara, tapi penampilan kita lebih meyakinkan dibandingkan sang rekan. Jika atasan ingin mengangkat salah satu karyawan untuk dipromosikan, peluang kita pasti lebih besar, tuh!
 
Ada batasannya
Penampilan yang tepat sesuai peraturan kantor tentulah membuat kita nyaman dan percaya diri. Hasilnya kita mendapat suntikan motivasi, deh, untuk menyelesaikan segala tugas. Maklum, kita merasa yakin kalau kita mampu menghasilkan hal-hal positif yang berguna untuk perusahaan.
 
Sebaliknya, penampilan yang nggak pas justru bisa menurunkan semangat kerja kita. Jadi kita mesti tahu, tuh, batasan untuk tampil keren namun tetap profesional. Tidak merias wajah terlalu tebal atau menor saat menghadiri rapat dengan klien contohnya. Boro-boro mendapat sikap hormat, yang ada kita justru jadi bahan gosip orang-orang sekantor!
 
Selain makeup tebal, sandal jepit dan celana pendek juga jadi benda terlarang untuk digunakan ke kantor –sesantai apapun profesi yang kita jalankan. Mungkin kita bisa berdalih nggak memakai sepatu dan celana panjang karena seharian cuma berada di balik meja kerja. Tapi kebayang nggak, kalau pemilik perusahaan mendadak datang? Bisa-bisa kita disemprot!
 
Sesuaikan!
Yang namanya penampilan, tuh, mesti disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Saat menghadiri acara ulang tahun kantor yang diadakan di malam hari, misalnya, kita tentu nggak diwajibkan untuk memakai blazer dan rok. Jika kantor nggak menetapkan dress code, kita bisa memakai dress atau busana kasual.
           
“Sesuaikan penampilan dengan jenis acara yang kita hadiri. Tamu undangan yang datang, waktu dan tempat berlangsungnya acara juga berpengaruh. Jika datang ke acara family gathering, sah-sah saja kita memakai pakaian kantor yang semi kasual dan memadukannya dengan aksesori yang cocok,” jelas Mia.
           
Dalam memilih busana, jangan ragu untuk mix and match. Jadi meski persediaan pakaian, sepatu dan tas terbatas, kita tetap bisa menghasilkan beragam gaya. Makeup dan tatanan rambut juga harus diperhatikan. Meski pakaian kita sering dipakai ke kantor, bukan nggak mungkin, tuh, penampilan kita terlihat jauh berbeda dengan makeup dan tatanan rambut khusus.
 
Sukses!
Kalau sudah menyadari pentingnya menjaga penampilan, kita tinggal meluangkan waktu untuk mewujudkannya. Memang, sih, standar penampilan tiap orang berbeda-beda. Tapi ada beberapa peraturan dasar yang bisa kita terapkan.
           
Jika kita sering diundang ke acara-acara yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan, jangan ragu menambah koleksi pakaian dan aksesori kita tiap bulannya. Tapi bukan berarti kita boleh menghamburkan uang seenaknya. Belilah barang sesuai kebutuhan dengan harga minimalis. Meski pakaian kita nggak branded, kita bisa tetap tampil keren, kok!
           
Bingung memadupadankan pakaian dan aksesorinya? Perkaya wawasan kita dengan rajin membaca majalah mode atau browsing internet. Bisa juga, tuh, kita perhatikan gaya berbusana klien atau atasan.
 
“Hal terpenting, nih, kita harus merasa nyaman dengan penampilan kita. Jangan sampai karena ingin tampil keren, kita justru jadi salah tingkah dan nggak percaya diri. Selama penampilan kita sopan dan rapi plus tidak memalukan perusahan, sudah cukup, kok,” kata Mia. (f)
           
 
 


Topic

#penampilankerja

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?