SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
Jenis dan BagianBunga
Kelompok 1
1) Agustin Dian K. (4411413022)
2) Asni Puraedah (4411413001)
3) Devi Dwi Jayanti (4411413002)
4) Isma Nurvaizah (4411413039)
5) Rahmadyan Tefarani (4411413036)
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
Corolla
Pistillum
2. RECEPTACULUM
Calyx
1. PEDICELLUS
Bakal Biji
Stamen3. PERIANTHIUM
4. ANDROICEUM
5. GYNAECIUM
Bagian-bagian bunga:
 Tangkai bunga
(pedicellus)
 Dasar bunga
(receptakculum)
 Hiasan bunga
(perianthium)
1. Kelopak (kalyx)
2. Mahkota bunga
(corolla)
 Alat-alat kelamin
jantan (androecium)
 Alat-alat kelamin
betina (gynaecium)
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga
1. Flos Completus
1 lingkaran daun-daun kelopak
1 atau 2 lingkaran benang-benang sari
1 lingkaran daun-daun mahkota
Flos Incompletus
Euphorbia hirta
Bunga nudus (telanjang)
Unisexualis
Begonia sp
Bunga Perigonium
Musa paradisiacaPerigonium
Benang sari ( stamen )
Benang sari merupakan metamorfosis
daun yang bentuk dan fungsinya telah
disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.
Benang sari memiliki 3 bagian, yaitu :
1.Tangkai sari
(filamentum)berbentuk benang
dengan penampang melintang yang
umumnya bulat
2. Kepala sari (anthera)di dalamnya
biasanya memiliki 2 ruang sari (theca)
dan masing-masing ruang sari memiliki
2 ruangan kecil (loculus) dan di dalam
loculus inilah terdapat serbuk sari atau
tepung sari (pollen).
3.Penghubung ruang sari
(connectivum)merupakan bagian
penghubung tangkai sari dengan kepala
sari.
Berdasarkanjumlahnya padabunga, benang sari dibedakanatas :
1. Benang sari banyak
2. Jumlah benang sari 2x
jumlah daun tajuknya
a. diplostemon
b. obdiplostemon
3. Benang sari sama
banyak
a. episepal
b. epipetal
DIPLOSTEMON
OBDIPLOSTESMON
BENANG SARI BANYAK
Berdasarkan panjang pendeknya benang sari
1. Benang sari panjang dua
(dydinamus)misal ada 4
benang sari, yang 2 panjang
yang 2 pendek, ex : Ocimum
basilicum
2. Benang sari panjang
empat (tetradynamus)
misal ada 6 benang sari,
yang 4 panjang yang 2
pendek, ex : Raphanus
sativus
Tangkai sari (filamentum)
Berdasarkan jumlah berkas
dimana benang Sari
menempel dibedakan
menjadi:
1.Benang sari berberkas
satu (monadelphus)
2.Benang sari berbekas dua
(diadelpuhus)
3.Benang sari berbekas
banyak
monadelphus diadelpuhus
Benangsari
berbekasbanyak
Kepala sari (Anthera)
Kepala sari  bagian
benang sari yang terdapat
pada ujung tangkai sari.
Di dalamnya terdapat 2
ruang sari,tetapi dapat
pula hanya satu atau lebih
ruang sari. Satu ruang sari
terdiri atasa 2 kantong
sari.
Berdasarkan duduk
kepala sari pada
tangkainya:
1.Tegak (innatus atau
basifixus)
2.Menempel (adnatus)
3.Bergoyang
(versatilis)
Kepala sari (Anthera)
Cara membukanya kepala sari
Dengan celah membujur
(longitudinaliter dehiscens)
-Menghadap kedalam
(introrsum)
-Menghadap kesamping
(lateraliter)
-Menghadap keluar
(extrorsum)
Dengan celah melintang
(transversalier dehiscens)
Dengan sebuah liang
pada ujung / pangkal kepala
sari (poris dehiscens)
Dengan katup-katup
(valvis dehiscens)
INTRORSUM transversalier dehiscens
PORISDEHISCENS
Putik (Pistillum)
Bagian - bagian putik adalah :
1. Bakal buah (ovarium); bagian putik yang
membesar dan duduk pada dasar bunga.
2. Tangkai kepala putik (stylus); bagian
putik berbentuk benang di atas bakal buah.
3. Kepala putik (stigma); bagian putik
