3. Bagian-bagian bunga:
Tangkai bunga
(pedicellus)
Dasar bunga
(receptakculum)
Hiasan bunga
(perianthium)
1. Kelopak (kalyx)
2. Mahkota bunga
(corolla)
Alat-alat kelamin
jantan (androecium)
Alat-alat kelamin
betina (gynaecium)
4. Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga
1. Flos Completus
1 lingkaran daun-daun kelopak
1 atau 2 lingkaran benang-benang sari
1 lingkaran daun-daun mahkota
7. Benang sari ( stamen )
Benang sari merupakan metamorfosis
daun yang bentuk dan fungsinya telah
disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.
Benang sari memiliki 3 bagian, yaitu :
1.Tangkai sari
(filamentum)berbentuk benang
dengan penampang melintang yang
umumnya bulat
2. Kepala sari (anthera)di dalamnya
biasanya memiliki 2 ruang sari (theca)
dan masing-masing ruang sari memiliki
2 ruangan kecil (loculus) dan di dalam
loculus inilah terdapat serbuk sari atau
tepung sari (pollen).
3.Penghubung ruang sari
(connectivum)merupakan bagian
penghubung tangkai sari dengan kepala
sari.
8. Berdasarkanjumlahnya padabunga, benang sari dibedakanatas :
1. Benang sari banyak
2. Jumlah benang sari 2x
jumlah daun tajuknya
a. diplostemon
b. obdiplostemon
3. Benang sari sama
banyak
a. episepal
b. epipetal
DIPLOSTEMON
OBDIPLOSTESMON
BENANG SARI BANYAK
9. Berdasarkan panjang pendeknya benang sari
1. Benang sari panjang dua
(dydinamus)misal ada 4
benang sari, yang 2 panjang
yang 2 pendek, ex : Ocimum
basilicum
2. Benang sari panjang
empat (tetradynamus)
misal ada 6 benang sari,
yang 4 panjang yang 2
pendek, ex : Raphanus
sativus
10. Tangkai sari (filamentum)
Berdasarkan jumlah berkas
dimana benang Sari
menempel dibedakan
menjadi:
1.Benang sari berberkas
satu (monadelphus)
2.Benang sari berbekas dua
(diadelpuhus)
3.Benang sari berbekas
banyak
monadelphus diadelpuhus
Benangsari
berbekasbanyak
11. Kepala sari (Anthera)
Kepala sari bagian
benang sari yang terdapat
pada ujung tangkai sari.
Di dalamnya terdapat 2
ruang sari,tetapi dapat
pula hanya satu atau lebih
ruang sari. Satu ruang sari
terdiri atasa 2 kantong
sari.
12.
13. Berdasarkan duduk
kepala sari pada
tangkainya:
1.Tegak (innatus atau
basifixus)
2.Menempel (adnatus)
3.Bergoyang
(versatilis)
Kepala sari (Anthera)
14. Cara membukanya kepala sari
Dengan celah membujur
(longitudinaliter dehiscens)
-Menghadap kedalam
(introrsum)
-Menghadap kesamping
(lateraliter)
-Menghadap keluar
(extrorsum)
Dengan celah melintang
(transversalier dehiscens)
Dengan sebuah liang
pada ujung / pangkal kepala
sari (poris dehiscens)
Dengan katup-katup
(valvis dehiscens)
INTRORSUM transversalier dehiscens
PORISDEHISCENS
15. Putik (Pistillum)
Bagian - bagian putik adalah :
1. Bakal buah (ovarium); bagian putik yang
membesar dan duduk pada dasar bunga.
2. Tangkai kepala putik (stylus); bagian
putik berbentuk benang di atas bakal buah.
3. Kepala putik (stigma); bagian putik
paling atas.
a. Sel telur terdapat di dalam bakal biji
(ovulum) dan bakal biji terdapat dalam bakal
buah.
b. Bakal biji akan menjadi biji (semen)
dan bakal buah akan menjadi buah (fructus).
16. Banyaknya daun buah yang menyusun putik
Putik tunggal (simplex) Putik Majemuk (compositus)
17. Berdasarkan letaknya terhadap dasar
bunga, bakal buah dibedakan atas :
1. Bakal buah menumpang (superus);
yaitu bakal buah duduk di atas dasar
bunga sehingga letaknya lebih tinggi,
sama tinggi atau mungkin lebih
rendah dari tepi dasar bunga tetapi
bagian samping bakal buah tidak
pernah berlekatan dengan dasar
bunga.
