Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Penetrasi Sosial: Konsep serta Asumsinya

Kompas.com - 26/01/2022, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comTeori penetrasi sosial membahas bagaimana perkembangan kedekatan dalam sebuah hubungan. Mulai dari tingkatan paling dangkal menuju ke tingkatan terdalam atau yang lebih bersifat pribadi.

Awalnya teori ini menjelaskan bagaimana hubungan interpersonal berkembang, terpelihara, dan akhirnya terputus.

Namun, kemudian teori ini diperbarui dan menggambarkan proses yang lebih sirkuler dengan menggunakan konsep penetrasi sebagai proses mencairnya ketegangan dalam hubungan interpersonal.

Konsep teori penetrasi sosial

Wikimedia Commons/Wikispaces Ilustrasi analogi lapisan bawang dalam teori penetrasi sosial

Social penetration theory (teori penetrasi sosial) digagas oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Menurut mereka, komunikasi penting dalam mengembangkan serta memelihara hubungan interpersonal.

Astrid Faidlatul Habibah, dkk dalam jurnal Pengaplikasian Teori Penetrasi Sosial pada Aplikasi Online Dating (2021) menuliskan bahwa teori penetrasi sosial menggambarkan pengungkapan diri sebagai proses berbagi tingkat informasi, mulai dari yang dangkal hingga intim (bersifat pribadi).

Menurut teori ini, manusia akan mengetahui atau mengenal diri orang lain dengan ‘masuk ke dalam’ diri orang tersebut, guna mengetahui berbagai jenis informasi mengenai orang itu.

Mengutip buku Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis (2020) karya Ali Nurdin, Altman dan Taylor menganalogikan hubungan interpersonal seseorang seperti lapisan bawang yang berlapis-lapis.

Baca juga: Teori Pelanggaran Harapan, Harapan akan Perilaku Nonverbal Orang Lain

Artinya tiap individu punya pendapat, keyakinan, prangsangka, serta perasaan yang berlapis-lapis dalam diri individu. Saat mengenal orang lain, sebagian lapisan bawang itu terbuka untuk mengungkapkan inti perasaan individu.

Selanjutnya, Altman dan Taylor menjelaskan bahwa lapisan bawang itu memiliki ruang yang luas dan mendalam. Ruang luas itu terdiri dari topik yang ada dalam pikiran dan kehidupan individu. Sedangkan ruang mendalam artinya jumlah ketersediaan informasi mengenai topik itu.

Lapisan terluar menunjukkan keterbukaan yang dilihat dari penyampaian informasinya. Sementara lapisan terdalam merupakan uraian paling detail dan rinci mengenai kehidupan, perasaan, serta pikiran individu.

Asumsi teori penetrasi sosial

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), asumsi teori penetrasi sosial adalah:

Asumsi 1: hubungan memiliki kemajuan dari tidak intim menjadi intim

Artinya hubungan komunikasi antarindividu dimulai dari tahapan superfisial dan bergerak secara kontinu ke arah yang lebih mendalam.

Asumsi 2: secara umum, perkembangan hubungan sistematis dan bisa diprediksi

Artinya hubungan antarindividu pada umumnya akan bergerak dengan cara yang teratur dan dapat diprediksi. Walaupun tidak tahu pasti arah sebuah hubungan atau dugaan masa depan hubungan itu, proses penetrasi sosial cukup teratur dan bisa diduga.

Baca juga: Teori Interaksi Simbolik: Konsep Penting dan Asumsinya

Asumsi 3: perkembangan hubungan mencakup depenetrasi (penarikan diri dan disolusi)

Asumsi teori penetrasi sosial ini berhubungan dengan pemikiran bahwa perkembangan hubungan mencakup depenetrasi serta disolusi.

Sebuah hubungan bisa menjadi berantakan, atau menarik diri (depenetrasi), serta kemunduran yang pada akhirnya menyebabkan disolusi hubungan.

Komunikasi memang bisa membawa sebuah hubungan maju ke tahap yang lebih intim. Namun, komunikasi juga bisa menggerakkan hubungan mundur ke tahap yang tidak intim. Misalnya dalam proses komunikasi yang penuh dengan konflik.

Apabila sebuah hubungan mengalami depenetrasi, tidak selalu hubungan itu akan menghilang atau berakhir secara otomatis. Karena hubungan itu bisa mengalami transgesi atau pelanggaran aturan, pelaksanaan, dan harapan dalam hubungan.

Asumsi 4: pembukaan diri adalah inti dari perkembangan hubungan

Asumsi teori penetrasi sosial ini menyatakan bahwa pembukaan diri merupakan inti dari perkembangan hubungan. Pembukaan diri (self-disclosure) adalah proses pembukaan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain dengan tujuan tertentu.

Altman dan Taylor menjelaskan jika self-disclosure menjadi faktor utama perubahan hubungan yang semula tidak intim mejadi intim. Karena keterbukaan diri memungkinkan orang untuk saling mengenal dalam sebuah hubungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com