paling atas.
a. Sel telur terdapat di dalam bakal biji
(ovulum) dan bakal biji terdapat dalam bakal
buah.
b. Bakal biji akan menjadi biji (semen)
dan bakal buah akan menjadi buah (fructus).
Banyaknya daun buah yang menyusun putik
Putik tunggal (simplex) Putik Majemuk (compositus)
Berdasarkan letaknya terhadap dasar
bunga, bakal buah dibedakan atas :
1. Bakal buah menumpang (superus);
yaitu bakal buah duduk di atas dasar
bunga sehingga letaknya lebih tinggi,
sama tinggi atau mungkin lebih
rendah dari tepi dasar bunga tetapi
bagian samping bakal buah tidak
pernah berlekatan dengan dasar
bunga.
2. Bakal buah setengah tenggelam
(hemi inferus); yaitu bakal buah
duduk pada dasar bunga yang cekung,
tempat duduk bakal buah selalu lebih
rendah dari tepi dasar bunga dan
sebagian dinding bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga.
3. Bakal buah tenggelam (inferus);
seluruh bagian samping bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga.
Bakal buah (ovarium)
Bedasarkan jumlah ruang yang
terdapat dalam suatu bakal buah:
a.Bakal buah beruang satu
(unilocularis)
b.Bakal buah beruang dua (
bilocularis)
c.Bakal buah beruang tiga
(trilocularis)
d.Bakal buah beruang banyak
(multilocularis)
Sekat – sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang
a.Sekat sempurna
(septum completus)
berdasarkan asal sekat
sempurna, dibedakan
menjadi dua macam :
sekat asli (septum)
Sekat semu (septum
spurius)
b.Sekat yang tidak
sempurna (septum
incompletus)
septum septum spurius
Tembuni (placenta)
Letak tembuni pada daun buah yang menjadi penyusun bakal buah :
a. Marginal (marginalis)
b. Laminal (laminalis)
Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi tempat duduknya
bakal-bakal biji. Berdasarkan letaknya tembuni dibedakan atas :
• Parietal; tembuni terletak pada dinding-dinding bakal buah.
• Sentral; tembuni terletak pada poros atau pusat bakal buah.
• Aksilar; tembuni terletak di sudut tengah pada bakal buah yang
beruang lebih dari dua dan tembuninya terdapat pada sudut-
sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat ke dalam.
Bakal biji (ovulum)
Bagian – bagian bakal biji :
1. Kulit bakal biji (integumentum)
2. Badan bakal biji (nucellus)
3. Kandung lembaga ( saccus embryonalis)
4. Liang bakal biji (micropyle)
5. Tali pusar (funiculus)
Letak bakal biji pada tembuni :
a. Tegak (atropus)
b. Mengangguk (anatropus)
c. Bengkok (campylotropus)
d. Setengah mengangguk (hemitropus)
e. Melipat (camptotropus)
Tangkai kepala putik (stylus)
Tangkai kepala putik biasanya berbentuk benang
dan merupakan lanjutan bakal buah keatas,
dalamnya berongga , mempunyai saluran tangkai
kepala putik (canalis stylinus) / tidak, ada kalanya
masih memperlihatkan metemorfosis daun yaitu
berbentuk pipih, contohnya pada Canna sp.,
tangkainya ada yang bercabang / tidak, ujungnya
mendukung satu kepala putik.
Kepala putik (stigma)
Bentuk kepala putik disesuaikan dengan cara
penyerbuakan pada bunga yang bersangkutan :
a. Seperti benang, misal pada Zea mays
b. Seperti bulu ayam, pada Oryza sativa
c. Seperti bulu-bulu, pada Psophocarpus
tetragonolobus
d. Bulat misal pada Citrus sp.
e. Bentuk lain seperti bibir,cawan,serupa daun
mahkota.
Kelenjar madu (nectarium)
Berdasarkan asalnya dapat dibedakan
menjadi :
a. Kelenjar madu yang merupakan suatu
bagian khusus (satua alat tambahan) pada
