Academia.eduAcademia.edu
ROTAN sebagai HHBK UNGGULAN Oleh: Sahwalita Balai Penelitian Kehutanan Palembang Jl. Kol. H. Burlian Km. 6,5 Punti Kayu e-mail: sahwalita@yahoo.co.id I. PENDAHULUAN Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam dengan lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU 41 tentang Kehutanan). Sedangkan yang termasuk hasil hutan adalah semua potensi di areal kawasan hutan, baik kayu maupun non kayu serta hasil yang tidak dapat dinilai dengan harga pasar (Hidrologi, Karbon, Estitika dll). Hasil hutan yang dominan berupa tumbuhan, yaitu kayu dan non kayu, sedangkan yang lainnya dari hewan, berupa daging, kulit, madu dan lain-lain. Hasil hutan berupa kayu merupakan sumber devisa pada era 80-an sehingga eksploitasi terhadap hutan sangat tinggi yang berakibat pada kerusakan ekosistem. Penebangan terhadap pohon berakibat pada kondisi hutan secara umum rusak, baik dari kondisi hutan maupun penurunan produktivitas hutan. Penurunan produktivitas kayu berpengaruh terhadap hasil hutan bukan kayu sehingga sering disebut hasil hutan ikutan karena sangat tergantung pada keberadaan pohon-pohon di hutan. Namun dari nilai, hasil hutan bukan kayu tidak dapat disebut sebagai hasil hutan ikutan karena nilainya sangat tinggi jika diukur dari harga pasar dan manfaatnya. Hasil Hutan Bukan Kayu (Non Timber Forest Product) selalu menduduki peran penting dan besar dalam ekonomi kehutanan negara-negara berkembang (Arnold, 2004) dan produk HHBK telah menjadi pemasukan sekaligus pendapatan langsung bagi pemenuhan kebutuhan banyak rumah tangga dan masyarakat di dunia ( Iqbal, 1993; Walter, 2001). HHBK terdiri dari banyak jenis, baik dari tumbuhan maupun hewan sehingga pemanfaatannya dapat memenuhi kebutuhan pangan, energi, obat-obatan dan manfaat lainnya. 1 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 Salah satu produk hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai pasar tinggi adalah rotan. Indonesia mampu memasok 80% kebutuhan rotan dunia (Hartono, 1998 dalam Jasni dkk, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa hutan di Indonesia dapat merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis rotan. Variasi jenis rotan yang ada di Indonesia sekitar 312 jenis yang terdiri dari 8 marga dari 13 marga rotan di dunia (Rachman dan Jasni, 2006). Menurut Sumara (1986), ada 15 jenis rotan yang termasuk komersial. Rotan yang ada masih diproduksi dari hutan alam, sedangkan dari hutan tanaman masih sangat terbatas. Penanaman rotan telah dilakukan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan tepatnya di daerah Tanah Grogot, di tepi sungai Barito, di tepi sungai Kahayan dan di sekitar Sampit dan skala perusahaan dilakukan oleh Perhutani di Pulau Jawa. Berdasarkan data Sucofindo, ekspor produk rotan pada periode Januari hingga Maret 2014 mencapai US$ 48 juta, dengan rincian pada Januari sebesar US$ 13 juta, Februari US$ 16 juta dan Maret US$ 18 juta. Periode ini lebih kecil dibandingkan periode Januari-Maret 2013 yang sebesar US$ 52,8 juta menurun sekitar 9,09%. Walaupun demikian pasar luar negeri untuk mebel dan kerajinan rotan masih menjanjikan jika dibandingkan dengan kayu. Ekspor produk rotan Indonesia yang terbesar masih