SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
 Ainun Nuril Haq 1114500063
 Novi Damayanti 1114500028
 Safutri Nurhidayah 1114500057
 Virgiawan Feris M 1114500021
Pengertian Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
Pengertian Psikoanalisis mencakup tiga aspek :
(1) sebagai metode penelitian proses-proses psikis
(2) sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis
(3) sebagai Teori Kepribadian.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1. suatu metoda penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosional.
Tokoh dalam Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalis dikembangkan oleh Sigmund Freud, tingkah
laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar
(unconsiousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta
kejadian psikoseksual selama 6 th pertama kehidupan (Corey,1986, p.12).
insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan freud. Insting
yang ada bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia,
berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas.
• Sigmund Freud (1856-1939) adalah pencetus pendekatan psikoanalisa
• Teori Freud sangat dipengaruhi oleh pengalaman emosional pribadinya dan
pengalaman selama menangani pasiennya.
Metode terapi Sigmund Freud disebut psikoanalisis. Sejak teori dan
terapinya menjadi dikenal dan digunakan oleh orang lain (mulai sekitar
1990), idenya terus dikembangkan dan dimodifikasi oleh para penulis dan
praktisi psikoanalisa lainnya.
Sumbangan utama dari ide Freud yang bersejarah:
1. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami.
2. Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
3. Perkembangan pada masa dini kanak-kanak berpengaruh pada masa dewasa.
4. Psikoanalisa menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk mengatasi
kecemasan.
5. Psikoanalisa memberikan cara-cara mencari keterangan melalui analisis mimpi.
Konsep Dasar Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
 Pandangan tentang manusia
Tingkah laku manusia :
(1) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-
instingnya,
(2) dikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan
ditentukan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
 Pandangan tentang Kepribadian
a) Kesadaran
b) Ambang sadar
c) Ketidaksadaran
Struktur Kepribadian
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id,
ego dan super ego
• Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan
sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,
khususnya seks dan agresi.
• Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia
realita
• Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi
sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan
Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
 Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga
dewasa terjadi dalam fase-fase :
• Fase Oral: 0;0 s.d 1,0 tahun, pada fase ini mulut merupakan
daerah pokok dari pada aktivitas dinamis.
• Fase Anal: 1;0 s.d 3;0 tahun, pada fase ini kateksis dan anti
katektisberpusat pada anal(pembuangan kotoran).
• Fase Phallis: 3;0 s.d 5.0 tahun, pada masa ini alat kelamin
merupan daerah erogen terpenting.
• Fase Latent: 5;0 s.d 13,0 tahun,pada masa ini impuls-impuls
cenderung untuk ada dalam keadaan tertekan.
• Fase pubertas: 12;0 s.d 20 tahun, pada fase ini impuls-impuls
yang selama fase latent seakan-akan tertekan, menonjol dan
membawa aktivitas-aktivitas dinamis kembali.
• Fase Genital: fungsi yang pokok fase genital ialah reproduksi.
Asumsi Perilaku Bermasalah dalam
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan
dalam berfungsinya individu yang bersumber pada :
1. dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan super
ego
2. proses belajar yang tidak benar pada masa kanak-
kanak.
Tujuan Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
 Membantu klien untuk membentuk kembali struktur
karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari
menjadi disadari oleh klien.
 Secara spesifik:
• Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadara) yang mengakibatkan kecemasan kearah
perkembangan kesadaran intelektual.
• Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus
konflik yang direpres.
• Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi
situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
Peran Konselor dalam Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
• Peran utama konselor membantu klien dalam mencapai kesadaran
diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam
menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan
kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.
• Konselor bersikap anonim, artinya konselor berusaha tak dikenal
oleh konseli.
• Konselor membuat suatu hubungan kerja dengan konseli.
• Konselor mendengarkan dan kemudian memberikan tafsiran
terhadap pernyataan konseling.