bunga.
b.Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu
bagian bunga yang telah mengalami
metamorposis dan telah berubah pula
tugasnya.
Bentuk dan tempatnya pada bunga :
1.Seperti subang diatas bakal buah dan
melingkari tangkai kepala putik misal pada
Citrus sp.
2.Seperti cakram pada dasar bunga,
disebelah bawah bakal buah.
Kelenjar madu yang merupakan
metamorposis salah satu bagian bunga dapat
berasal dari :
a.Daun mahkota
b.Benang sari
c.Bagian – bagian lain pada bunga
Penyerbukan atau persarian (pollinatio) dan
pembuahan (fertilisatio)
pembentukan lembaga / tumbuhan baru :
1. Amfimiksis (amphimixis)  peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma
2. Apomiksis (apomixis)  lembaga terbentuk tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih
dahulu
- Apogami lembaga terjadi dari salah satu inti dalam kandung lembaga, tetapi bukan dari
sel telur dan tanpa perkawinan
- Pembentukan lembaga yang liar ( embrioni adventif ) jika terbentuk lembaga dari salah
satu sel pada bakal biji, diluar kandung lembaga, misal dari sel mucellus / sel integumentum.
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh pada kepala pituk, penyerbukan dapat
dinedakan dalam beberapa macam :
a. Penyerbukan sendiri ( autogamy)  serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga
itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga (geitonogamy)  serbuk sari yang jatuh di kepala putik bersal dari
bunga lain, pada tumbuhan itu juga.
c. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy)  serbuk yang jatuh dikepla putikberasal dari
bunga tumbuhan lain, tetapi tergolong jenis yang sama.
d. Penyerbukan bastar ( hybridogamy)  serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain
yang berbeda jenis.
Pembastaran ( reciproke) :
Berdasarkan perbedaan waktu
masak antara kepala sari dan
kepala putik pada bunga yang
memperlihatkan dikogami:
1. Protandri / proterandri 
dalam satu bunga yang masak
lebih dulu kepala sari baru
kemudian kepala putik.
2. Protogini / proterogini yanng
masak lebih dulu putiknya baru
kepala sari.
c. Adanya herkogami (hercogamy)
 pada bunga yang sempurna
duduknya kepala sari dan kepla
putik amat berjauhan, ex : pada
tumbuhan yang berbunga kupu –
kupu dan anggrek.
1. Antara dua tumbuhan yang berdeda varietas /
pembastaran antar varietas, ex : antara pohon
mangga golek dengan mangga gadung.
2. Antara dua jenis tumbuhan / pembadtaran
antar jenis ( species) , ex : antara pohon mangga
dengan kuweni.
3. Antara duajenis tumbuhan yang berbeda
marga / pembastaran antar marga (genus), ex :
antar lombok dengan terong.
Munculnya degenerasi bunga sehingga tidak
terjadai penyerbukan yang dibuktikan dari hal –
hal berikut :
a. Tumbuhan berumah dua (dioceus) 
tumbuhan punya bunga jantan dan bunga betina
pada dua individu yang berlainan, dengan
demikian satu-satunya cara penyerbukan dengan
penyerbukan silang.
b. Adanya dikogamy (dichogamy)  pada satu
bunga kepala sari dan kepala pitik tidak
bersamaan masaknya, memungkinkan
penyerbukan tetangga.
d. Adanya heterostili (heterostyly) 
variasi herkogami, bila pada individu
tumbuhan sejenis terdapat bunga-
bunga dengan benang sari dan tangkai
putik yang berdeba sekali panjangnnya,
sehingga penyerbukan sendiri tak
mungkin dapat terjadi.heteroskili dapat
dibedakan lagi dalam :