ke Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan beberapa negara di wilayah Amerika Latin (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), 2014). Dengan memperhatikan kondisi hutan dan melihat peluang ekspor, maka pemeliharaan dan pembudidayaan serta pengolahan rotan perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Untuk itu perlu dilakukan upaya melestarikan sumber daya alam berupa rotan guna meningkatkan pendapatan masyarakat serta menambah penerimaan negara. II. JENIS-JENIS ROTAN Rotan secara umum merupakan tumbuhan hutan yang telah banyak dikenal masyarakat baik bentuk maupun manfaatnya. Rotan yang diketahui terbatas pada jenis-jenis tertentu yang biasa digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan mebel seperti rotan manau, semambu, sega dan lain-lain. Sedangkan jenis-jenis rotan yang lain masih banyak belum diketahui sifat dan pemanfaatannya. Rotan memiliki banyak spesies, di Indonesia ada sekitar 312 jenis rotan yang tumbuh menyebar di berbagai pulau seperti pada Lampiran 1. 2 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 Rotan termasuk kelompok tumbuhan berbunga dengan suku Palmae. Rotan memiliki batang beruas tetapi tidak berongga, batangnya tersusun atas ikatan pembuluh: metaksilem, protosilem, floem dan ikatan serat yang menopang kekuatan batang rotan. Ukuran diameter dan panjang ruas rotan bervariasi sekitar 3-100 mm. Daun rotan umumnya memiliki duri mulai dari pelepah, tangkai, tulang daun, arkis dan flagellum. Duri pada flagelum, kucir dan rakhis digunakan untuk merambat dan bertahan pada pohon pengait. Buah memiliki kulit bersisik mirip buah salak (Jasni dkk, 2012). Rotan tumbuh merambat dan dapat mencapai panjang lebih dari 100 meter (Alrasyid 1989 dalam Rachman dan Jasni, 2006). Berdasarkan cara tumbuhnya rotan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu tumbuh berumpun (cluster) contohnya sega, irit, jermasin; tumbuh tunggal (soliter) contohnya manau; dan tumbuh berumpun dengan batang bercabang contohnya sampang. Klasifikasi rotan, Subdivisi : angiospermae Kelas : monocotyledons Ordo : Palmales Famili : Palmeae Sub-famili : Lepidocaryoid/Calamoideae Secara umum rotan tumbuh baik di daerah hutan hujan tropis baik pada hutan primer maupun hutan sekunder sampai pada ketinggian 1500 meter dpl. Pusat penyebaran rotan di Asia Tropis sekitar 85%, sedangkan sisanya 15% tersebar di Fiji, Papua Nugini, Australia Utara dan Afrika tropis bagian barat. Menurut perkiraaan rotan yang tumbuh di dunia sekitar 850 jenis (Dransfield, 1984 dan Weiner dan Liese, 1990 dalam Rachman dan Jasni 2006). Rotan dapat tumbuh pada hutan primer maupun sekunder dengan kelembaban antara 40-60%, intensitas 20-50%, ketinggian 0-2.900 meter dpl dan curah hujan 2.000 mm/tahun. Berdasarkan ukuran diameter batang, rotan dikelompokkan atas rotan besar dan rotan kecil. Rotan besar memiliki ukuran diameter batang lebih besar dari 18 mm, contohnya : manau, batang, semambu dan unbut. Rotan ini biasanya digunakan untuk pembuatan rangka pada mebel. Rotan kecil memiliki ukuran diameter batang kurang dari 18 mm, contohnya sega, 3 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 pulut, irit dan jermasin. Rotan ini biasanya digunakan untuk pengisi atau anyaman pada mebel dan kerajinan