• Konselor memberikan perhatian terhadap keadaan resistensi
konseli yaitu suatu keadaan dimana konseli melindungi suatu
perasaan, trauma, dan kegagalan konseli terhadap konselor.
Diskripsi Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau ditata,
dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian.
Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.
Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan
antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
Langkah-langkah yang ditempuh :
• Menciptakan hubungan kerja dengan klien.
• Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya
dan melakukan transferensi.
• Tilikan terhadap masa lalu klien terutama pada masa kanak-kanaknya.
• Pengembangan reesitensi untuk pemahaman diri.
• Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor.
• Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi.
• Menutup wawancara konseling.
Teknik Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
 Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan
evaluasi diri sendiri.
 Interpretasi
Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dan transferensi.
Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas,
resistensi, dan transferensi.
 Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk
memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
 Analisis Resistensi
suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan
terhadap kecemasan.
 Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam
konseling.
Kelebihan dan Kelemahan
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Kelemahan :
• Pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak.
• Pendekatan ini tidak terlalu berguna bagi konseli lansia atau
bahkan sekelompok yang bervariasi. Yang paling banyak
mendapatkan keuntungan dengan pendekatan ini adalah pira paru
baya dan wanita yang tertekan dalam hidupnya.
• Di luar harapan Freud, pndekatan ini telah diklaim secara eksklusif
oleh para psikiater.
• Pendekatan ini berdasarkan pada banyak konsep yang tidak mudah
dipahami atau dikomunikasikan.
• Pendekatan ini membutuhkan ketekunan.
• Pendekatan ini tidak begitu cocok dengan kebutuhan kebanyakan
individu yang mencari konseling profesional.
Kelebihan :
• Pendekatan ini menekankan pada pentingnya
seksualitas dan alam tidak sadar dalam tingkah laku
manusia.
• Pendekatan ini memberikan sumbangan pada
penelitian-penelitian empiris; bersifat heuristik.
• Pendekatan ini menyediakan dasar teoritis yang
mendukung sejumlah instrumen diagnostik.
• Pendekatan ini tampaknya efektif bagi mereka yang
menderita berbagai macam gangguan, termasuk histeria.
• Pendekatan ini menekankan pentingnya tahap
perkembangan pertumbuhan.
Contoh Penerapan Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
Pertama-tama konselor harus membuat suatu hubungan kerjasama dengan klien dan
kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. Konselor
memberikan perhatian kepada resistensi atau penolakan klien. Sementara klien berbicara,
konselor mendengarkan dan memberikan penafsiran yang memadai fungsinya adalah
pempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimapan dalam ketidaksadaran.
Menata proses teraputik yang demikian dalam konteks pemahaman struktur
kepribadian dan psikodinamika memungkinkan konselor merumuskan masalah klient secara yang
sesungguhnya. Sebab satu fungsi sentral konselor adalah mengajar klient mengenal makna proses
ini sehingga klient dapat memperoleh tilikan terhadap masalahnya, peningkatan kesadarannya
terhadap cara-cara mengubah dan mendapatkan kontrol yang lebih rasional terhadap hidupnya.
Klient harus ada kemauan untuk menyanggupi dirinya sendiri untuk melakukan proses
terapi dalam jangka panjang. Setiap pertemuan biasanya berlangsung satu jam. Setelah beberapa
pertemuan tatap muka dengan konselor, klient kemudian melakukan kegiatan asosiasi bebas,
yaitu klient mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikiranya. Proses asosiasi bebas ini dikenal
sebagai aturan yang fundamental dalam psikoanalisa.
Selama terapi, klient maju melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu: pengembangan suatu
hubungan dengan analisis, mengalami krisis penyembuhan, mendapatkan tilikan terhadap
pengalaman masa lampau yang tidak disadari, pengembangan resistensi untuk memahami diri
sendiri, pengembangan hubungan transparansi dengan konselor, bekerja dengan hal-hal yang
resistensi dan tertutup, dan mengakhiri terapi.
Kesimpulan
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh
Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia.
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego
dan super ego.
Dalam pandangan psikoanalisis, tujuan konseling agar
individu mengetahui ego dan memiliki ego yang kuat.
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4)
analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.
Pendekatan konseling psikoanalisis