Heterodistili (heterodistyly)  pada
satu jenis tumbuhan ditemukan individu-
individu dengan dua bentuk bunga, yaitu
:
a.Individu dengan bunga yang
bertangkai putik panjang dan benang
sari yang pendek
b.Indivudu dengan putik pendek dan
benang sari panjang.
Heterotristili (heretotristyly)  dalam
satu jenis ada idividu-individu :
1. Punya bunga dengan tangkai
putik pendek dan benang sari
sedang / panjang.
2. Punya bunga dengan tangai putik
yang sedang dan benang asari
yang pendek / sedang.
3. Punya bunga dengan tangkai
putik panjang dan benang sari
pendek / sedang.
e.Adanya peristiwa kemandulan
(sterilitas)  walaupun diserbuki,
penyerbukan tidak diikuti
pembuahan. Bahkan mungkin
penyerbukan menyebabkan
gugurnya putik dan bunganya.
Menurut vektor/perantara yang
menyebabkan berlangsungnya
penyerbukan, penyerbukan dapat
dibedakan dalam beberapa macam
a.Penyerbukan dengan perantaraan
angin ( anaemophyly, anemogamy) 
jika serbuk sari sampai pada bunga
yang diserbuki dengan perantaraan
angin.
b.Penyerbukan dengan perantaraan air
(hydrophyly, hidrogamy) 
penyerbukan dengan cara ini hanya
mungkin terjadi pada tumbuhan yang
hidup di air ( hydrophyta).
c.Penyerbukan dengan perantaraan
binatang ( zoidiophyly, zoidiogamy)
Penyerbukan ziodiofili dapat lagi
dibedakan menjadi :
1.Penyerbukan dengan perantaraan
serangga ( entomophyly,
entomogamy )
2.Penyerbukan dengan perantaraan
burung ( ornithophyly, ornithogamy
)
3.Penyerbukan dengn perantaraan
kelalawar ( chiropteerophyly,
chiropteerogamy )
4.Penyerbukan dengan perantaraan
siput (malacophyly, malacogamy )
1. Alat kelamin pada satu bunga
Solanum melongena
Hermaprodit
Stamen
Pistillum
Flos femineus Flos masculus
Unisexualis
Zea mays
Begonia sp.
Stamen
Pistillum
Helianthus annuus
Bunga Mandul
2. Alat kelamin pada satu tumbuhan
Monoceus
Zea mays
Cucumis sativus
Flos musculus
Flos femineus
Dioeceus
Elaeis guineensis
bunga betina
bunga jantan
Zalacca edulis
Polygamus
Carica papaya
Hermafrodit
Flos femineus
Flos musculus
Kemungkinan lain poligam
Micromeria croatica
Gynodioceus
Dryas octopetala
Androdioceus
Monoeco-polygamus
Carica papaya Leptospermum scoparium
Gynomonoceus
Susunan Bagian Bunga
Cyclic
Michelia champaca
Acyclic Hemicyclyc
Solanum melongena Annona muricata
Dianthus caryophyllus
Anthoporrum Androphorum Gynophorum
Gynanndropsis pentaphylla Nelumbium nelumbo
Pendukung Torus
Androgynophorum Discus
Citrus sp.Passiflora quadrangularis
Bentuk Dasar Bunga
Garcinia mangostana
Rata
CawanKerucut Mangkuk
Hibiscus rosa-sinensis
Heliantus annus
Letak bagian Bunga
Hypogynus EpigynusPerigynus
Cassia siamea Centela asiaticaLagesttroemia sp.
Kelopak( Calyx)
1. Gamosepalus
Partitus
Fissus
Lobatus
2. Polysepalus
Regularis
Zygomorphus
Corolla
Sifat Corolla
Sympetalus
Tabung/ buluh
tajuk
Pinggiran tajuk
Leher tajuk
Chorypetalus
Unguis
Lamina
Apetalus
Berdasarkan simetri
Beraturan
Capsicum annuum
Rotatus Tubulosus Hypocrateriformis
Helianthus annuus Carica papaya
Urceolatus Infundibuliformis Campanulatus
Ipomoeae batataDatura metel
Zygomorphus/monosimetris
Calcaratus
Labiatus
Papilionaceous
Dendrobium phalaenopsis
Ocimum basilicum
Arachis pintoi
Personatus Ligulatus
Antirrhinum majus Helianthus annuus
Perigonium( Tenda bunga)
Bentuk dan Warna
Palmae sp Orichidaceae
Bagain-bagian
Lilium longiflorum
Gamophyllus
Gloriosa superba
Pleiophyllus
JENIS DAN BAGIAN BUNGA