tangan. III. POTENSI PRODUKSI Potensi rotan di Indonesia berdasarkan berbagai data menunjukkan angka 570.000696.000 ton per tahun. Bahkan dari tahun 1918 pada zaman kolonial telah terdata 28.000 ton per tahun dengan volume ekspor 25.200 ton. Pada tahun 1970 angka produksi berkisar 30.00040.000 ton per tahun. Jumlah tersebut membuat Indonesia dikenal sebagai pemasok rotan terbesar di dunia hingga sekitar 80% kebutuhan rotan dunia (Yudodibroto, 1984 dalam Rachman dan Jasni, 2006). Rotan dapat tumbuh di semua pulau di Indonesia yang masih berhutan. Luas hutan yang ditumbuhi rotan sekitar 7,9-18,2 juta Ha dengan potensi yang bervariasi yaitu 350.000 – 697.000 ton per tahun (Gunawan, 2005). Dengan mempertimbangkan daur tebang rotan sekitar 5 tahun maka produksi lestari rotan Indonesia sekitar 415.000 ton pertahun (Sukardi, 2000 dalam Gunawan 2005). Sampai saat ini, produksi rotan bulat Indonesia masih mengandalkan hutan alam. Daerah yang banyak menghasilkan rotan adalah Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulteng, Sulsel, Sulut, Sultra dan NTB. Sedangkan rotan tanaman dikelolah secara tradisional oleh masyarakat di Kalimantan, sekitar 22.000 Ha dan rotan tanaman yang dikelolah Perum Perhutani di pulau Jawa sekitar 33.000 Ha. Jenis-jenis rotan yang biasa ditanaman adalah manau (Calamus manan), sega (Calamus caesius) dan irit (Calamus trachycoleus). Potensi rotan dari hutan alam sangat tergantung pada kondisi hutannya. Kerusakan hutan dan pengalihan fungsi kawasan dapat menjadi ancaman bagi tanaman hutan. Akibat terganggunya site rotan maka potensinya terus menurun, sedangkan di sisi lain penanaman rotan masih dilakukan secara terbatas. IV. PEMANFAATAN ROTAN Pemanfaatan rotan sebagai bahan mebel dan kerajinan perlu didukung dengan pengetahuan tentang botani, silvikultur, struktur anatomi, komponen kimia, ketahanan terhadap jamur dan serangga, pengolahan serta aspek ekonomi dan perdagangan. 4 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 Pemanfaatan rotan dimulai oleh bangsa Melayu di Indochina yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Pilipina. Perkembangan industri pengolahan rotan terpusat di pulai Jawa sementara bahan baku banyak dikirim dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua berupa rotan asalan dan rotan bulat. Rotan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan antara lain: tikar, kursi, meja, keranjang, dan barang kerajinan. Walaupun pemanfaatan rotan telah berkembang pesat, tapi perkembangan ilmu dan teknologi pengolahan rotan tidak demikian (Rachman dan Jasni, 2006). Pada saat pengolahan rotan banyak mengalami kerusakan mulai dari serangan jamur, patah, pecah dan belum memasukan unsur estetika pada produk olahannya. Selain sebagai bahan baku mebel dan kerajinan, rotan juga dimanfaatkan sebagai obat, kosmetik dan pewarna terutama dari jenis Daemonorops sp. Jenis ini yang dimanfaatkan adalah resin yang menempel pada buahnya. Resin ini menempel pada buah yang masih muda dan resin menipis seiring dengan penuaan buah tersebut. Pemanenan buah yang masih muda menyebabkan kesulitan memperoleh biji yang digunakan untuk benih. Pemanfaatan lain rotan adalah ubut rotan yang digunakan untuk sayur dan lalap. Selain itu rotan merupakan