More Related Content

What's hot

Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...yayuzuliantini25
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiAfy Luna
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 

What's hot (20)

PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesionalKekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Teori Sigmund Freud
Teori Sigmund FreudTeori Sigmund Freud
Teori Sigmund Freud
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
 
Sigmund freud full
Sigmund freud fullSigmund freud full
Sigmund freud full
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Teori REBT
Teori REBTTeori REBT
Teori REBT
 
Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)
 
Nota psikoanalitik
Nota psikoanalitikNota psikoanalitik
Nota psikoanalitik
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Teknik rebt
Teknik rebtTeknik rebt
Teknik rebt
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 

Similar to Pendekatan konseling psikoanalisis

3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)Indah Fatmawati
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaRinatun4e
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisLanggeng Prayogo
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisafaisunufir
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamidnim_nang
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltbkupstegal
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikLanggeng Prayogo
 

Similar to Pendekatan konseling psikoanalisis (20)

KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
 
psikoanalisis
psikoanalisispsikoanalisis
psikoanalisis
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestalt
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
tugas model-model konseling 1
tugas model-model konseling 1tugas model-model konseling 1
tugas model-model konseling 1
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Pendekatan konseling psikoanalisis

  • 1. Pendekatan Konseling Psikoanalisis  Ainun Nuril Haq 1114500063  Novi Damayanti 1114500028  Safutri Nurhidayah 1114500057  Virgiawan Feris M 1114500021
  • 2. Pengertian Pendekatan Konseling Psikoanalisis Pengertian Psikoanalisis mencakup tiga aspek : (1) sebagai metode penelitian proses-proses psikis (2) sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis (3) sebagai Teori Kepribadian. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan : 1. suatu metoda penelitian dari pikiran. 2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia. 3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
  • 3. Tokoh dalam Pendekatan Konseling Psikoanalisis Pendekatan psikoanalis dikembangkan oleh Sigmund Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsiousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama 6 th pertama kehidupan (Corey,1986, p.12). insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan freud. Insting yang ada bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia, berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. • Sigmund Freud (1856-1939) adalah pencetus pendekatan psikoanalisa • Teori Freud sangat dipengaruhi oleh pengalaman emosional pribadinya dan pengalaman selama menangani pasiennya.
  • 4. Metode terapi Sigmund Freud disebut psikoanalisis. Sejak teori dan terapinya menjadi dikenal dan digunakan oleh orang lain (mulai sekitar 1990), idenya terus dikembangkan dan dimodifikasi oleh para penulis dan praktisi psikoanalisa lainnya. Sumbangan utama dari ide Freud yang bersejarah: 1. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami. 2. Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar. 3. Perkembangan pada masa dini kanak-kanak berpengaruh pada masa dewasa. 4. Psikoanalisa menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk mengatasi kecemasan. 5. Psikoanalisa memberikan cara-cara mencari keterangan melalui analisis mimpi.
  • 5. Konsep Dasar Pendekatan Konseling Psikoanalisis  Pandangan tentang manusia Tingkah laku manusia : (1) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting- instingnya, (2) dikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentukan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.  Pandangan tentang Kepribadian a) Kesadaran b) Ambang sadar c) Ketidaksadaran
  • 6. Struktur Kepribadian Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego • Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi. • Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita • Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
  • 7.  Perkembangan Kepribadian Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-fase : • Fase Oral: 0;0 s.d 1,0 tahun, pada fase ini mulut merupakan daerah pokok dari pada aktivitas dinamis. • Fase Anal: 1;0 s.d 3;0 tahun, pada fase ini kateksis dan anti katektisberpusat pada anal(pembuangan kotoran). • Fase Phallis: 3;0 s.d 5.0 tahun, pada masa ini alat kelamin merupan daerah erogen terpenting. • Fase Latent: 5;0 s.d 13,0 tahun,pada masa ini impuls-impuls cenderung untuk ada dalam keadaan tertekan. • Fase pubertas: 12;0 s.d 20 tahun, pada fase ini impuls-impuls yang selama fase latent seakan-akan tertekan, menonjol dan membawa aktivitas-aktivitas dinamis kembali. • Fase Genital: fungsi yang pokok fase genital ialah reproduksi.
  • 8. Asumsi Perilaku Bermasalah dalam Pendekatan Konseling Psikoanalisis Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam berfungsinya individu yang bersumber pada : 1. dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan super ego 2. proses belajar yang tidak benar pada masa kanak- kanak.