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaMuhammad Abdul Rohman
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 

Mais procurados (20)

morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 
Buah
Buah Buah
Buah
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 

Semelhante a JENIS DAN BAGIAN BUNGA

Semelhante a JENIS DAN BAGIAN BUNGA (20)

Makalah klpk 10
Makalah klpk 10Makalah klpk 10
Makalah klpk 10
 
Bunga (flos)
Bunga (flos)Bunga (flos)
Bunga (flos)
 
Bunga (flos)
Bunga (flos)Bunga (flos)
Bunga (flos)
 
Bunga (flos)
Bunga (flos)Bunga (flos)
Bunga (flos)
 
uas.pptx
uas.pptxuas.pptx
uas.pptx
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
 
Bunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XIBunga dan buah Kelas XI
Bunga dan buah Kelas XI
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
 
Ppt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tikPpt bunga tugas tik
Ppt bunga tugas tik
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1Bunga xi ipa 1
Bunga xi ipa 1
 
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 

Mais de Agustin Dian Kartikasari

Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanAgustin Dian Kartikasari
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DAgustin Dian Kartikasari
 

Mais de Agustin Dian Kartikasari (20)

Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 

Último

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Último (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

JENIS DAN BAGIAN BUNGA

  • 1. Jenis dan BagianBunga Kelompok 1 1) Agustin Dian K. (4411413022) 2) Asni Puraedah (4411413001) 3) Devi Dwi Jayanti (4411413002) 4) Isma Nurvaizah (4411413039) 5) Rahmadyan Tefarani (4411413036)
  • 2. BAGIAN-BAGIAN BUNGA Corolla Pistillum 2. RECEPTACULUM Calyx 1. PEDICELLUS Bakal Biji Stamen3. PERIANTHIUM 4. ANDROICEUM 5. GYNAECIUM
  • 3. Bagian-bagian bunga:  Tangkai bunga (pedicellus)  Dasar bunga (receptakculum)  Hiasan bunga (perianthium) 1. Kelopak (kalyx) 2. Mahkota bunga (corolla)  Alat-alat kelamin jantan (androecium)  Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
  • 4. Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga 1. Flos Completus 1 lingkaran daun-daun kelopak 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari 1 lingkaran daun-daun mahkota
  • 7. Benang sari ( stamen ) Benang sari merupakan metamorfosis daun yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Benang sari memiliki 3 bagian, yaitu : 1.Tangkai sari (filamentum)berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya bulat 2. Kepala sari (anthera)di dalamnya biasanya memiliki 2 ruang sari (theca) dan masing-masing ruang sari memiliki 2 ruangan kecil (loculus) dan di dalam loculus inilah terdapat serbuk sari atau tepung sari (pollen). 3.Penghubung ruang sari (connectivum)merupakan bagian penghubung tangkai sari dengan kepala sari.
  • 8. Berdasarkanjumlahnya padabunga, benang sari dibedakanatas : 1. Benang sari banyak 2. Jumlah benang sari 2x jumlah daun tajuknya a. diplostemon b. obdiplostemon 3. Benang sari sama banyak a. episepal b. epipetal DIPLOSTEMON OBDIPLOSTESMON BENANG SARI BANYAK
  • 9. Berdasarkan panjang pendeknya benang sari 1. Benang sari panjang dua (dydinamus)misal ada 4 benang sari, yang 2 panjang yang 2 pendek, ex : Ocimum basilicum 2. Benang sari panjang empat (tetradynamus) misal ada 6 benang sari, yang 4 panjang yang 2 pendek, ex : Raphanus sativus