sumber air untuk menghilangkan dahaga di dalam hutan. Para pemburu, petani atau petugas survey dapat memperoleh air dengan memotong batang rotan yang merambat ke pohon. BAB IV. PENUTUP Rotan dapat memberikan banyak manfaat antara lain sebagai bahan baku kerajinan dan mebel, bahan pewarna, obat-obatan, kosmetik serta bahan pangan sebagai sayuran yang lezat. Produksi rotan masih mengandalkan dari hutan alam, sehingga sangat tergantung pada kondisi hutan yang ada. Selain itu teknik pemanenan yang kurang baik serta pengambilan yang tidak terbatas mengancam keberadaan rotan. Hal lain yang menjadi ancaman bagi perkembangan rotan adalah berubahnya fungsi hutan untuk keperluan lain seperti perkebunan, pertambangan, pemukiman dan lain-lain. Pemeliharaan, budidaya dan teknik pengolahan menjadi suatu yang perlu segera dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rotan dan melestarikan rotan yang masih tersisa. 5 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 DAFTAR PUSTAKA Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI). 2014. Ekspor produk rotan RI masih menjanjikan. Diakses dari bisnis.liputan6.com/read/2037453 pada Tanggal 8 September 2014. Arnold, J.E.M. 2004. Forest Product, Livelihoods and Concervation; Case studies of non-timber forest product sytems (kuster, K and B. Belcher eds.) Volume 1- Asia. Gunawan. 2005. Ketersediaan bahan baku dalam mendukung peningkatan ekspor produk rotan dan permasalahannya. Fasilitas usaha bidang pemasaran dan produksi pelaku usaha hasil hutan non kayu (rotan). Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan. Direktorat Jenderl Bina Produksi Kehutanan. Jakarta. Iqbal, M. 1993. International trade in non-wood forest products. An overview. Food and Agriculture Organization, Rome, Italy. Jasni, Krisdianto, Titi Kalima dan Abdurachman. 2012. Atlas Rotan Indonesia Jilid 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementerian Kehutanan. Bogor. Rachman Osly dan Jasni. 2006. ROTAN Sumberdaya, Sifat dan Pengolahannnya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor. Sumara Yana. 1986. Pengenalan umum tentang rotan di Indonesia. Himpunan Diktat Kursus Pengujian Rotan, jilid I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 99 tentang kehutanan 41 tentang Kehutanan . Jakarta. Walter, S. 2001. Non-wood forest products in Africa. A regional and national overview. Working paper/Document de Travail FOPW/01/1. Food and Agriculture organization, Department of Forestry, Rome, Italy. 6 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 Lampiran 1. Jenis-jenis rotan yang tumbuh di Indonesia No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 1 Calamus acidus Becc 2 C. acuminatus Becc 3 C. adspersus Bl Howe-bogo (sund), wulu Sumatera, Jawa, Maluku 4 C. ahli durii Batang merah Sulawesi 5 C. albus Pers (C. rudentus Roxb.) Putih, Uwa-puti (Amb) Maluku 6 C. altiscandeus Burr 7 C. amphybolus Becc 8 C. anomalus Burr 9 C. aquatilis Ridl 10 C. arfakianus Becc 11 C. aruensis Becc 12 C. aspermus BI Leuleus, huwisemulik Jawa 13 C. axillaris BI Sega-air, S.banyu (plmbng) Jawa, Sumatera, Kalimantan 14 C. bacularis Becc Cempaka (Serwk) Kalimantan 15 C. barbatus Zipp Irian Jaya 16 C. bengkulunensis Becc Sumatera 17 C. bifacialis Burr Kalimantan 