  • 9. Tujuan Pendekatan Konseling Psikoanalisis  Membantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien.  Secara spesifik: • Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadara) yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektual. • Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus konflik yang direpres. • Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
  • 10. Peran Konselor dalam Pendekatan Konseling Psikoanalisis • Peran utama konselor membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis. • Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. • Konselor bersikap anonim, artinya konselor berusaha tak dikenal oleh konseli. • Konselor membuat suatu hubungan kerja dengan konseli. • Konselor mendengarkan dan kemudian memberikan tafsiran terhadap pernyataan konseling. • Konselor memberikan perhatian terhadap keadaan resistensi konseli yaitu suatu keadaan dimana konseli melindungi suatu perasaan, trauma, dan kegagalan konseli terhadap konselor.
  • 11. Diskripsi Pendekatan Konseling Psikoanalisis Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian. Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran. Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri. Langkah-langkah yang ditempuh : • Menciptakan hubungan kerja dengan klien. • Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya dan melakukan transferensi. • Tilikan terhadap masa lalu klien terutama pada masa kanak-kanaknya. • Pengembangan reesitensi untuk pemahaman diri. • Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor. • Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi. • Menutup wawancara konseling.
  • 12. Teknik Pendekatan Konseling Psikoanalisis  Asosiasi Bebas Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.  Interpretasi Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dan transferensi. Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.  Analisis Mimpi Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.  Analisis Resistensi suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan.  Analisis Transferensi Teknik mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam konseling.
  • 13. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Konseling Psikoanalisis Kelemahan : • Pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak. • Pendekatan ini tidak terlalu berguna bagi konseli lansia atau bahkan sekelompok yang bervariasi. Yang paling banyak mendapatkan keuntungan dengan pendekatan ini adalah pira paru baya dan wanita yang tertekan dalam hidupnya. • Di luar harapan Freud, pndekatan ini telah diklaim secara eksklusif oleh para psikiater. • Pendekatan ini berdasarkan pada banyak konsep yang tidak mudah dipahami atau dikomunikasikan. • Pendekatan ini membutuhkan ketekunan. • Pendekatan ini tidak begitu cocok dengan kebutuhan kebanyakan individu yang mencari konseling profesional.
  • 14. Kelebihan : • Pendekatan ini menekankan pada pentingnya seksualitas dan alam tidak sadar dalam tingkah laku manusia. • Pendekatan ini memberikan sumbangan pada penelitian-penelitian empiris; bersifat heuristik. • Pendekatan ini menyediakan dasar teoritis yang mendukung sejumlah instrumen diagnostik. • Pendekatan ini tampaknya efektif bagi mereka yang menderita berbagai macam gangguan, termasuk histeria. • Pendekatan ini menekankan pentingnya tahap perkembangan pertumbuhan.
  • 15. Contoh Penerapan Pendekatan Konseling Psikoanalisis Pertama-tama konselor harus membuat suatu hubungan kerjasama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. Konselor memberikan perhatian kepada resistensi atau penolakan klien. Sementara klien berbicara, konselor mendengarkan dan memberikan penafsiran yang memadai fungsinya adalah pempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimapan dalam ketidaksadaran. Menata proses teraputik yang demikian dalam konteks pemahaman struktur kepribadian dan psikodinamika memungkinkan konselor merumuskan masalah klient secara yang sesungguhnya. Sebab satu fungsi sentral konselor adalah mengajar klient mengenal makna proses ini sehingga klient dapat memperoleh tilikan terhadap masalahnya, peningkatan kesadarannya terhadap cara-cara mengubah dan mendapatkan kontrol yang lebih rasional terhadap hidupnya. Klient harus ada kemauan untuk menyanggupi dirinya sendiri untuk melakukan proses terapi dalam jangka panjang. Setiap pertemuan biasanya berlangsung satu jam. Setelah beberapa pertemuan tatap muka dengan konselor, klient kemudian melakukan kegiatan asosiasi bebas, yaitu klient mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikiranya. Proses asosiasi bebas ini dikenal sebagai aturan yang fundamental dalam psikoanalisa. Selama terapi, klient maju melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu: pengembangan suatu hubungan dengan analisis, mengalami krisis penyembuhan, mendapatkan tilikan terhadap pengalaman masa lampau yang tidak disadari, pengembangan resistensi untuk memahami diri sendiri, pengembangan hubungan transparansi dengan konselor, bekerja dengan hal-hal yang resistensi dan tertutup, dan mengakhiri terapi.
  • 16. Kesimpulan Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego. Dalam pandangan psikoanalisis, tujuan konseling agar individu mengetahui ego dan memiliki ego yang kuat. Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu : (1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.