  • 10. Tangkai sari (filamentum) Berdasarkan jumlah berkas dimana benang Sari menempel dibedakan menjadi: 1.Benang sari berberkas satu (monadelphus) 2.Benang sari berbekas dua (diadelpuhus) 3.Benang sari berbekas banyak monadelphus diadelpuhus Benangsari berbekasbanyak
  • 11. Kepala sari (Anthera) Kepala sari  bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Di dalamnya terdapat 2 ruang sari,tetapi dapat pula hanya satu atau lebih ruang sari. Satu ruang sari terdiri atasa 2 kantong sari.
  • 12.
  • 13. Berdasarkan duduk kepala sari pada tangkainya: 1.Tegak (innatus atau basifixus) 2.Menempel (adnatus) 3.Bergoyang (versatilis) Kepala sari (Anthera)
  • 14. Cara membukanya kepala sari Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens) -Menghadap kedalam (introrsum) -Menghadap kesamping (lateraliter) -Menghadap keluar (extrorsum) Dengan celah melintang (transversalier dehiscens) Dengan sebuah liang pada ujung / pangkal kepala sari (poris dehiscens) Dengan katup-katup (valvis dehiscens) INTRORSUM transversalier dehiscens PORISDEHISCENS
  • 15. Putik (Pistillum) Bagian - bagian putik adalah : 1. Bakal buah (ovarium); bagian putik yang membesar dan duduk pada dasar bunga. 2. Tangkai kepala putik (stylus); bagian putik berbentuk benang di atas bakal buah. 3. Kepala putik (stigma); bagian putik paling atas. a. Sel telur terdapat di dalam bakal biji (ovulum) dan bakal biji terdapat dalam bakal buah. b. Bakal biji akan menjadi biji (semen) dan bakal buah akan menjadi buah (fructus).
  • 16. Banyaknya daun buah yang menyusun putik Putik tunggal (simplex) Putik Majemuk (compositus)
  • 17. Berdasarkan letaknya terhadap dasar bunga, bakal buah dibedakan atas : 1. Bakal buah menumpang (superus); yaitu bakal buah duduk di atas dasar bunga sehingga letaknya lebih tinggi, sama tinggi atau mungkin lebih rendah dari tepi dasar bunga tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga. 2. Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus); yaitu bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, tempat duduk bakal buah selalu lebih rendah dari tepi dasar bunga dan sebagian dinding bakal buah berlekatan dengan dasar bunga. 3. Bakal buah tenggelam (inferus); seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga. Bakal buah (ovarium) Bedasarkan jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah: a.Bakal buah beruang satu (unilocularis) b.Bakal buah beruang dua ( bilocularis) c.Bakal buah beruang tiga (trilocularis) d.Bakal buah beruang banyak (multilocularis)
  • 18. Sekat – sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang a.Sekat sempurna (septum completus) berdasarkan asal sekat sempurna, dibedakan menjadi dua macam : sekat asli (septum) Sekat semu (septum spurius) b.Sekat yang tidak sempurna (septum incompletus) septum septum spurius
  • 19. Tembuni (placenta) Letak tembuni pada daun buah yang menjadi penyusun bakal buah : a. Marginal (marginalis) b. Laminal (laminalis) Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji. Berdasarkan letaknya tembuni dibedakan atas : • Parietal; tembuni terletak pada dinding-dinding bakal buah. • Sentral; tembuni terletak pada poros atau pusat bakal buah. • Aksilar; tembuni terletak di sudut tengah pada bakal buah yang beruang lebih dari dua dan tembuninya terdapat pada sudut- sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat ke dalam.
  • 20. Bakal biji (ovulum) Bagian – bagian bakal biji : 1. Kulit bakal biji (integumentum) 2. Badan bakal biji (nucellus) 3. Kandung lembaga ( saccus embryonalis) 4. Liang bakal biji (micropyle) 5. Tali pusar (funiculus) Letak bakal biji pada tembuni : a. Tegak (atropus) b. Mengangguk (anatropus) c. Bengkok (campylotropus) d. Setengah mengangguk (hemitropus) e. Melipat (camptotropus)
