Dokumen ini membahas tentang token economies dan contingency contracting untuk mengubah perilaku. Token economies berisi penggunaan token yang dapat ditukarkan dengan hadiah untuk meningkatkan perilaku tertentu, sedangkan contingency contracting adalah perjanjian tertulis antara klien dan konselor untuk merubah perilaku dengan menetapkan target, batas waktu, hadiah, dan sanksi. Kedua metode ini melibatkan penguatan untuk mencapai perubahan perilaku.
3. 1. TOKEN ECONOMIES
Token adalah simbol untuk penguatan prilaku,
berupa point tally, atau kartu yang nanti
ditukar dengan item/benda yang dapat
menguatkan perilaku.
Misalnya tidak bolos sekolah selama dua
minggu mendapatkan 10 token yang nanti
dapat ditukar dengan nonton bioskop atau
sebatang coklat.
4. Economy berarti ada pertukaran mengenai apa
saja yang bisa ditukar dengan token dan
berapa token harus diperoleh untuk
mendapatkan sesuatu/hak istimewa.
Economy berarti juga ada target tingkah laku
yang bisa mendapatkan token dan balasan
yang pantas hasil pertukaran token tersebut.
5. Empat elemen dasar token economy :
1. Ada target perilaku yang akan ditingkatkan,
dikurangi atau dihilangkan dan jumlah token
yang bisa diperoleh untuk setiap perilaku yang
ditampilkan
2. Ada item atau keuntungan yang bisa
ditukarkan dengan token (Backup Reinforcers)
3. Tipe token (simbol, stiker, kartu, bola,dsb) –
variasi : beda warna beda nilainya)
4. Prosedur spesifik dan aturan untuk
menjalankan token economy (misalnya kapan
token bisa ditukar dengan keuntungan )
6. Dalam melakukan program intervensi
diperlukan mediator : orang yang melakuan
intervensi atau mesin pendorong. Bisa social
worker atau orang di lingkungan klien
Agar token economies berjalan efektif, harus
ada koordinasi dan kerjasama dengan staff
lembaga palyanan sosial, sehingga perlakuan
mereka ke klien sejalan dengna metode ini.
7. 2. Contingency Contracting
(kontrak konsekwensi)
Adalah aturan yang dibuat oleh klien bersama
Social Worker atau klien sendiri untuk
membiasakan sebuah perilaku/merubah
periaku.
8. Kontrak harus mengandung :
1. Penjelasan tingkah laku yang ingin
dibiasakan/diubah/yang akan dikerjakan/tujuan yang
akan dicapai
2. Batas waktu untuk sampai mencapai hasil
3. Ada penguat positif/hadiah yang spesifik jika tujuan
sudah tercapai/terpenuhi
4. Penjelasan konsekwensi jika tujuan tidak tercapai atau
ada aspek yang tidak terpenuhi
5. Ada bonus/hadiah jika klien melebihi batas minimal
dari capaian kontrak yang ditetapkan
6. Kontrak harus menjelaskan media atau alat yang dapat
digunakan untuk membantu agar kontrak bisa tercatat,
terukur, terobservasi, dan dapat membantu
menginformasikan kemajuan/capaian yang dihasilkan
klien selama masa kontrak. Mis : kertas plano, spidol,
buku catatan dsb