18 C. bilitonensis Becc 19 C. blumei Becc 20 C. boniensis Becc Tomani Sulawesi 21 C. branchystachys Becc Landak, Pangrungrung Kalimantan 22 C. brasii Burr Irian Jaya 23 C. bravifolius Becc Irian Jaya 24 C. burckianus Becc Howe-balukbuk (Sund) Jawa,Sumatera 25 C. caesius BI Sega, taman, sego, sesah Sumatera, Kalimantan 26 C.castaneus Griff Sabut Sumatera 27 C. cawa BI Uwa-kawa (Amb), kadat Maluku 28 C. ciliaris BI Cacing, Pueteuy, geureung Jawa, Sumatera, Kalimantan 29 C. colorrhynchus Becc Kalimantan 30 C. conjungatus Furt Kalimantan 31 C. corrugatus Becc Kalimantan 32 C. cuthbersonil Becc Irian Jaya 33 C. dachagensis Furt Kalimantan 34 C. depanperatus Ridl Irian Jaya 35 C. didymocarpus Warb. 36 C. diepenborstii Mig Sulawesi 37 C. distendus Burr Irian Jaya 38 C.divaricatus Becc Kalimantan 7 Asam (Mly) Sulawesi Kalimantan Irian Jaya Tuni, Biau Maluku Irian Jaya Bakau (Mly) Sumatera, Kalimantan Irian Jaya Maluku Ramit (Belitung) Sumatera Kalimantan Hoa, Nona, laura Sulawesi, Maluku, Irian jaya Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Calamus equestris Willd 40 C. erioacanthus Becc 41 C. exilis Burr 42 C. eximius Burr Irian Jaya 43 C. fasijugatus Burr Sumatera 44 C. ferrugineus Becc Kalimantan 45 C. fertilis Becc Irian Jaya 46 C. filiformis Becc Batu,kawat Kalimantan, Sumatera 47 C. Flabellatus Becc Dahan, berman Kalimantan, Sulawesi 48 C. fuscus Becc Irian Jaya 49 C. gibbsianus Becc Kalimantan 50 C. gonospermus Becc Kalimantan 51 C. halmaberensis Burr Maluku 52 C. hartmannii Becc Irian Jaya 53 C. heterocanthus Zipp Irian Jaya 54 C. heteroideus BI 55 C. heteroideus var depenperatus 56 C. heteroideus var palleus BI 57 C. hewittianus Becc 58 C. hispidulus Becc Buluk (Pontnk) Kalimantan, Sumatera 59 C. hollrunggi Becc Buku akar Kalimantan 60 C. horrens BI Sumatera, Jawa 61 C. humboldtianus Becc Irian Jaya 62 C. hypertrichosus Kalimantan 63 C. impor BI Pulut Kalimantan 64 C. inops Becc Tohiti Sulawesi 65 C. insignis Griff Sumatera 66 C.interruptus var docilis Becc Irian jaya 67 C. jaherianus Becc Kalimantan 68 C. javensis BI 69 C. javensis var acicularis BI Kalimantan 70 C. javensis var exilis Becc Jawa 71 C. javensis var mollispinus Becc Kalimantan 72 C. javensis var pollyphylus Sumatera, Kalimantan 73 C. javensis var sublevis Becc Kalimantan 74 C. javensis var tertasticjus Kalimantan 75 C. kandariensis Becc Sulawesi 76 C.karuensis Ridl Sulawesi 77 C. kishii Furt Kalimantan 78 C. kjellbergii Furt Sulawesi 8 Uwa launkana (Amb) Daerah Sebaran 39 Maluku Kalimantan Ageung, uwi pahe (Plbang) Korod, omas Sumatera, Jawa Jawa Jawa Tretes-hejo Sumatera, Jawa Kalimantan Lilin, cacing Sumatera, Jawa, Kalimantan Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 79 Calamus klossii Ridl Irian Jaya 80 C. koordersianus Becc Sulawesi 81 C. latisectus Burr Sumatera 82 C. lacerates Burr Irian Jaya 83 C. ladermannianus Becc Irian Jaya 84 C. laderbranchii Becc Irian Jaya 85 C. leijocaulis Becc 86 C. leiophatus Barlet 87 C. leptostachys Becc 88 C. macrochlamys Becc Irian Jaya 89 C. macrogoriis Becc Irian Jaya 90 C. macrospadix Burr Irian Jaya 91 C. macrosphaerion Becc Tohiti kasar Sulawesi 92 C. manam Mig Manau Sumatera, Kalimantan 93 C. marginatus Mart Manau gajah, m.padi Kalimantan, Sumatera 94 