  • 21. Tangkai kepala putik (stylus) Tangkai kepala putik biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah keatas, dalamnya berongga , mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) / tidak, ada kalanya masih memperlihatkan metemorfosis daun yaitu berbentuk pipih, contohnya pada Canna sp., tangkainya ada yang bercabang / tidak, ujungnya mendukung satu kepala putik.
  • 22. Kepala putik (stigma) Bentuk kepala putik disesuaikan dengan cara penyerbuakan pada bunga yang bersangkutan : a. Seperti benang, misal pada Zea mays b. Seperti bulu ayam, pada Oryza sativa c. Seperti bulu-bulu, pada Psophocarpus tetragonolobus d. Bulat misal pada Citrus sp. e. Bentuk lain seperti bibir,cawan,serupa daun mahkota.
  • 23. Kelenjar madu (nectarium) Berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi : a. Kelenjar madu yang merupakan suatu bagian khusus (satua alat tambahan) pada bunga. b.Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu bagian bunga yang telah mengalami metamorposis dan telah berubah pula tugasnya. Bentuk dan tempatnya pada bunga : 1.Seperti subang diatas bakal buah dan melingkari tangkai kepala putik misal pada Citrus sp. 2.Seperti cakram pada dasar bunga, disebelah bawah bakal buah. Kelenjar madu yang merupakan metamorposis salah satu bagian bunga dapat berasal dari : a.Daun mahkota b.Benang sari c.Bagian – bagian lain pada bunga
  • 24. Penyerbukan atau persarian (pollinatio) dan pembuahan (fertilisatio) pembentukan lembaga / tumbuhan baru : 1. Amfimiksis (amphimixis)  peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma 2. Apomiksis (apomixis)  lembaga terbentuk tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih dahulu - Apogami lembaga terjadi dari salah satu inti dalam kandung lembaga, tetapi bukan dari sel telur dan tanpa perkawinan - Pembentukan lembaga yang liar ( embrioni adventif ) jika terbentuk lembaga dari salah satu sel pada bakal biji, diluar kandung lembaga, misal dari sel mucellus / sel integumentum. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh pada kepala pituk, penyerbukan dapat dinedakan dalam beberapa macam : a. Penyerbukan sendiri ( autogamy)  serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga itu sendiri. b. Penyerbukan tetangga (geitonogamy)  serbuk sari yang jatuh di kepala putik bersal dari bunga lain, pada tumbuhan itu juga. c. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy)  serbuk yang jatuh dikepla putikberasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi tergolong jenis yang sama. d. Penyerbukan bastar ( hybridogamy)  serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis.
  • 25. Pembastaran ( reciproke) : Berdasarkan perbedaan waktu masak antara kepala sari dan kepala putik pada bunga yang memperlihatkan dikogami: 1. Protandri / proterandri  dalam satu bunga yang masak lebih dulu kepala sari baru kemudian kepala putik. 2. Protogini / proterogini yanng masak lebih dulu putiknya baru kepala sari. c. Adanya herkogami (hercogamy)  pada bunga yang sempurna duduknya kepala sari dan kepla putik amat berjauhan, ex : pada tumbuhan yang berbunga kupu – kupu dan anggrek. 1. Antara dua tumbuhan yang berdeda varietas / pembastaran antar varietas, ex : antara pohon mangga golek dengan mangga gadung. 2. Antara dua jenis tumbuhan / pembadtaran antar jenis ( species) , ex : antara pohon mangga dengan kuweni. 3. Antara duajenis tumbuhan yang berbeda marga / pembastaran antar marga (genus), ex : antar lombok dengan terong. Munculnya degenerasi bunga sehingga tidak terjadai penyerbukan yang dibuktikan dari hal – hal berikut : a. Tumbuhan berumah dua (dioceus)  tumbuhan punya bunga jantan dan bunga betina pada dua individu yang berlainan, dengan demikian satu-satunya cara penyerbukan dengan penyerbukan silang. b. Adanya dikogamy (dichogamy)  pada satu bunga kepala sari dan kepala pitik tidak bersamaan masaknya, memungkinkan penyerbukan tetangga.