2. Bakal buah setengah tenggelam
(hemi inferus); yaitu bakal buah
duduk pada dasar bunga yang cekung,
tempat duduk bakal buah selalu lebih
rendah dari tepi dasar bunga dan
sebagian dinding bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga.
3. Bakal buah tenggelam (inferus);
seluruh bagian samping bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga.
Bakal buah (ovarium)
Bedasarkan jumlah ruang yang
terdapat dalam suatu bakal buah:
a.Bakal buah beruang satu
(unilocularis)
b.Bakal buah beruang dua (
bilocularis)
c.Bakal buah beruang tiga
(trilocularis)
d.Bakal buah beruang banyak
(multilocularis)
18. Sekat – sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang
a.Sekat sempurna
(septum completus)
berdasarkan asal sekat
sempurna, dibedakan
menjadi dua macam :
sekat asli (septum)
Sekat semu (septum
spurius)
b.Sekat yang tidak
sempurna (septum
incompletus)
septum septum spurius
19. Tembuni (placenta)
Letak tembuni pada daun buah yang menjadi penyusun bakal buah :
a. Marginal (marginalis)
b. Laminal (laminalis)
Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi tempat duduknya
bakal-bakal biji. Berdasarkan letaknya tembuni dibedakan atas :
• Parietal; tembuni terletak pada dinding-dinding bakal buah.
• Sentral; tembuni terletak pada poros atau pusat bakal buah.
• Aksilar; tembuni terletak di sudut tengah pada bakal buah yang
beruang lebih dari dua dan tembuninya terdapat pada sudut-
sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat ke dalam.
20. Bakal biji (ovulum)
Bagian – bagian bakal biji :
1. Kulit bakal biji (integumentum)
2. Badan bakal biji (nucellus)
3. Kandung lembaga ( saccus embryonalis)
4. Liang bakal biji (micropyle)
5. Tali pusar (funiculus)
Letak bakal biji pada tembuni :
a. Tegak (atropus)
b. Mengangguk (anatropus)
c. Bengkok (campylotropus)
d. Setengah mengangguk (hemitropus)
e. Melipat (camptotropus)
21. Tangkai kepala putik (stylus)
Tangkai kepala putik biasanya berbentuk benang
dan merupakan lanjutan bakal buah keatas,
dalamnya berongga , mempunyai saluran tangkai
kepala putik (canalis stylinus) / tidak, ada kalanya
masih memperlihatkan metemorfosis daun yaitu
berbentuk pipih, contohnya pada Canna sp.,
tangkainya ada yang bercabang / tidak, ujungnya
mendukung satu kepala putik.
22. Kepala putik (stigma)
Bentuk kepala putik disesuaikan dengan cara
penyerbuakan pada bunga yang bersangkutan :
a. Seperti benang, misal pada Zea mays
b. Seperti bulu ayam, pada Oryza sativa
c. Seperti bulu-bulu, pada Psophocarpus
tetragonolobus
d. Bulat misal pada Citrus sp.
e. Bentuk lain seperti bibir,cawan,serupa daun
mahkota.
23. Kelenjar madu (nectarium)
Berdasarkan asalnya dapat dibedakan
menjadi :
a. Kelenjar madu yang merupakan suatu
bagian khusus (satua alat tambahan) pada
bunga.
b.Kelenjar madu yang terjadi dari salah satu
bagian bunga yang telah mengalami
metamorposis dan telah berubah pula
tugasnya.
Bentuk dan tempatnya pada bunga :
1.Seperti subang diatas bakal buah dan
melingkari tangkai kepala putik misal pada
Citrus sp.
2.Seperti cakram pada dasar bunga,
disebelah bawah bakal buah.
Kelenjar madu yang merupakan
metamorposis salah satu bagian bunga dapat
berasal dari :
a.Daun mahkota
b.Benang sari
c.Bagian – bagian lain pada bunga
24. Penyerbukan atau persarian (pollinatio) dan
pembuahan (fertilisatio)
pembentukan lembaga / tumbuhan baru :
1. Amfimiksis (amphimixis) peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma
2. Apomiksis (apomixis) lembaga terbentuk tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih
dahulu
- Apogami lembaga terjadi dari salah satu inti dalam kandung lembaga, tetapi bukan dari
sel telur dan tanpa perkawinan
- Pembentukan lembaga yang liar ( embrioni adventif ) jika terbentuk lembaga dari salah
satu sel pada bakal biji, diluar kandung lembaga, misal dari sel mucellus / sel integumentum.
Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh pada kepala pituk, penyerbukan dapat
dinedakan dalam beberapa macam :
a. Penyerbukan sendiri ( autogamy) serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga
itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga (geitonogamy) serbuk sari yang jatuh di kepala putik bersal dari
bunga lain, pada tumbuhan itu juga.
c. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy) serbuk yang jatuh dikepla putikberasal dari
bunga tumbuhan lain, tetapi tergolong jenis yang sama.
d. Penyerbukan bastar ( hybridogamy) serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain
yang berbeda jenis.
25. Pembastaran ( reciproke) :
Berdasarkan perbedaan waktu
masak antara kepala sari dan
kepala putik pada bunga yang
memperlihatkan dikogami:
1. Protandri / proterandri
dalam satu bunga yang masak
lebih dulu kepala sari baru
kemudian kepala putik.
2. Protogini / proterogini yanng
masak lebih dulu putiknya baru
kepala sari.
c. Adanya herkogami (hercogamy)
pada bunga yang sempurna
duduknya kepala sari dan kepla
putik amat berjauhan, ex : pada
tumbuhan yang berbunga kupu –
kupu dan anggrek.
1. Antara dua tumbuhan yang berdeda varietas /
pembastaran antar varietas, ex : antara pohon
mangga golek dengan mangga gadung.
2. Antara dua jenis tumbuhan / pembadtaran
antar jenis ( species) , ex : antara pohon mangga
dengan kuweni.
3. Antara duajenis tumbuhan yang berbeda
marga / pembastaran antar marga (genus), ex :
antar lombok dengan terong.
Munculnya degenerasi bunga sehingga tidak
terjadai penyerbukan yang dibuktikan dari hal –
hal berikut :
a. Tumbuhan berumah dua (dioceus)
tumbuhan punya bunga jantan dan bunga betina
pada dua individu yang berlainan, dengan
demikian satu-satunya cara penyerbukan dengan
penyerbukan silang.
b. Adanya dikogamy (dichogamy) pada satu
bunga kepala sari dan kepala pitik tidak
bersamaan masaknya, memungkinkan
penyerbukan tetangga.
26. d. Adanya heterostili (heterostyly)
variasi herkogami, bila pada individu
tumbuhan sejenis terdapat bunga-
bunga dengan benang sari dan tangkai
putik yang berdeba sekali panjangnnya,
sehingga penyerbukan sendiri tak
mungkin dapat terjadi.heteroskili dapat
dibedakan lagi dalam :
Heterodistili (heterodistyly) pada
satu jenis tumbuhan ditemukan individu-
individu dengan dua bentuk bunga, yaitu
:
a.Individu dengan bunga yang
bertangkai putik panjang dan benang
sari yang pendek
b.Indivudu dengan putik pendek dan
benang sari panjang.
Heterotristili (heretotristyly) dalam
satu jenis ada idividu-individu :
1. Punya bunga dengan tangkai
putik pendek dan benang sari
sedang / panjang.
2. Punya bunga dengan tangai putik
yang sedang dan benang asari
yang pendek / sedang.
3. Punya bunga dengan tangkai
putik panjang dan benang sari
pendek / sedang.
e.Adanya peristiwa kemandulan
(sterilitas) walaupun diserbuki,
penyerbukan tidak diikuti
pembuahan. Bahkan mungkin
penyerbukan menyebabkan
gugurnya putik dan bunganya.
27. Menurut vektor/perantara yang
menyebabkan berlangsungnya
penyerbukan, penyerbukan dapat
dibedakan dalam beberapa macam
a.Penyerbukan dengan perantaraan
angin ( anaemophyly, anemogamy)
jika serbuk sari sampai pada bunga
yang diserbuki dengan perantaraan
angin.
b.Penyerbukan dengan perantaraan air
(hydrophyly, hidrogamy)
penyerbukan dengan cara ini hanya
mungkin terjadi pada tumbuhan yang
hidup di air ( hydrophyta).
c.Penyerbukan dengan perantaraan
binatang ( zoidiophyly, zoidiogamy)
Penyerbukan ziodiofili dapat lagi
dibedakan menjadi :
1.Penyerbukan dengan perantaraan
serangga ( entomophyly,
entomogamy )
2.Penyerbukan dengan perantaraan
burung ( ornithophyly, ornithogamy
)
3.Penyerbukan dengn perantaraan
kelalawar ( chiropteerophyly,
chiropteerogamy )
4.Penyerbukan dengan perantaraan
siput (malacophyly, malacogamy )
28. 1. Alat kelamin pada satu bunga
Solanum melongena
Hermaprodit
Stamen
Pistillum