C. mattanensis Becc Marau, sabut Kalimantan 95 C. mattanensis var sabut Becc 96 C. mayrii Burr 97 C. malanoloma Mart Howe-leusleus, h.lilin Jawa, Sumatera 98 C. melanochetes Mart Seel Jawa 99 C. minahasae Warb Lauro,datu, rintek Sulawesi 100 C. moskowkianus Becc 101 C. mucronatus Becc 102 C. multicentosus Burr Irian Jaya 103 C. myriacanthus Becc Kalimantan 104 C. myriocarpus Burr Irian Jaya 105 C. nannosachys Burr Irian Jaya 106 C.nanus Burr Kalimantan 107 C. nematospadix Kalimantan 108 C. obscures Warb 109 C. opacus BI 110 C. optimus Becc 111 C. optimus var mitis Becc 112 C. ornatus BI Seuti, selian, kesur Sumatera, Jawa, Sulawesi 113 C. ornatus var celebius Becc Batang, lambang Sulawesi, Maluku 114 C. ornatus var sumatranus Becc Tabu-tabu Sumatera 115 C. orthostachys Furt 116 C.oxleyanus Teysm et Binn Manau-tikus Sumatera 117 C. oxleyanus var obovatus Becc Manau gajah Sumatera 118 C. pachystachys Warb 9 Jermasin, hoa Sulawesi Sumatera Ronti, telang Sulawesi Kalimantan Irian Jaya Irian Jaya Tunggal Batu Kalimantan Sulawesi Sumatera Merenung, buyung, selutup Kalimantan Kalimantan Sulawesi Sulawesi Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 119 Calamus palembanicus Becc 120 C. panic jugus Becc 121 C. papuanus Becc 122 C. paspalanthus Becc 123 C. pedicellatus Becc 124 C. Penibukanesis furt Kalimantan 125 C. pigmaceus Becc Kalimantan 126 C. pilosellus Becc Kalimantan 127 C. pilosissimus Becc 128 C. pisicarpus Bl 129 C. plicatus Bl Sulawesi 130 C. poensis Becc Kalimantan 131 C. pogonacanthus Becc 132 C. polycladus Burr 133 C. polystachys Becc 134 C.prattianus Becc Irian jaya 135 C. pseudomolis Becc Sulawesi 136 C. pseudoulur Becc Kalimantan 137 C. pseudozebrianus Burr Irian Jaya 138 C. ralumensis Warb Irian jaya 139 C. reinwardtii Mart Jawa, Kalimantan 140 C. reticulates Burr Irian Jaya 141 C. retrophyllus Becc 142 C. robinsonsianus Becc 143 C. rhombiodeus 144 C. rromboideus var cuberri Mig Sumatera 145 C. rostratus Furt Kalimantan 146 C.rubiginosus Ridl Kalimantan 147 C. rugosus Becc Sumatera, Kalimantan 148 C. rumphii Bl Arasuli, holite (Amb) Maluku, Irian Jaya 149 C. ruvidus Becc Lilin Kalimantan 150 C. rhytidomus Becc Jelai-batu Kalimantan 151 C. srawalensis Becc 152 C. scabrifolius Becc 153 C. scabristaphus Becc Irian Jaya 154 C. schleterianus Becc Irian Jaya 155 C. scrhristacanthus Burr 156 C.schaeferianus Burr 157 C. schristacanthus Bl Dandan Sumatera 158 C. scipionum Burr Semambu Sumatera, Kalimantan 10 Sumatera Tongka, daun-pinang, wulo Sulawesi Irian Jaya Irian Jaya Samole, toromataha,wuta Sulawesi Irian Jaya bulu Samuli Maluku Kalimantan Irian Jaya Telang, uwi lelah Tunggal Jawa, Kalimantan, sulawesi Sumatera, Kalimantan Maluku Sampang, dudur Sumatera, jawa, Kalimantan Kalimantan Inun, kikir, mengkekeran Dandan Sumatera, Kalimantan Kalimantan Sumatera Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 159 Calamus sclerecanthus Becc Semambu Sumatera, Kalimantan 160 C. sclerecanthus Becc Batu Sulawesi 161 C. semai Becc Kalimantan 162 C. sepikensis Becc Irian Jaya 163 C. serrulatus Becc Irian Jaya 164 C. sessilifolius Burr Irian Jaya 165 C. setigerus Burr Irian Jaya 166 C. simphysipus Mart 167 C. slootenii Furt Kalimantan 168 C. sobensis Becc Kalimantan 169 C. spetabilis