2. Pengertian Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
Pengertian Psikoanalisis mencakup tiga aspek :
(1) sebagai metode penelitian proses-proses psikis
(2) sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis
(3) sebagai Teori Kepribadian.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1. suatu metoda penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosional.
3. Tokoh dalam Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalis dikembangkan oleh Sigmund Freud, tingkah
laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar
(unconsiousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta
kejadian psikoseksual selama 6 th pertama kehidupan (Corey,1986, p.12).
insting merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan freud. Insting
yang ada bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia,
berorientasi pada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas.
• Sigmund Freud (1856-1939) adalah pencetus pendekatan psikoanalisa
• Teori Freud sangat dipengaruhi oleh pengalaman emosional pribadinya dan
pengalaman selama menangani pasiennya.
4. Metode terapi Sigmund Freud disebut psikoanalisis. Sejak teori dan
terapinya menjadi dikenal dan digunakan oleh orang lain (mulai sekitar
1990), idenya terus dikembangkan dan dimodifikasi oleh para penulis dan
praktisi psikoanalisa lainnya.
Sumbangan utama dari ide Freud yang bersejarah:
1. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami.
2. Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
3. Perkembangan pada masa dini kanak-kanak berpengaruh pada masa dewasa.
4. Psikoanalisa menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk mengatasi
kecemasan.
5. Psikoanalisa memberikan cara-cara mencari keterangan melalui analisis mimpi.
5. Konsep Dasar Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
Pandangan tentang manusia
Tingkah laku manusia :
(1) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-
instingnya,
(2) dikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan
ditentukan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
Pandangan tentang Kepribadian
a) Kesadaran
b) Ambang sadar
c) Ketidaksadaran
6. Struktur Kepribadian
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id,
ego dan super ego
• Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan
sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,
khususnya seks dan agresi.
• Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia
realita
• Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi
sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan
Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
7. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga
dewasa terjadi dalam fase-fase :
• Fase Oral: 0;0 s.d 1,0 tahun, pada fase ini mulut merupakan
daerah pokok dari pada aktivitas dinamis.
• Fase Anal: 1;0 s.d 3;0 tahun, pada fase ini kateksis dan anti
katektisberpusat pada anal(pembuangan kotoran).
• Fase Phallis: 3;0 s.d 5.0 tahun, pada masa ini alat kelamin
merupan daerah erogen terpenting.
• Fase Latent: 5;0 s.d 13,0 tahun,pada masa ini impuls-impuls
cenderung untuk ada dalam keadaan tertekan.
• Fase pubertas: 12;0 s.d 20 tahun, pada fase ini impuls-impuls
yang selama fase latent seakan-akan tertekan, menonjol dan
membawa aktivitas-aktivitas dinamis kembali.
• Fase Genital: fungsi yang pokok fase genital ialah reproduksi.
8. Asumsi Perilaku Bermasalah dalam
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan
dalam berfungsinya individu yang bersumber pada :
1. dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan super
ego
2. proses belajar yang tidak benar pada masa kanak-
kanak.
9. Tujuan Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Membantu klien untuk membentuk kembali struktur
karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari
menjadi disadari oleh klien.
Secara spesifik:
• Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadara) yang mengakibatkan kecemasan kearah
perkembangan kesadaran intelektual.
• Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus
konflik yang direpres.
• Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi
situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
10. Peran Konselor dalam Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
• Peran utama konselor membantu klien dalam mencapai kesadaran
diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam
menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan
kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.
• Konselor bersikap anonim, artinya konselor berusaha tak dikenal
oleh konseli.
• Konselor membuat suatu hubungan kerja dengan konseli.
• Konselor mendengarkan dan kemudian memberikan tafsiran
terhadap pernyataan konseling.
• Konselor memberikan perhatian terhadap keadaan resistensi
konseli yaitu suatu keadaan dimana konseli melindungi suatu
perasaan, trauma, dan kegagalan konseli terhadap konselor.
11. Diskripsi Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau ditata,
dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian.
Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.
Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan
antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
Langkah-langkah yang ditempuh :
• Menciptakan hubungan kerja dengan klien.
• Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya
dan melakukan transferensi.
• Tilikan terhadap masa lalu klien terutama pada masa kanak-kanaknya.
• Pengembangan reesitensi untuk pemahaman diri.
• Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor.
• Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi.
• Menutup wawancara konseling.
12. Teknik Pendekatan Konseling
Psikoanalisis
Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang
berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan
evaluasi diri sendiri.
Interpretasi
Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dan transferensi.
Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas,
resistensi, dan transferensi.
Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk
memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
Analisis Resistensi
suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan
terhadap kecemasan.
Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam
konseling.
13. Kelebihan dan Kelemahan
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Kelemahan :
• Pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak.
• Pendekatan ini tidak terlalu berguna bagi konseli lansia atau
bahkan sekelompok yang bervariasi. Yang paling banyak
mendapatkan keuntungan dengan pendekatan ini adalah pira paru
baya dan wanita yang tertekan dalam hidupnya.
• Di luar harapan Freud, pndekatan ini telah diklaim secara eksklusif
oleh para psikiater.
• Pendekatan ini berdasarkan pada banyak konsep yang tidak mudah
dipahami atau dikomunikasikan.
• Pendekatan ini membutuhkan ketekunan.
• Pendekatan ini tidak begitu cocok dengan kebutuhan kebanyakan
individu yang mencari konseling profesional.
14. Kelebihan :
• Pendekatan ini menekankan pada pentingnya
seksualitas dan alam tidak sadar dalam tingkah laku
manusia.
• Pendekatan ini memberikan sumbangan pada
penelitian-penelitian empiris; bersifat heuristik.
• Pendekatan ini menyediakan dasar teoritis yang
mendukung sejumlah instrumen diagnostik.
• Pendekatan ini tampaknya efektif bagi mereka yang
menderita berbagai macam gangguan, termasuk histeria.
• Pendekatan ini menekankan pentingnya tahap
perkembangan pertumbuhan.
15. Contoh Penerapan Pendekatan
Konseling Psikoanalisis
Pertama-tama konselor harus membuat suatu hubungan kerjasama dengan klien dan
kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. Konselor
memberikan perhatian kepada resistensi atau penolakan klien. Sementara klien berbicara,
konselor mendengarkan dan memberikan penafsiran yang memadai fungsinya adalah
pempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimapan dalam ketidaksadaran.
Menata proses teraputik yang demikian dalam konteks pemahaman struktur
kepribadian dan psikodinamika memungkinkan konselor merumuskan masalah klient secara yang
sesungguhnya. Sebab satu fungsi sentral konselor adalah mengajar klient mengenal makna proses
ini sehingga klient dapat memperoleh tilikan terhadap masalahnya, peningkatan kesadarannya
terhadap cara-cara mengubah dan mendapatkan kontrol yang lebih rasional terhadap hidupnya.
Klient harus ada kemauan untuk menyanggupi dirinya sendiri untuk melakukan proses
terapi dalam jangka panjang. Setiap pertemuan biasanya berlangsung satu jam. Setelah beberapa
pertemuan tatap muka dengan konselor, klient kemudian melakukan kegiatan asosiasi bebas,
yaitu klient mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikiranya. Proses asosiasi bebas ini dikenal
sebagai aturan yang fundamental dalam psikoanalisa.
Selama terapi, klient maju melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu: pengembangan suatu
hubungan dengan analisis, mengalami krisis penyembuhan, mendapatkan tilikan terhadap
pengalaman masa lampau yang tidak disadari, pengembangan resistensi untuk memahami diri
sendiri, pengembangan hubungan transparansi dengan konselor, bekerja dengan hal-hal yang
resistensi dan tertutup, dan mengakhiri terapi.
16. Kesimpulan
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh
Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia.
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego
dan super ego.
Dalam pandangan psikoanalisis, tujuan konseling agar
individu mengetahui ego dan memiliki ego yang kuat.
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4)
analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.