  • 26. d. Adanya heterostili (heterostyly)  variasi herkogami, bila pada individu tumbuhan sejenis terdapat bunga- bunga dengan benang sari dan tangkai putik yang berdeba sekali panjangnnya, sehingga penyerbukan sendiri tak mungkin dapat terjadi.heteroskili dapat dibedakan lagi dalam : Heterodistili (heterodistyly)  pada satu jenis tumbuhan ditemukan individu- individu dengan dua bentuk bunga, yaitu : a.Individu dengan bunga yang bertangkai putik panjang dan benang sari yang pendek b.Indivudu dengan putik pendek dan benang sari panjang. Heterotristili (heretotristyly)  dalam satu jenis ada idividu-individu : 1. Punya bunga dengan tangkai putik pendek dan benang sari sedang / panjang. 2. Punya bunga dengan tangai putik yang sedang dan benang asari yang pendek / sedang. 3. Punya bunga dengan tangkai putik panjang dan benang sari pendek / sedang. e.Adanya peristiwa kemandulan (sterilitas)  walaupun diserbuki, penyerbukan tidak diikuti pembuahan. Bahkan mungkin penyerbukan menyebabkan gugurnya putik dan bunganya.
  • 27. Menurut vektor/perantara yang menyebabkan berlangsungnya penyerbukan, penyerbukan dapat dibedakan dalam beberapa macam a.Penyerbukan dengan perantaraan angin ( anaemophyly, anemogamy)  jika serbuk sari sampai pada bunga yang diserbuki dengan perantaraan angin. b.Penyerbukan dengan perantaraan air (hydrophyly, hidrogamy)  penyerbukan dengan cara ini hanya mungkin terjadi pada tumbuhan yang hidup di air ( hydrophyta). c.Penyerbukan dengan perantaraan binatang ( zoidiophyly, zoidiogamy) Penyerbukan ziodiofili dapat lagi dibedakan menjadi : 1.Penyerbukan dengan perantaraan serangga ( entomophyly, entomogamy ) 2.Penyerbukan dengan perantaraan burung ( ornithophyly, ornithogamy ) 3.Penyerbukan dengn perantaraan kelalawar ( chiropteerophyly, chiropteerogamy ) 4.Penyerbukan dengan perantaraan siput (malacophyly, malacogamy )
  • 28. 1. Alat kelamin pada satu bunga Solanum melongena Hermaprodit Stamen Pistillum
  • 29. Flos femineus Flos masculus Unisexualis Zea mays Begonia sp. Stamen Pistillum
  • 31. 2. Alat kelamin pada satu tumbuhan Monoceus Zea mays Cucumis sativus Flos musculus Flos femineus
  • 34. Kemungkinan lain poligam Micromeria croatica Gynodioceus Dryas octopetala Androdioceus
  • 36. Susunan Bagian Bunga Cyclic Michelia champaca Acyclic Hemicyclyc Solanum melongena Annona muricata
  • 37. Dianthus caryophyllus Anthoporrum Androphorum Gynophorum Gynanndropsis pentaphylla Nelumbium nelumbo Pendukung Torus
  • 39. Bentuk Dasar Bunga Garcinia mangostana Rata CawanKerucut Mangkuk Hibiscus rosa-sinensis Heliantus annus
  • 40. Letak bagian Bunga Hypogynus EpigynusPerigynus Cassia siamea Centela asiaticaLagesttroemia sp.
  • 42. Corolla Sifat Corolla Sympetalus Tabung/ buluh tajuk Pinggiran tajuk Leher tajuk Chorypetalus Unguis Lamina Apetalus
  • 43. Berdasarkan simetri Beraturan Capsicum annuum Rotatus Tubulosus Hypocrateriformis Helianthus annuus Carica papaya
  • 47. Perigonium( Tenda bunga) Bentuk dan Warna Palmae sp Orichidaceae