Bl Jawa 170 C. spectabilis var sumatranus 171 C. sphaerieliferus Kalimantan 172 C. spinulinervis Becc Kalimantan 173 C. stramineus Furt Kalimantan 174 C. subinervis H wendl Kalimantan 175 C. sumbawaensis Burr Nusa Tenggara 176 C. tapa Becc Kalimantan 177 C. tamentosus Becc Kalimantan 178 C. tenenpokensis Furt Kalimantan 179 C. timorensis Becc Nusa Tenggara 180 C. tolitoliensis Becc Salompea, apek Sulawesi,NTB, Maluku 181 C. trachicoleus Becc Irit, jahab Kalimantan 182 C. ulur Becc Uwi sabu, ulur Sumatera 183 C. unifarius H.Wendl Kesur, sege, uwi kertas Sumatera, jawa 184 C. vesticus Becc 185 C. viminalis Wendl 186 C. viridispinus var sumatranus Sumatera 187 C. warbugii K.schum Irian jaya 188 C. wariwarensis Irian Jaya 189 C. winklerianus Becc 190 C. zebrianus Becc 191 C. zollingeri Becc Batang, pondos saisagan Sulawesi, Maluku 192 C. zonatus Becc Perdas Kalimantan 193 Ceratolobus concolor Bl Uwi tikus Sumatera, Jawa 194 C. discolor Becc 195 C. glaucescens Bl 196 C.hallieranus Becc 197 C. kingianus Becc 198 C. laevigatus Becc 11 Ombol, waka-waka (Bugs) Uwi peledes (Plmg) Sulawesi Sumatera Irian Jaya Karokok, penjalin glatik tawangkis Jawa Kalimantan Irian jaya Kalimantan Jawa Lamayoh (dyk) Kalimantan Kalimantan Kulus (dyk) Sumatera, Kalimantan Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 199 C. rostratus Becc Sumatera, Kalimantan 200 Cornera conirostris Becc (Furt) Sumatera, Kalimantan 201 Daemonorops acamptostschys Becc Kalimantan 202 D. acantholoma Becc Kalimantan 203 D.aruensis Becc Maluku 204 D. asteracanthus Becc Kalimantan 205 D. bakauensis Becc Sumatera 206 D. beguinii Burr 207 D. binaendijkii Becc Sumatera 208 D. calapparia Bil Maluku 209 D. calicarpa Mart Sumatera 210 D. callarifera Becc Kalimantan 211 D. calothyrsa Furt Kalimantan 212 D. confuse Furt Sumatera 213 D. crinite Bl Sumatera, Kalimantan 214 D. cristata Bl Kalimantan 215 D. depressiuscula Becc Sumatera 216 D.didymophylla Becc Sumatera, Kalimantan 217 D.didymophylla var cinnamonea Becc Kalimantan 218 D. draco Bl 219 D. dracuncula Ridl Sumatera 220 D. florida Becc Kalimantan 221 D. formicaria Becc 222 D. fornesii Becc 223 D. gracilipes Mig. (Becc) Sumatera 224 D. halleriana Becc Kalimantan 225 D. hystrix Mart 226 D.hystrix (Grift) Mart Kalimantan 227 D. hystrix var. exieans Becc Kalimantan 228 D. javanica Furt Jawa 229 D. korthalsii Bl Kalimantan 230 D. lamrolepis Becc 231 D. lasopatha Furt Kalimantan 232 D. longipedunculata Furt Kalimantan 233 D. longispatha Becc Kalimantan 234 D. longipes Mart (Griff) 235 D. longispinosa Burr Sumatera 236 D. longistipes Burr Kalimantan 237 D.macroptera Becc 238 D.mattanensis Becc 12 Kalapa (Amb), hahulu Jernang Maluku Sumatera Kalimantan Gelong (Ranau/Plbng) Kalangsingtangang, sabut Lapa, lita, tambaelulu Ompoy, duduk (Mly), tanah Kuyui, manuk, umbut Sumatera Sumatera Sulawesi, Kalimantan Sumatera Sulawesi Kalimantan Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Daerah Sebaran 239 D megalocarpa Burr 240 D.melanochaetes Becc) 241 D. melanochaetes var D. macrocorpa Becc Sumatera 242 D. melanochaetes var D. padangensis Becc Sumatera 243 D. melanochaetes var D.macrocymbo Becc Jawa 244 D. melanochaetes var D.microcarpa Tet B Jawa 245 D. microcarpha Burr Sumatera 246 D. microstachys Becc Kalimantan 247 D. migra (Rump) Bl 248 D. mirabilis Mart 249 D. mirabilis var oligocyclis Becc Kalimantan 250 D. monticola (Grift) Mart Kalimantan 251 D. motley Becc Kalimantan 252 D. neptilis (Wendl) Becc 253 D. niger Bl Itam (Mly), mete (Amb) Maluku 254 D. oblonga (Reinw) Bl Pitik, trete Sumatera, Jawa 255 D. oxycarpa Becc 256 D.pachyrostris Becc 257 D.palembanica Bl 258 D. palembanica var.bangkana Becc 259 D. periancantha Mig 260 D. plagiocyla Burr Sumatera 261 D. pleioclara Burr Kalimantan 262 D. propinque Becc Sulawesi 263 D. riedenliana (Mig) Becc Pondos wasal Sulawesi 264 D. robusta Warb Batang, pondos kuluwi Sulawesi 265 D. rubra (Reinw) Bl. Pelah,sepet,bebuwar Jawa, Sumatera 266 D.sabensis Becc Tabutabu Kalimantan, Sumatera 267 D. schlechteri Burr Sulawesi 268 D. scopigera Becc Kalimantan 269 D. serisinorum Warb 270 D. singalana Becc Sumatera 271 D. sparsiflora Becc Kalimantan 272 D. spectabilis Becc Kalimantan 273 D. stenophylla Becc Sumatera 274 D. trichroa Mig 275 D. turbinate Beccr Kalimantan 276 D. ursine Becc Kalimantan 277 D. ushdraweitiana Burr Sumatera 278 D.verticilliaris (Grift) Mart 13 Sumatera Seel, selang, penjalin manis Sumatera,Jawa Maluku bambulan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Nangga, niyem (Lmpng) Sumatera Sumatera Landak, pakak (Plbng) Benang,nako, ngalum Bungkus, kelemuning (Kbu) Gelang, semut, monok (Lpng) Kalimantan,Sumatera Sulawesi Sumatera Kalimantan, Sumatera Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014 No. Nama Botani Nama Lokal Getah Daerah Sebaran 279 Korthalsia rostrata Bl 280 K. brasii Burr Irian jaya 281 K. cheb Becc Kalimantan 282 K. Celebica Becc 283 K. conclor Burr 284 K. debilis Bl Dahanan Sumatera, Kalimantan 285 K. echinometra Becc Udang,siu, meiya, hurang Sumatera, Kalimantan 286 K. ferox Becc Sampang Kalimantan 287 K. flagellaris Mig Dahanan, andung Sumatera, Kalimantan 288 K. fulcata Becc Kalimantan 289 K. halleriana Becc Kalimantan 290 K. hispida Becc Sumatera 291 K. horrida Becc Kalimantan 292 K. junghunii Mig Sampang,simpang,sampay Jawa 293 K. laciniosa Mart Uwi dahanan Sumatera 294 K. macrocarpa Becc Kalimantan 295 K. mauleri Bl Kalimantan 296 K. paucijuga Becc 297 K. rigida Bl Meladang (Bangka) Sumatera, Kalimantan 298 K. robusta Bl Pakrai (Klmntn) Kalimantan 299 K. rubiginosa Becc Biadai (Belitung), dahanin Sumatera 300 K. scaphigera Mart Semut, semot, lalun(Dyk) Sumatera, Kalimantan 301 K. teymanii Mig Tangkurungan (Plbng) Sumatera, Jawa 302 K. wallichiaefolia Wendl Bilah-kinjau (Lmpng) Sumatera 303 K. zippelii Bl Kaprus, opka Irian Jaya 304 Myrialepsis scorttechnii Becc Sertung, kirtung (Mly) Sumatera 305 M. triqueter Becc lapak Kalimantan 306 Plectocomia bilitonensis Becc 307 P. elongate Becc Bubuay, penjalin-warak Sumatera, Jawa 308 P. griffithii Bl Bubuay Jawa 309 P. muelleri Bl Buwai (Bltng) Sumaterai 310 P. sumatrana Mig 311 Plectocomiopsis corneri Furt 312 P. germinimforus Becc Yaki, Keis, bulu Kalimantan Sulawesi, Maluku, Irian Jaya Kalimantan Kalimantan Sumatera Sumatera Sumatera Loa (Bltng), Poporan (Lampng) Sumatera Sumber: Dransfield, 1974, Dali dan Sumarna,1985, Hadikusumo, 1994 dalam ( Rachman dan Jasni, 2006) 14 Pelatihan Rotan di Kabupaten Musi Banyuasin, 9-14 Oktober 2014